Tue. Oct 1st, 2024

Perkenalkan Budaya Indonesia, Putu Rudana BKSAP Ajak Delegasi IPPP ke Sarinah

By admin Aug23,2024 #BKSAP #Putu Rudana #Sarinah

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Wakil Presiden Badan Kerja Sama Antar Parlemen Republik Demokratik Indonesia (BKSAP) Putu Supadma Rodana mengundang beberapa delegasi ke Forum Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) kedua di Fin. dan kekayaan budaya. pada hari Sabtu tanggal 27 Juli 2024 di Serena, Jakarta. Salah satunya adalah Ketua Parlemen Tonga, khususnya Lord Fatafeihi Fakafanoa.

“Saya mengajak mereka mengunjungi Serina, salah satu pusat atau sentra perdagangan bersejarah Indonesia. Mall ini merupakan inisiatif dari dakwah kita Bang Karno yang mendirikan Sarina Mall, kata Putu Rodana dalam keterangannya, Kamis, 1 Agustus 2024.

Dimana, kata dia, Serena merupakan sosok penting bagi Sukarno, presiden pertama RI, karena dialah yang menjaganya di masa mudanya. Kehadiran Serena tentunya menjadi sebuah sejarah yang patut diketahui oleh berbagai negara, khususnya Lord Fakafanoa. Sebab, kata dia, Serena menunjukkan komitmennya sebagai lembaga pemerintah (BUMN) dengan menghadirkan produk seni budaya dan produk lokal dari berbagai provinsi di Indonesia.

“Kami ingin menunjukkan bahwa komitmen Serena sebagai lembaga publik adalah memperkenalkan produk lokal, produk budaya, dan produk seni ke Indonesia. Kalau kita lihat, banyak sekali pakaian, batik, baju batik, hingga kerajinan tangan. ” Banyak ukiran, kerajinan besi, dan oleh-oleh lainnya yang menunjukkan kekayaan seni dan budaya Indonesia,” jelas anggota DPR asal Bali itu.

Pada saat itu, batik putan diangkat sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia, dan banyak orang yang benar-benar merasakan manfaatnya, baik tokoh Indonesia maupun tokoh mancanegara. Misalnya Nelson Mandela di Afrika Selatan yang sangat suka menggunakan batik Indonesia.

“Terus kita lihat dan pilih batik, beliau (Tuan Fakafanwa) juga membeli batik. Beliau senang sekali karena bahan batik ini bisa digunakan di daerah tropis termasuk negara kepulauan pasifik. Kalau kita di Indonesia ya, kita berada di daerah khatulistiwa, dimana suhunya hangat sepanjang tahun. “Jadi, baju batik juga sangat cocok dipakai di sini,” ujarnya.

Pada tahun 1990, Presiden Soeharto menghadiahkan 6 set hadiah batik kepada Nelson Mandela. Momen inilah yang menjadi perkenalan Mandela dengan batik saat ia masih menjabat sebagai wakil presiden Kongres Nasional Afrika.

“Sejak saat itu, Presiden Nelson Mandela tampil dengan batik di berbagai acara kenegaraan di forum nasional dan internasional, termasuk PBB,” ujarnya.

Seperti diketahui, pada tanggal 2 Oktober 2009, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mendeklarasikan Batik sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity atau Warisan Kemanusiaan Budaya Lisan dan Nonbendawi Indonesia

 

Putu yang merupakan anggota Komite Pembangunan Berkelanjutan Biro Antar-Parliamen (IPU) mengatakan, untuk mempererat hubungan, khususnya dengan negara-negara Pasifik, DPR RI, negara-negara Kepulauan Pasifik bersama dengan parlemen berkomitmen Lanjutkan perlindungan. Untuk mempromosikan perdagangan dan kerja sama ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif sesuai dengan konsep ekonomi hijau, termasuk investasi hijau, untuk mencapai perdamaian dan keamanan regional, dan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Berikutnya adalah hubungan sosial dan budaya, dimana kita ingin masyarakat kedua daerah dapat meningkatkan hubungan antar masyarakat, salah satunya melalui budaya dan pariwisata, jelas Ketua Umum Persatuan Museum Indonesia ini.

Selain itu, Putu juga mengundang Lord Fakafanua makan siang di Bebek Bombangan Bali di Serena. Tentu saja, kata Putu, hal itu dilakukan sebagai komitmen membangun hubungan baik dengannya. Sebab diplomasi tidak selalu dilakukan di ruang pertemuan resmi, namun melalui dialog budaya, hubungan antar bangsa bisa diperkuat.

Dikatakannya, “Kami ingin menunjukkan bahwa diplomasi tidak hanya dilakukan di ruang pertemuan resmi saja, namun benar-benar mewakili atau menampilkan seni budaya Indonesia, seni kuliner, hingga mempererat hubungan diplomatik.”

“Kalau kita saling mengenal, kita akan semakin saling mencintai. Kalau kita akhirnya bisa menunjukkan budaya kita, maka rasa hormat akan semakin meningkat. Setelah terbangun rasa hormat, maka hubungan Indonesia dan negara-negara Pasifik akan saling menguntungkan. Rasa hormat akan ditemukan, akhirnya mereka akan saling menguntungkan. juga “menghormati setinggi-tingginya kepada NKRI dan menunjukkan tekadnya menjaga keutuhan NKRI.” ” tutupnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *