Fri. Sep 27th, 2024

Perluas Lini Bisnis, Prodia Beli Saham Proline

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Distributor jasa kesehatan PT Prodia Vidyahusada Tbk (PRDA) telah membeli saham Proline, produsen berbagai alat kesehatan diagnostik in vitro. Tahap akuisisi merupakan tahap untuk memperkuat dan mengamankan rantai pasok.​

Devi Muliaty, Presiden Prodia Vidyahusa, menjelaskan dalam industri layanan kesehatan, gangguan rantai pasokan dapat mengakibatkan gangguan operasional, peningkatan biaya, dan potensi hilangnya pelanggan.

“Dengan mengambil saham di ProLine, Prodia Vidyahusada dapat memastikan kendali yang lebih besar terhadap rantai pasokan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu (30 Juni 2024).

Selain itu, dalam rangka mendukung pemerintah dalam mewujudkan kemandirian alat kesehatan yang berkelanjutan di Indonesia, perusahaan meyakini Proline merupakan perusahaan investasi yang cocok karena Proline memiliki produk dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi.

Hal ini menunjukkan komitmen Prodia dalam mendukung industri lokal dan mengurangi ketergantungan terhadap impor, serta memperkuat posisi perusahaan dalam menyediakan solusi layanan kesehatan berkualitas tinggi.

Devi melanjutkan, Prodia telah mempelajari kinerja Proline dan menunjukkan hasil yang baik dari tahun ke tahun, khususnya pada tahun 2023. Proline akan mampu mengembangkan produk diagnostik dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi dan memenuhi kebutuhan bahan baku diagnostik untuk layanan laboratorium swasta dan pemerintah, sehingga pada akhirnya memberikan nilai tambah bagi pemegang sahamnya.

“Oleh karena itu, melalui langkah strategis ini, kami berharap dapat semakin memperkuat posisi perusahaan dalam menjamin pelayanan dan meningkatkan kinerja bisnis di tahun-tahun mendatang,” kata Devi.

Pembelian saham Proline ini menunjukkan komitmen perseroan untuk memperluas lini bisnisnya tidak hanya di industri laboratorium kesehatan tetapi juga industri alat kesehatan. Liana Kuswandi, Direktur Keuangan Perseroan, juga menambahkan

“Dengan mengakuisisi 39% saham Proline, perseroan optimis dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan perseroan. Dari sisi finansial, langkah pembelian saham yang dilakukan perseroan diharapkan dapat menambah nilai laba bersih, aset, dan ekuitas perseroan.” Diperkirakan akan meningkat pada tahun-tahun mendatang,” ujarnya.

Saat ini Proline Jababeka III memiliki 1 pabrik di Kawasan Industri Sikarang yang telah beroperasi sejak 15 Oktober 2011. Sejak pembukaan pabrik pertamanya, Proline telah memproduksi berbagai produk reagen kimia konvensional untuk digunakan oleh ribuan institusi medis di Indonesia.

Pada tahun 2023, Proline akan menambah lini produknya dengan menyediakan reagen hematologi untuk berbagai merk peralatan hematologi yang banyak digunakan di Indonesia. Produk prolin telah lama ditampilkan di katalog elektronik, dengan TKDN melebihi 40%.

Proline memegang sertifikat ISO 13485:2016, yaitu sertifikat manajemen mutu alat kesehatan CPAKB (Cara Membuat Alat Kesehatan yang Baik) yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI, yang menunjukkan bahwa seluruh operasional, termasuk proses pembuatannya, telah memenuhi standar yang ditentukan.

Selain itu, seluruh produk Proline telah memiliki izin edar, yang menunjukkan bahwa produk Proline memenuhi persyaratan peralatan medis berkualitas tinggi dalam hal efektivitas, keamanan, dan kualitas.

Dalam produksi dan pengembangan berbagai peralatan laboratorium, Proline bekerja sama dengan beberapa perusahaan global di Jerman, China, Korea Selatan, Jepang, Spanyol, dan Amerika Serikat.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *