Sat. Sep 21st, 2024

Perusahaan Kendaraan Otonom China Mau IPO di AS, Targetkan Rp 1,9 Triliun

By admin Aug29,2024 #perusahaan china #WeRide

matthewgenovesesongstudies.com Startup self-driving China yang berbasis di Jakarta, VeRide, mengungkapkan bahwa mereka menargetkan valuasi $5,02 miliar (Rp 80 triliun) dalam penawaran umum perdana atau IPO di Amerika Serikat.

Pengumuman IPO ini muncul ketika pemerintahan Joe Biden diperkirakan akan mengusulkan larangan impor perangkat lunak kendaraan otonom Tiongkok ke AS dalam beberapa minggu mendatang.

Mengutip Channel News Asia, Sabtu (8/10/2024) VeRide bertujuan untuk mengumpulkan dana IPO sebesar $119,4 juta (Rs 1,9 triliun) dengan menawarkan 6,45 juta saham penyimpanan nor-American dengan kisaran harga $15,50 dan $18,50 per saham.

Beberapa investor juga telah setuju untuk membeli saham VeRide senilai $320,5 juta (Rs 5,11 triliun) dalam penempatan pribadi secara bersamaan, tergantung pada waktu selesainya IPO.

Investor tersebut antara lain Alliance Ventures BV, dana modal ventura dari Alliance Renault Nissan Mitsubishi dan JSC International Investment Fund SPC.

VeRide akan terdaftar di Nasdaq dengan simbol “VRD.” Morgan Stanley, JP Morgan dan China International Capital Corp adalah sponsor utama IPO ini.

Pemasok mobil Jerman Robert Bosch GmbH telah menunjukkan minat untuk membeli saham VeRide hingga $100 juta (Rs 1,5 triliun) yang dijual dalam IPO.

VeRide, didirikan pada tahun 2017, mengembangkan teknologi mengemudi otonom dan menguji serta melakukan uji coba komersial di 30 kota di tujuh negara.

Ini akan menjadi perusahaan besar Tiongkok kedua yang mengajukan pencatatan di AS tahun ini.

Pada Mei 2024, pembuat kendaraan listrik Zeekr memulai debutnya di Bursa Efek New York dan diperdagangkan 35,6 persen di bawah harga penawarannya.

Teknologi self-driving masih bersifat eksperimental, karena perusahaan robot taksi menghadapi kendala teknis dan peraturan. Namun, Tiongkok telah bergerak lebih agresif dalam uji lampu hijau dibandingkan Amerika Serikat.

IPO Tiongkok di AS mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir, setelah raksasa Didi Global terpaksa melakukan delisting pada tahun 2022 menyusul reaksi keras dari regulator Tiongkok.

VeRide melaporkan kerugian bersih sebesar 881,7 juta yuan untuk enam bulan yang berakhir pada 30 Juni, dibandingkan dengan 723,1 juta yuan pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, pendapatan mencapai 150,3 juta yuan pada periode tersebut, dibandingkan dengan 182,9 juta yuan pada tahun sebelumnya.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *