Thu. Oct 3rd, 2024

PGN Kantongi Tambahan 2 Kargo LNG di 2024

By admin Oct3,2024 #gas #Gas Bumi #lng #migas #PGN #SKK Migas

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mendapat tambahan pasokan dua kargo gas alam (LNG) pada tahun 2024.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi Suryadipuro mengatakan, pihaknya telah sepakat untuk mengangkut dua kargo LNG lagi untuk PGN.

Jadi yang disepakati dan disepakati adalah untuk PGN ada 2 muatan. Itu dari 3 kereta yang dijadwalkan, kata Hudi saat ditemui di Kantor SKK Migas, Jakarta, Senin (6/5/2024).

Hudi menambahkan, pasokan LNG ke PGN akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Namun, dia tidak merinci berapa tambahan LNG yang akan dipasok ke PGN.

“Hal ini tentunya tergantung kebutuhan PGN ke depan, dan kami juga akan berdiskusi secara detail dengan PGN mengenai kebutuhannya sendiri,” ujarnya.

Pada saat yang sama, PGN sebagai Anak Perusahaan Gas PT Pertamina (Persero) kini tengah mengambil langkah untuk melakukan upgrade produk gas alam cair. Selain untuk memenuhi kebutuhan industri di tengah menurunnya produksi gas alam, penetrasi produk energi masa depan juga merupakan bagian dari strategi untuk tetap tangguh dalam menghadapi risiko geopolitik saat ini.

“Ada satu rencana yang tengah didorong oleh PGN saat ini, yaitu penetrasi pasar dengan LNG. Tentunya hal ini harus diperhatikan oleh industri jika ada kebutuhan industri yang tidak dapat dipenuhi melalui gas pipa,” kata dia. Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN. . , Rosa Permata Sari beberapa waktu lalu.

Menurutnya, hal ini merupakan bentuk antisipasi terhadap tantangan natural penurunan (penurunan produksi gas bumi) yang terjadi, dan sebagai bagian dari komitmen PGN sebagai pemasok energi untuk terus membantu memenuhi kebutuhan energi pelanggan khususnya. . dalam hal ini sektor industri. Sehingga diharapkan dapat terus berkembang ditengah tren yang ada saat ini.

 

 

Menurut informasi Kementerian ESDM pada Maret 2024, cadangan gas alam Indonesia lebih besar dibandingkan cadangan minyak. Namun produksi gas di Indonesia diperkirakan akan menurun dalam beberapa tahun ke depan karena berkurangnya sumur gas yang ada secara alami.

Dari kegiatan menyimak yang dilakukan PGN, Rosa memperkirakan banyak pelaku industri yang memahami situasi ini dan sadar bahwa selain bermanfaat dari segi keselamatan, LNG juga menawarkan biaya yang lebih kompetitif dibandingkan bahan bakar fosil lainnya.

Oleh karena itu, merupakan solusi yang tepat untuk menjaga industri tetap tumbuh dalam situasi dimana terjadi penurunan alami dan menghadapi tantangan tren geografis.

 

Di banyak negara, LNG telah dimanfaatkan sebagai energi alternatif yang berperan penting dalam sektor industri dan memberikan dampak positif bagi negara. Melalui pengelolaan dan optimalisasi yang tepat, LNG juga dapat menjadi sumber energi berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk mendukung Target Emisi Neto 2060.

Melihat pentingnya peran LNG, jelas Rosa, penting juga bagi Indonesia untuk memiliki fasilitas LNG komersial untuk ekspor dan impor. Mengharapkan impor masih diperlukan jika ketersediaan LNG dalam negeri tidak mencukupi.

Oleh karena itu, PGN juga bersiap untuk membuat kapal yang akan menjalankan bisnis LNG lintas batas negara. “Kita juga harus membangun infrastruktur Hub yang rencananya ada di beberapa titik, salah satunya di Lamong, Jawa Timur. Lalu juga di Aceh, di Arun, dan terakhir di Bontang,” pungkas Rosa.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *