Fri. Sep 20th, 2024

Peringatan Hari Kanker Anak Internasional, YOAI Ajak Pasien Kanker dan Keluarga Happy-Happy

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) mengadakan kegiatan bersama pasien kanker anak dan keluarganya dalam rangka Hari Kanker Anak Internasional 2024. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 24 Februari hingga 25 Februari 2024 ini mengusung tema “Family Fun”.

Seluruh kegiatan yang dilakukan terkait dengan tema internasional Hari Kanker Anak Sedunia yang bertujuan untuk menjawab tantangan pengobatan kanker anak di berbagai negara.

Sebelumnya, Childhood Cancer International (CCI) dan International Society of Pediatric Oncology memulai program “tiga tahun global”. Proyek pertama akan diluncurkan pada tahun 2024 dengan tema “Open Challenges”. Setiap negara bertanggung jawab untuk menyajikan tantangan yang mereka hadapi dalam berbagai aspek terkait kanker anak.

Pada tahun 2025, fokus program ini akan beralih ke Aksi Inspiratif seiring dengan diambilnya langkah-langkah nyata untuk mengatasi tantangan-tantangan ini. Pada tahun 2026, program “Demonstrasi Dampak” akan menilai dampak dari tindakan yang diambil. Jadi program ini dirancang untuk bertahan lama.

“Sebagai anggota CCI sejak tahun 1999, YOAI berkomitmen untuk menjalankan program internasional berdurasi tiga tahun dan menyesuaikan dengan kondisi Indonesia. Karena setiap negara memiliki tantangan berbeda dalam menyembuhkan kanker pada anak,” kata Ketua YOAI Rahmi Adi Putra Tahir.

YOAI mengadakan serangkaian kegiatan untuk memperingati HKAI, antara lain acara “Write Out Loud!” Para peserta yang terdiri dari pasien, penyintas, orang tua, relawan, teman dan petugas kesehatan, menulis tentang tantangan yang mereka hadapi dan terima.

Kegiatan ini akan ditempelkan pada papan buletin yang akan dibawa oleh peserta pada acara Funwalk pada hari Minggu tanggal 25 Februari 2024. Selain itu juga akan diadakan acara DIY cake dekorasi yang meliputi dekorasi kue dan lomba-lomba.

“Tujuan utama dari proyek ini tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kanker pada masa kanak-kanak dan remaja, tetapi untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang pengobatan kanker pada masa kanak-kanak,” kata Rahmi Adi Putra Tahir.

Tantangan pengobatan kanker anak di Indonesia antara lain pengobatan berlebihan di negara maju, kurangnya pengetahuan tentang kanker, rendahnya angka pengobatan, pasien yang menghentikan pengobatan, dan kurangnya dukungan sistem. Selain itu, kurangnya dokter spesialis kanker anak di Indonesia menjadi kendala dalam menangani jumlah kasus yang terus meningkat. YOAI mendorong semua pihak untuk berpartisipasi dalam inisiatif internasional untuk menghadapi tantangan ini.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *