Thu. Sep 19th, 2024

Persiapan Jelang HUT RI di IKN, Pemerintah Bantah Pakai Pawang Hujan dari Banyuwangi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Pemerintah membantah memanfaatkan tetesan air hujan untuk menerangi kawasan Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) jelang peringatan 79 tahun kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Pada tanggal 17 Agustus.

Usman Kansong, Direktur Jenderal Informasi dan Humas (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), mengatakan pemerintah menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di kawasan IKN untuk mendukung pembangunan dan persiapan HUT RI. perayaan.

“Jadi rekayasa cuaca sudah benar-benar siap. Harusnya kami informasikan bahwa permintaan yang disampaikan pihak Banyuwangi kepada petugas hujan itu bohong. Kami menggunakan metode dan teknologi ilmiah dalam rekayasa cuaca di IKN,” kata Usman. , Sabtu (10/8/2024).

Usman mengatakan, akhir-akhir ini curah hujan tinggi di kawasan IKN sehingga perlu adanya rekayasa iklim. Saat berangkat ke IKN untuk meninjau persiapan dan acara HUT RI ke-79 pada 8 Agustus 2024, perjalanan sempat tertunda karena hujan deras.

Oleh karena itu, kata Usman, perlunya Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan rekayasa cuaca dengan menggunakan teknologi yang sudah ada.

Oleh karena itu, permintaan PUPR atau pemerintah untuk menjadikan salah satu pengelola hujan menjadi insinyur meteorologi adalah tidak benar, ”ujarnya.

Namun ditegaskan, prasarana lokasi upacara HUT ke-79 RI disesuaikan dengan kondisi curah hujan yang tinggi. Menurut dia, lokasi acara telah ditata untuk menghindari genangan dan air berlumpur saat musim hujan.

Bisa dipastikan jalan yang dibangun bebas lumpur dan genangan air. Kemarin saat kami bersama para awak media melihat persiapan HUT ke-79 kemerdekaan, aman dan tidak becek untuk Indonesia, kata Usman Kansong.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto sebelumnya mengatakan, operasi teknologi modifikasi cuaca di kawasan IKN Kalimantan Timur selama 10 hari terakhir telah membantu pembangunan mencapai target.

“Kami ingin memastikan teknologi modifikasi cuaca yang dilakukan BNPB 10 hari lalu berjalan lancar dan sedikitnya 99 penerbangan diterbangkan,” kata Suhrianto saat meninjau lokasi Kantor Pusat BNPB. Di IKN, Kabupaten Penajam Pasar Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (3/8/2024).

Banyaknya penerbangan Cessna dari bandara APT Pranoto Samarinda yang membawa 1 ton NaCl (natrium klorida) atau garam meja alias halit patut dipertanyakan.

Senyawa kimia kemudian disuntikkan ke awan hujan untuk mendistribusikan kembali curah hujan di sekitar lokasi pembangunan IKN.

“Kalau kita lihat cuaca hari ini alhamdulillah indah, tidak hujan, tapi tidak terlalu panas sehingga sangat mendukung tujuan kerja IKN,” kata Antara.

Timnya juga melakukan rapat koordinasi dengan pimpinan IKN untuk mengkoordinasikan beberapa permohonan kesiapsiagaan bencana cuaca basah.

Badan Meteorologi, Meteorologi, dan Geofisika (BMKG) melanjutkan Program Perubahan Iklim (OMC) di Wilayah Ibu Kota Negara (IKN) nusantara. OMC dilakukan 24 jam sehari mulai Juli 2024.

Plt Kepala BMKG Dvikorita Karnavati mengatakan, OMC dibuat untuk membantu mempercepat pembangunan beberapa infrastruktur seperti Tol Istana Kepresidenan, Bandara VVIP IKN, dan Kawasan Kunci Pemerintahan Pusat (KIPP) IKN Nusantara.  

Alhamdulillah, kegiatan modifikasi cuaca yang dilakukan BMKG sejak Juli lalu berhasil menurunkan curah hujan hingga 97 persen, sedangkan hujan 3 persen yang masih berlangsung bersifat lokal, intensitas ringan, dan durasi singkat sekitar 1 jam, kata Plt.

Dvikorita mengatakan keberhasilan OMC membuat proses pengerjaan berbagai proyek IKN menjadi lancar dan lancar.

Dukungan BMKG terhadap pengembangan IKN dan kehadiran bikameral yang berkelanjutan memberikan banyak data dan informasi cuaca dan iklim yang digunakan oleh organisasi lain untuk berbagai kegiatan pengembangan IKN.

 

Sementara itu, Deputi Perubahan Iklim BMKG Trai Handoko Seto sebelumnya mengatakan keberhasilan OMC hanya 70 persen pada 4-18 Juli (29 jam hujan dari total 186 jam).

Namun pada periode akhir, antara 19 Juli hingga 2 Agustus, rasio keberhasilannya mencapai 97 persen (hanya terjadi hujan 6 jam dari total 354 jam kerja).

Dikatakannya, prakiraan cuaca terus menerus selama 24 jam ini dikeluarkan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hujan di wilayah IKN yang meliputi wilayah pusat pemerintahan, wilayah inti, dan daerah penyangga.

Tiga pesawat, 1 Casa 212 – 200 TNI AU dan 2 Cessna Caravan 208B PT Smart Cakrawala, terbang dari Samarinda dan Balikpapan untuk mencegat awan hujan yang masuk ke kawasan IKN,” jelasnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *