Fri. Sep 20th, 2024

Peternakan Unggas di Iowa Musnahkan 4,2 Juta Ekor Ayam Akibat Temuan Kasus Flu Burung

matthewgenovesesongstudies.com, Des Moines – Lebih dari empat juta ayam dibunuh di Iowa setelah tertular flu burung. Demikian pengumuman negara pada Selasa (28/5/2024).

Para pejabat masih memusnahkan 4,2 juta ayam setelah penyakit ini ditemukan di sebuah peternakan di Sioux County, Iowa.

Virus ini merupakan wabah terbaru dalam epidemi yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Dan kini virus ini juga menyerang sapi perah. Seperti dilansir NBC News, Rabu (5/6).

Wabah penyakit ini dikonfirmasi di sebuah peternakan ayam di sebelah barat Minneapolis, Minnesota, yang menyebabkan kematian sekitar 1,4 juta ayam.

Diperkirakan 92,34 juta burung telah mati sejak wabah ini terjadi pada tahun 2022, menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat.

Meskipun wabah flu burung telah menjadi penyakit umum di peternakan unggas, namun penyebarannya ke ternak telah meningkatkan kekhawatiran kita terhadap penyakit ini.

Pada bulan Mei 2024, pekerja sapi perah kedua didiagnosis menderita flu burung, dan virus tersebut ditemukan pada daging sapi dan susu. Penyakit ini telah dikonfirmasi di peternakan sapi perah di sembilan negara bagian. 

Meskipun wabah penyakit ini meningkat, para pejabat kesehatan dan pertanian mengatakan risiko penyebaran penyakit ini rendah.

Departemen Pertanian Amerika Serikat mengatakan bahwa daging dari sapi perah yang sakit tidak diperbolehkan masuk ke dalam makanan nasional, sehingga daging tersebut berbahaya bagi masyarakat.

Pekerja yang pernah melakukan kontak dengan hewan yang terinfeksi mempunyai risiko lebih besar. Tiga kasus yang dikonfirmasi di Amerika Serikat termasuk dua pekerja susu dan seorang pekerja unggas di peternakan unggas yang tertular penyakit tersebut.

Selain Amerika Serikat, pihak berwenang di barat daya Jepang berupaya keras untuk membendung wabah pertama flu burung pada musim ini pada hari Sabtu, 25 November 2023, dengan mengidentifikasi hampir 40.000 ayam untuk disembelih dan menerapkan tindakan karantina di peternakan terdekat.

Mengutip pemberitaan Kyodo, Minggu (26/11/2023), diketahui ditemukan sejenis virus yang sangat menular di peternakan unggas di Kashima, Prefektur Saga, yang menyebabkan otoritas lokal dan nasional membentuk komite. untuk mengerjakan penciptaan.

NHK menyebut jenis flu burung sebagai patogen tipe H5.

Pemerintah provinsi Saga mengatakan pada Sabtu pagi bahwa wabah flu burung telah dipastikan terjadi di sebuah peternakan di Kashima, dan diperkirakan pembunuhan 40.000 burung akan selesai pada Minggu pagi waktu setempat.

Pergerakan sekitar 255.000 unggas dan produk terkait telur telah dibatasi di 12 peternakan ayam dalam jarak 10 kilometer dari pusat wabah, sementara titik pemusnahan kendaraan telah didirikan di seluruh provinsi.

Menteri Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang Ichiro Miyashita mengatakan dalam pertemuan tim kementeriannya bahwa tindakan mendesak akan diambil untuk memerangi penyakit ini, termasuk mengirimkan tim untuk menyelidiki penyakit tersebut.

Menurut otoritas provinsi Saga, terjadi peningkatan jumlah ayam yang mati pada hari Jumat dan hasil dua tes dasar telah kembali sehat. Pengujian genetik kemudian mengkonfirmasi keberadaan virus tersebut.

 

Sementara itu, virus flu burung (H5N1) kembali muncul di Kamboja. Tahun ini tiga orang meninggal akibat penyakit ini. 

Ini merupakan wabah flu burung pertama di Kamboja sejak tahun 2014 atau hampir sepuluh tahun lalu.

Voice of America melaporkan pada Selasa (10/10/2023) bahwa mereka yang terbunuh di Kamboja berkisar dari seorang gadis berusia dua tahun hingga seorang pria berusia 50 tahun. 

Anak perempuan berusia dua tahun tersebut merupakan orang kedua yang meninggal akibat flu burung di Kamboja pada minggu ini dan orang ketiga pada tahun ini, kata kementerian kesehatan negara tersebut.

Uji laboratorium telah memastikan bahwa anak laki-laki yang tinggal di provinsi Prey Veng itu meninggal karena flu burung H5N1 pada hari Senin, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Seorang pria berusia 50 tahun di provinsi tetangga Svay Rieng juga meninggal karena virus H5N1, seperti yang diumumkan kementerian pada hari Minggu.

Februari lalu juga dilaporkan seorang anak perempuan berusia 11 tahun meninggal karena flu burung, yang merupakan flu burung pertama di negara tersebut sejak tahun 2014. Ayahnya juga ditemukan tertular namun selamat.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *