Sun. Sep 8th, 2024

Pertamina Geothermal Gandeng PLN IP Genjot Komersialisasi PLTP

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menjalin kemitraan strategis dengan PT PLN Indonesia Power (PLN IP) untuk mempercepat pengembangan kapasitas panas bumi di Indonesia. Kemitraan ini menandai langkah progresif menuju pencapaian tujuan transisi energi.

Presiden PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Jolfi Hadi menjelaskan PGE dan PLN IP telah mengambil skema baru untuk pengembangan komersial proyek panas bumi dengan meningkatkan kapasitas pembangkitan listrik melalui penggunaan air panas hasil pemisahan uap. Kerjasama ini merupakan salah satu perkembangan yang diharapkan bagi perkembangan bisnis panas bumi.

“Melalui JDSA, Feasibility Study (FS) juga memiliki tujuan ganda, antara lain proyek kolaborasi yang menarik dan bankable yang kajiannya dilakukan secara komprehensif dan cerdas untuk mencapai level bisnis terbaik,” kata Jolfi dalam keterangan resmi, Jumat (23/). 2/2024).

Sasaran selanjutnya adalah internal rate of return (IRR) proyek yang menarik dengan cepatnya penyelesaian Power Purchase Agreement (PPA) sesuai koridor harga dalam Perpres 112/2022, Jolfi Berkelanjutan. Dalam hal ini, penggunaan teknologi yang sudah terbukti dan matang dapat meningkatkan efisiensi, mempercepat tanggal operasi komersial (COD), dan menurunkan belanja modal (Capex).

Kerja sama ini merupakan bentuk kerja sama dua grup BUMN energi di Indonesia. Dimana PLN sebagai pembeli tunggal (sole receiver) dan PGE sebagai pemimpin di bidang energi panas bumi melakukan ekspansi bisnis sebagai upaya strategis untuk mencapai Tujuan 1 dengan memperluas potensi panas bumi Indonesia. GW kapasitas terpasang dalam dua hingga tiga tahun ke depan.

Tambahan kapasitas terpasang melalui proses kogenerasi mencapai 230 MW. Saat ini lokasi pilihan untuk FS adalah Ulubelu Botoming Unit (BU) 30 MW dan Lahendong BU 15 MW.

“Kolaborasi dan koordinasi menjadi kunci percepatan pengembangan kapasitas panas bumi Indonesia. Kami optimis JDSA akan berkontribusi signifikan terhadap pencapaian ambisi PGE menjadi perusahaan 1 GW,” kata Jolfi.

Sementara itu, Direktur Bisnis dan Pengembangan Bisnis PLN IP Bernads Sodermantha menilai akuisisi JDSA memang sukses besar.

Ia menilai kemitraan ini merupakan langkah awal yang baik untuk mewujudkan transisi energi dan melakukan upaya pertumbuhan bisnis panas bumi yang lebih baik di masa depan.

“PGE dan PLN berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian IP PPA sehingga tujuan operasional juga dapat tercapai dengan cepat.” kata Bernados.

Kedua pihak sepakat untuk mempercepat proyek tersebut dan menjadikannya model bisnis pengembangan panas bumi di masa depan. JDSA diharapkan dapat mempercepat pembangunan PLTP untuk mendukung transisi energi, khususnya dengan fitur panas bumi sebagai beban dasar.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *