Fri. Sep 20th, 2024

Pertamina Geothermal Energy Raup Laba USD 96,27 Juta hingga Semester I 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) memaparkan kinerja keuangan semester I-2024. Pertamina Geothermal Energy menunjukkan pertumbuhan laba namun sedikit penurunan pendapatan.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Senin (29/7/2024), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk meraup 203,76 juta dolar pada semester I 2024. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 1,4 persen. 206,73 juta dolar pada periode yang sama tahun lalu.

Biaya tunai dan biaya langsung lainnya meningkat sebesar 6,34 persen menjadi $88,19 juta pada paruh pertama tahun 2024 dari $82,93 juta pada paruh pertama tahun 2023. Dengan demikian, laba bersih hingga semester I 2024 turun 6,64 persen menjadi 115,57 juta dolar.

Penyedia berkode saham PGEO ini membukukan beban umum dan administrasi sebesar USD 2,86 juta pada semester I 2024, naik dari USD 1,89 juta pada semester I 2023. Pendanaan hingga paruh pertama tahun 2024 meningkat menjadi $19,91 juta dari $7,63 juta pada periode yang sama tahun lalu. Namun, pengeluaran lain-lain turun menjadi $16,92 juta pada paruh pertama tahun 2024 dari $20,94 juta pada paruh pertama tahun 2023.

Oleh karena itu, laba usaha sedikit menurun sebesar 0,62% dari USD 150,49 juta pada semester I 2023 menjadi USD 149,55 juta. Perusahaan induk tumbuh sebesar 3,7 persen menjadi USD 96,27 juta pada paruh pertama tahun 2024. pada periode yang sama tahun lalu sebesar 92,77 juta dolar.

 

Laba per saham forward perseroan yang dimiliki induk perusahaan meningkat menjadi 0,0023 pada paruh pertama tahun 2024 dari 0,0022 pada paruh pertama tahun 2023.

Perusahaan membukukan pendapatan sebesar $1,94 miliar hingga 30 Juni 2024 dari Desember 2023 menjadi $1,97 miliar. Utang hingga paruh pertama tahun 2024 turun menjadi $959,08 juta dari periode Desember 2023 sebesar $992,88 juta. Aset Perseroan per 30 Juni 2024 tercatat sebesar $2,96 miliar dari Desember 2023 menjadi $2,90 miliar. Perseroan memiliki aset sebesar US$638,92 juta per 30 Juni 2024.

Pada penutupan perdagangan Jumat 26 Juli 2024, harga PGEO turun 0,39 persen menjadi Rp 1.265 per saham. Harga saham PGEO akan diubah menjadi Rp 1.270 per saham. Harga saham PGEO adalah Rp 1.285 dan harga saham Rp 1.260. Total volume perdagangan sebanyak 1466 lembar saham dan volume perdagangan sebanyak 45083 lembar saham. Nilai transaksi Rp 5,7 miliar.

Sebelumnya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan energi panas bumi. Baru-baru ini, PGEO bersama PT Elnusa Tbk (Elnusa), PT PGAS Solution (PGASOL), dan PT Pertamina Maintenance and Construction, (PertaMC), PGE membentuk Joint Research Agreement (JSA) untuk mengembangkan solusi teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi

A. Salyadi Saputra, Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina (Persero) yang merupakan induk dari PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), mengapresiasi kerja sama yang baik dalam menciptakan ruang menarik bagi energi panas bumi sebagai pemasok panas bumi. . teknologi di Indonesia.

“Ini merupakan langkah besar bagi Pertamina yang telah mengelola energi panas bumi Indonesia selama lebih dari 40 tahun. Kami berharap kemitraan ini dapat membantu PGE mencapai visinya menjadi perusahaan energi ramah lingkungan global dengan panas bumi terbesar di dunia. ujarnya, Sabtu (29/6/2024).

CEO Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) John Anis menambahkan, energi baru dan terbarukan, khususnya energi panas bumi yang dioperasikan oleh PGE, merupakan masa depan bisnis Pertamina di Indonesia.

“Pengembangan energi panas bumi menghadapi banyak tantangan dan salah satu solusinya adalah tetap berhasil agar tetap kompetitif.”

Kepala Energi Panas Bumi Pertamina Julfi Hadi menyatakan, penandatanganan JSA ini merupakan cara yang baik bagi PGE dan mitranya untuk sukses melaksanakan proyek energi panas bumi dengan menggunakan keterampilan dan keahlian teknis industri dalam negeri.

“Karya ini merupakan karya luar biasa yang patut mendapat pujian, karena kedepannya akan ada inovasi-inovasi baru dan kolaborasi berbeda untuk mengembangkan teknologi yang memanfaatkan energi terbarukan. Kami optimis dengan potensi besar energi panas bumi menjadi kekuatan yang mempercepat transisi. untuk energi bersih,” kata Julfi. Ayo

                                      

 

JSA ini mencakup kursus bersama dengan kemampuan membuat profil bisnis, namun tidak terbatas pada: 1) pabrikan penukar panas, 2) pengoperasian dan pemeliharaan, 3) pabrikan menara pendingin, dan 4) EPCC dan konstruksi pipa.

Presiden Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja mengatakan kerja sama Elnusa dengan PGE bukanlah yang pertama, sehingga Elnusa sangat menyambut baik dan siap mendukung dan berkontribusi dalam pengembangan industri panas bumi.

“Kolaborasi dan kemitraan ini menunjukkan komitmen Elnusa untuk terus berinovasi dan memberikan dukungan tambahan di bidang energi baru dan terbarukan, dalam hal ini Center of Excellence,” kata Bachtiar.

Dirjen PGASOL Sabaruddin juga mengatakan, “Konversi energi merupakan bisnis baru bagi kita semua. Oleh karena itu saya mengapresiasi kerja sama yang penuh manfaat.” transformasi energi tanah air dan salah satunya berkat penelitian terpadu tersebut.

CEO PT PertaMC Andry Widiasti menyatakan siap mendukung dan membantu pengembangan energi panas bumi PGE yang bekerjasama dengan Pertamina Group.

“PertaMC yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Subholding Trade and Commerce (C&T) fokus pada bidang Partnership, Construction, Plant Services termasuk Technical Control dan Supply Tenaga Kerja serta Consulting yang mendukung seluruh bisnis di Pertamina,” kata Andry. .

 

Perjanjian tersebut juga merupakan strategi PGE sebagai pengelola pertama Pertamina dalam transisi energi Tanah Air. JSA akan mendorong penggunaan perusahaan produksi dan rekayasa energi dalam negeri dalam penciptaan sistem panas bumi yang baru dan lebih baik, terutama untuk membuat pengembangan energi panas bumi lebih terjangkau.

Saat ini, sebagian besar teknologi yang digunakan dalam pengembangan panas bumi masih diimpor.

Tidak hanya itu, JSA merupakan cara sukses untuk mengubah model bisnis dan memanfaatkan teknologi panas bumi dalam cara pembiayaan baru, serta menjajaki peluang bisnis selain ketenagalistrikan (kecuali listrik). Melalui kemitraan dengan Grup Pertamina, PGE meyakini perluasan peluang investasi panas bumi di masa depan akan menciptakan keunggulan kompetitif, meningkatkan inovasi, dan menarik bisnis.

Julfi Hadi menegaskan, PGE sebagai perusahaan ramah lingkungan di dunia terus berinovasi dan berkolaborasi dengan mitranya untuk memajukan sektor panas bumi.

Panas bumi merupakan sumber energi nyaris zero-energy yang mampu melakukan banyak hal, terutama di berbagai wilayah kerja panas bumi (WKP) PGE yang mampu menghasilkan hingga 3 GW. bagian besar dari revolusi energi,” kata Culfi Hadi.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *