Fri. Sep 20th, 2024

Perbaiki Keuangan, Bakrie & Brothers Minta Restu Kuasi Reorganisasi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) berencana melakukan renovasi seperti: Tindakan ini diambil untuk memperbaiki keadaan keuangan perusahaan di masa depan.

Terkait rencana tersebut, Bakrie & Brothers akan meminta persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 21 Juni 2024. Jika tidak, rangkaian kegiatan ini diperkirakan selesai pada Agustus 2024. .

“Kuasi-reorganisasi bertujuan untuk memperbaiki laporan posisi keuangan konsolidasian Perseroan agar lebih mencerminkan posisi keuangan dan kinerja Perseroan yang bebas dari kekurangan-kekurangan di masa lalu,” kata Direktur dan Chief Financial Officer PT Bakrie & Brothers Tbk. , Roy Hendrajanto M. Dalam keterangan resmi Sakt, Kamis (16/5/2024).

Roy merinci, ada lima tujuan kuasi reformasi yang dilakukan perseroan. Pertama, dalam kegiatan usaha ini, Perseroan dapat memulai awal yang baru (fresh start) dengan saldo keuangan yang menunjukkan saldo keuntungan tanpa beban kerugian di masa lalu.

Kedua, memperbaiki struktur modal ekuitas Perseroan dengan menghilangkan akumulasi defisit (defisit) dengan menggunakan komponen sejenis ekuitas lainnya, selisih transaksi dengan pihak non-pengendali, dan pengurangan modal. Kurangnya keseimbangan

Ketiga, karena neraca keuangan yang mencerminkan nilai saat ini namun tidak terhambat oleh defisit sebelumnya, diharapkan Perseroan akan lebih mudah memperoleh pembiayaan untuk pengembangan usaha pada saat dibutuhkan.

Keempat, tidak adanya saldo rugi akan berdampak positif bagi pemegang saham karena Perseroan dapat membagikan dividen sesuai ketentuan yang berlaku, termasuk Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT).

Kelima, meningkatkan minat investor dan keterlibatan pemegang saham perseroan sehingga diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan, kata Roy dalam keterangannya.

 

Perseroan mendorong beberapa strategi bisnis untuk meningkatkan kinerja ke depan. BNBR berharap pada tahun 2024, Perseroan mampu meraih hasil yang lebih baik melalui beberapa rencana strategis yang masih berjalan.

“Kami mengapresiasi kerja keras dan strategi bisnis yang diterapkan sejak saat itu masih memberikan dampak positif bagi Perseroan. “Kami yakin dan berharap dengan banyaknya strategi bisnis yang diterapkan akan menjaga keselamatan dan kelangsungan perusahaan serta memberikan dampak yang lebih baik bagi perusahaan di masa depan,” kata Roy.

Strategi bisnis yang dimaksud antara lain, pertama, Perseroan terus berupaya memperkuat basis bisnis dengan memperkuat aktivitas masing-masing unit bisnis. Agar mampu menjaga persaingan di pasar. Perseroan juga membuka peluang kerja sama strategis dalam operasional bisnisnya.

“Untuk 3 tahun ke depan, perseroan menargetkan CAGR sebesar 16,6% dengan total bagi hasil 40,8% dari segmen pipa baja, 5,6% dari segmen fabrikasi baja, 4,1% dari segmen infrastruktur dan infrastruktur,” jelasnya. . . Roy:

Kedua, perusahaan sedang mengembangkan portofolio bisnis baru yang berbasis teknologi dan fokus pada ESG, yang mungkin dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi Perusahaan di masa depan. Perusahaan telah mengembangkan portofolio bisnis yang berfokus pada produksi energi baru terbarukan (EBT), kendaraan listrik dan suku cadang mobil, serta teknologi manufaktur cepat (konstruksi pencetakan 3D dan bangunan prefabrikasi).

“Selanjutnya, Perseroan mengelola dan memitigasi risiko bisnis dan investasi dengan menerapkan manajemen risiko internal sebagai bagian dari proses bisnis,” kata Roy.

 

Roy mengatakan, perseroan konsisten menunjukkan kinerja keuangan yang baik dari tahun ke tahun. Hal ini terlihat dengan pertumbuhan pendapatan sebesar CAGR 16,24% antara tahun 2021 dan 2023.

Pertumbuhan pendapatan perseroan disebabkan oleh perkembangan perseroan melalui anak usahanya PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) yang bergerak di bidang penjualan kendaraan listrik.

PT Bakrie Metal Industries (BMI) dan anak perusahaannya kemudian terlibat dalam produksi baja, pipa baja, dan struktur baja. Juga PT Bakrie Indo-Infrastruktur (BIIN) yang bergerak di bidang pembangunan dan jasa infrastruktur termasuk infrastruktur telekomunikasi.

“Tren kinerja yang positif ini juga tercermin dari pertumbuhan laba perseroan selama tiga tahun berturut-turut. Perusahaan telah mempublikasikan laba tahun berjalan yang menempatkan pemilik perusahaan induk sebesar Rp63,67 miliar pada tahun 2021 dan $266,13 miliar pada tahun 2022. , dan 237,46 miliar USD pada tahun 2023.

Rata-rata laba tiga tahun yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk saat ini adalah Rp 189,09 miliar, kata Roy.

Pada Desember 2023, perseroan telah menyelesaikan restrukturisasi sebagian besar kewajiban perseroan kepada kreditur. Dengan reformasi ini, aktivitas Perseroan akan lebih baik di tahun depan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *