Fri. Sep 20th, 2024

Pertamina Geothermal Energy Kantongi Laba Setara Rp 2,57 Triliun pada 2023

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengumumkan kinerja tahun anggaran 2023 yang berakhir 31 Desember 2023.

Selama periode ini, Pertamina Geothermal Energy berhasil meraih pertumbuhan positif baik pendapatan maupun laba. Berdasarkan laporan keuangan perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, perseroan memperoleh pendapatan sebesar USD 406,29 juta atau sekitar Rp 6,38 triliun (kurs US$15.708,00).

Pendapatan ini meningkat 5,24 persen dibandingkan pendapatan sebesar 386,07 juta USD pada tahun 2022. Selain itu, pertumbuhan pendapatan, beban pendapatan, dan beban langsung lainnya meningkat dari 178,98 juta dollar AS menjadi 173,21 juta dollar AS pada tahun 2022.

Namun, total laba perseroan pada tahun 2023 masih sebesar $227,31 juta, dibandingkan $212,86 juta pada tahun sebelumnya.

Pada tahun 2023, beban umum dan administrasi perseroan mencapai 5,53 juta dollar AS, pendapatan keuangan mencapai 22,17 juta dollar AS, dan pendapatan lain-lain mencapai 21,22 juta dollar AS. Selama periode ini, perusahaan juga mengeluarkan uang tunai sebesar $24,22 juta.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan melaporkan laba tahunan yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit dasar sebesar USD 163,59 juta atau sekitar Rp 2,57 triliun. Laba tersebut meningkat 28,47 persen dibandingkan laba sebesar 127,34 juta USD pada tahun 2022.

Aset perusahaan meningkat dari 2,96 miliar USD pada 31 Desember 2023 menjadi 2,48 miliar USD pada akhir tahun 2022. Pada tahun 2023, utangnya akan berkurang menjadi $992,88 juta, dan pada tahun 2022 menjadi $1,22 miliar. Di sisi lain, ekuitas meningkat dari 1,97 miliar dolar AS menjadi 1,26 miliar dolar AS pada tahun 2022.

Saham PGEO menguat 0,83 persen ke Rp 1.220 per saham pada penutupan perdagangan Jumat 3 Januari 2024. Saham PGEO dibuka datar di Rp 1.210 per saham. Saham PGEO sempat tertinggi Rp 1.230 dan terendah Rp 1.205. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1650 kali dan 957968 lembar saham diperdagangkan. Nilai transaksinya sebesar 110,8 miliar dolar.

Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE mengumumkan peluncuran Program Seleksi Manajemen dan Karyawan (MESOP) Tahap I.

Estimasi jumlah opsi yang akan dieksekusi dalam program MESOP Tahap I sebanyak 252.159.200 lembar saham dengan harga Rp648 per saham. Julfi Hadi, Pimpinan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, mengatakan menjadikan PGE sebagai perusahaan ramah lingkungan di tingkat internasional memerlukan upaya kolektif semua pihak, termasuk karyawan.

Pasca IPO pada tahun 2023, Pertamina Geothermal Energy mengalokasikan 1,50% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana, atau sebanyak-banyaknya 630.398.000 saham, kepada manajemen dan karyawan Perseroan melalui Program Opsi Pembelian.

“Program MESOP merupakan bentuk komitmen Perseroan untuk meningkatkan rasa kepemilikan terhadap perusahaan, sehingga bersama-sama kita dapat memberikan kinerja terbaik perusahaan secara berkelanjutan,” kata Julfi dalam keterangan resmi yang ditulis, Rabu. 28/2/2024).

Julfi menjelaskan, program MESOP Tahap I sebenarnya sejalan dengan kebijakan Perusahaan. Selain itu, program ini juga tercantum dalam peraturan tahunan OJK atau Departemen Jasa Keuangan No.3. Pada tahun 2014, program kepemilikan saham karyawan disebut-sebut sebagai upaya agar pejabat atau karyawan memiliki ekuitas di suatu perusahaan.

“Kami berharap program MESOP Tahap I semakin memajukan PGE menjadi yang terdepan dalam pengelolaan energi terbarukan di Indonesia,” ujarnya.

 

Di sisi lain, Chief Financial Officer PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Jurizki Rio berharap penerapan program ini akan meningkatkan loyalitas dan kinerja karyawan dan manajemen serta memperkuat struktur permodalan.

“Kami berharap program MESOP Tahap I dapat menunjukkan kinerja yang baik serta meningkatkan motivasi dan komitmen karyawan sehingga berdampak positif bagi operasional dan pengembangan perusahaan,” kata Yurizki.

Hingga saat ini, inisiatif penguatan investasi Perseroan telah memperoleh dividen sebesar Rp875, senilai total Rp9.056.250.000.000.

Selain itu, PGE menerbitkan obligasi ramah lingkungan di pasar internasional. Obligasi Hijau PGE berhasil mendaftarkan $400 juta pada 27 April 2023. Obligasi Ramah Lingkungan PGE telah menjadi obligasi premium yang tercatat di Bursa Efek Singapura.

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) telah menandatangani perjanjian non-disclosure (NDA) dengan Geothermal Development Company (GDC) untuk menjajaki lebih lanjut peluang kemitraan pengembangan panas bumi di Kenya dan Indonesia.

Hal ini dilakukan dalam rangka implementasi Memorandum Kerja Sama G2G yang disepakati Indonesia dan Kenya dalam kunjungannya ke Kenya pada Agustus 2023.

Julfi Hadi, Kepala Pertamina Geothermal Energy, mengatakan kemitraan dengan Kenya ini merupakan langkah awal menuju PGE menjadi perusahaan energi ramah lingkungan di tingkat internasional. 

“Dalam kunjungan ke Kenya, PGE menandatangani perjanjian dengan Africa Geothermal International Limited (AGIL) untuk mengembangkan konsesi Longonot di Kenya dengan kapasitas pengembangan hingga 500 MW yang dapat dimanfaatkan sebesar 140 MW,” ujarnya. transparansi informasi, dikutip Jumat (15/9/2023).

Terkait perkembangan kerja sama dengan AGIL, Julfi mengatakan kedua pihak kini saling bertukar informasi untuk tiga bulan ke depan. 

“Tentu saja banyak hal baik bagi pengembangan energi panas bumi di kedua negara.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *