Fri. Sep 20th, 2024

Percepatan Tanam dan Antisipasi Banjir di Banyuasin, Kementan Optimasi Lahan Rawa Mineral

matthewgenovesesongstudies.com, Banyuasin. Langkah ini merupakan upaya peningkatan produksi dan indeks pertanian (IP) secara signifikan sebagai upaya peningkatan swasembada pangan dan ketahanan pangan negara.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil menjelaskan kegiatan Opla di Banyuasin dilaksanakan di 15 kabupaten. Percepatan penanaman ini untuk mengejar kenaikan IP padi sawah yang sebelumnya IP100 akan ditingkatkan menjadi IP200 padi dalam optimalisasi lahan rawa mineral di Kabupaten Banyuasin.

“Hari ini kami meninjau langsung kegiatan Opla yang dilakukan di Kampung Sungai Dua Kecamatan Rambutan berupa normalisasi saluran dan pendalaman saluran serta pembangunan tanggul dan peninggian tanggul. mengendalikan pengelolaan air, karena sebelumnya sudah sering terjadi.

Dengan optimalisasi lahan basah, Ali Jamil memastikan penanaman di lokasi tersebut aman dan mengatasi permasalahan banjir, sehingga petani bisa menanam padi dua kali setahun (IP200) atau bahkan tiga kali setahun (IP300).

“Kegiatan optimalisasi lahan rawa tidak hanya ditujukan pada pembangunan atau perbaikan jaringan irigasi dan pengolahan lahan di lahan rawa saja, namun juga untuk mengantisipasi permasalahan banjir salah satunya,” kata Jamil.

Ali Jamil mengatakan, untuk kegiatan konstruksi optimalisasi lahan basah pada tahun 2024 terdapat beberapa pilihan yaitu: pembangunan/rehabilitasi bendungan, restorasi/pembangunan kunci, dan restorasi/pembangunan saluran irigasi dan drainase.

Selain itu juga penyediaan pompa air, pipa/saluran pembuangan, pembangunan Jembatan Pertanian, penyiapan/pengolahan lahan dan penanaman.

“Langkah awal untuk meningkatkan produksi padi akan dilakukan melalui peningkatan luas tanam, peningkatan Indeks Tanaman dengan program optimalisasi tanah. Antara lain dengan membangun tanggul, memperdalam kanal, membangun pintu air, pompa dan lain sebagainya. memanfaatkan dan mengurangi “Risiko banjir atau genangan air dapat merusak tanaman pertanian,” jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan Kementerian Pertanian akan mengoptimalkan rawa-rawa tersebut, baik di rawa non-DIR (non-DIR) maupun rawa yang sudah memiliki irigasi.

“Kita tidak membuka sawah baru, tapi mengoptimalkan lahan rawa yang ada dengan irigasi yang baik, pengolahan yang lebih baik, bibit yang tepat, sehingga IP bisa terpacu dan produksi meningkat,” kata Menteri Pertanian Amran.

Mentan Amran melanjutkan, kegiatan optimalisasi lahan basah ditujukan untuk perbaikan infrastruktur air dan lahan melalui pembangunan atau perbaikan infrastruktur. Sehingga menjadi lahan pertanian produktif melalui penyelenggaraan sistem pengelolaan air dan pengelolaan lahan.

“Pengelolaan air dan perbaikan infrastruktur irigasi penting dalam pengelolaan lahan basah,” kata Menteri Pertanian Amran.

 

(*)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *