Thu. Sep 19th, 2024

Perkuat Kerja Sama Bidang Maritim, Jepang Akan Beri Hibah Satu Buah Kapal ke Bakamla RI

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pemerintah Jepang menyatakan siap memperkuat kerja sama di bidang maritim dengan Indonesia yang ditandai dengan penugasan satu kapal patroli ke Badan Keamanan Laut Indonesia (Bakamla).

“Tidak hanya penyerahan kapal saja, tapi juga transfer teknologi. Kapal akan diserahkan dalam dua hingga tiga tahun ke depan,” kata Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam keterangan pers di Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Selasa. Senin (25/3/2024).

Ditegaskannya, kapal yang akan diserahkan merupakan kapal produksi baru dan bukan bekas.

Pemberian kapal ini merupakan wujud nyata tujuan kerja sama Indonesia dan Jepang khususnya di bidang maritim.

“Kerja sama maritim yang ingin kita perluas juga penting. Kami berharap sumbangan kapal ini dapat memperkuat kemampuan Kamla dalam menegakkan hukum dan menjawab permasalahan kawasan Asia,” kata Masaki.

Izin kapal ini ditandatangani sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Tokyo pada Desember 2023. Penandatanganan donasi ini dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa dan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi.

Menurut situs Kementerian Luar Negeri Jepang, kapal patroli tersebut bernilai 9.053 miliar yen atau 946 miliar.

“Proyek ini menyediakan kapal patroli berukuran besar untuk Kamlas yang akan dibangun oleh galangan kapal Jepang,” demikian bunyi pernyataan resminya.

Hal ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan TNI Angkatan Laut dalam menegakkan hukum, sehingga berkontribusi terhadap kemampuan TNI Angkatan Laut yang lebih besar dalam menjawab tantangan di kawasan Asia dan dunia internasional dengan meningkatkan keamanan maritim Indonesia, lanjut pernyataan tersebut.

Berdasarkan pernyataan tersebut, pemerintah Jepang meyakini Indonesia yang memiliki zona ekonomi eksklusif (ZEE) yang luas, terletak di jalur lalu lintas maritim penting seperti Selat Malaka-Singapura, dan memiliki status penting bagi barang internasional Jepang. mempunyai potensi utama. serangkaian kegiatan ilegal di laut.

“Penangkapan ikan ilegal, perdagangan manusia, dan bencana alam sering terjadi di perairan Indonesia, namun badan kelautan Indonesia tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk mencakup wilayah laut yang luas dengan kapal dan kemampuan patroli,” lanjut pernyataan tersebut.

Lebih lanjut, Dubes Masaki berharap hubungan bilateral kedua negara semakin menguat di bawah pemerintahan Prabowo.

Menurut saya, (Prabowo) mempunyai keinginan yang kuat untuk menjalin hubungan bilateral dengan Jepang karena Jepang dan Indonesia sudah menjalin hubungan sejak lama, kata Masaki.

Saya kira kalau Pak Prabowo jadi presiden, maka kerja sama kita akan semakin kuat, tambahnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *