Thu. Sep 19th, 2024

Pj Gubernur Bahtiar Harap Gugus Tugas Reforma Agraria Sulsel Jadi Percontohan Nasional

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Pj Gubernur Sulsel Bahtir Bahruddin berharap Satgas Reforma Agraria (GTRA) di Sulsel bisa menjadi model nasional, khususnya dalam menyelesaikan redistribusi dan pemanfaatan lahan di Indonesia. Pilot project dapat dimulai di Kabupaten Wajo pada lahan yang dikelola PTPN. 

“Saya berharap GTRA di Sulsel bisa menjadi percontohan nasional. Menjadi percontohan di Indonesia bagaimana menyelesaikan redistribusi dan pemanfaatan lahan. GTRA di 24 kabupaten juga harus didorong lebih aktif lagi,” kata Bahtiyar menambahkan, pada tahun 2024 mendatang, Rapat Koordinasi Satgas Reforma Agraria Provinsi Sulawesi Selatan yang dilaksanakan pada Kamis (16/5/2024) di Claro Hotel Makassar. 

Dalam rakor tersebut, Bahtiyar meminta Kanwil BPN/ATR Sulsel segera mengambil tindakan nyata untuk membantu warga yang terdampak banjir dan longsor akibat pemindahan tanah. Dokumen juga hilang, termasuk aset publik seperti sekolah dan lainnya.

“Kita baru saja mengalami bencana tanah longsor dan banjir di Sulsel. Ada pergeseran tanah, sebagian dokumen saudara hilang, sebagian rumah saudara hanyut. Mohon Pak Kanwil, secara spesifik apa yang bisa dilakukan untuk memberikan bantuan. Harta milik pemerintah antara lain, sekolah dll.” dia berkata.

Bahtiyar juga berharap Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berbasis di Sulawesi Selatan mendapat perhatian khusus. Diantaranya Bendungan Jenelta, sehingga pembebasan lahan bisa dipercepat tanpa ada kendala. Tentunya tetap sesuai dengan prinsip hukum saat ini dan mengutamakan kemanfaatan.

“Ada repatriasi (relokasi) Bendungan Jenelta karena di situ kawasan hutan. Tapi kalau menunggu selesai pemanenannya lama sekali. Jadi tentu saja dengan bantuan Kejaksaan Agung, saya berharap negara tidak ada masalah. Bukan mereka yang bisa menyelesaikan, mereka yang punya masalah akan tertunda. “Tidak perlu menunggu masalah selesai, agar tidak menghambat kemajuan proses pembangunan ini,” Bahtiyar dikatakan.

Sementara itu, Kepala Kanwil BPN/ATR Sulsel, Trai Wibisono mengatakan, pada tahun 2023 pihaknya telah melaksanakan amanah reforma agraria yakni Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dan redistribusi lebih dari 48 ribu bidang tanah. , dan ini merupakan yang terbesar di Indonesia. Tahun ini, pemerintah pusat kembali memasang target lebih dari 45 ribu bidang tanah dan ini menjadi insentif untuk mempercepat PTSL dan redistribusi lahan ke kantor wilayah provinsi dan kabupaten.

“Prioritas redistribusi adalah 13.800 kawasan hutan yang diharapkan berhasil di Sulsel. Dan pada tahap pelaksanaannya, tidak mudah untuk melakukan redistribusi kawasan hutan,” ujarnya.

Selain itu, lanjut TRAI, akan dilakukan percepatan terhadap properti hunian di atas air, khususnya di pulau-pulau kecil dan pulau-pulau terluar Sulsel. Begitu pula dengan penyelesaian sengketa aset BUMN atau BUMD yang dikuasai oknum tertentu.

“Dengan selesainya lahan PTPN di Wajo, mudah-mudahan bisa secepatnya selesai dan menjadi percontohan nasional seperti harapan Gubernur,” kata Trai.

Pada rakor tersebut, Pj Gubernur Sulsel Bahtiyar Bahruddin menyerahkan penghargaan dari Kementerian ATR/BPN kepada pemerintah kabupaten Wajo, Bon, Maros, Luvu Utara dan Goa. Terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Daerah BPN Sulsel, Bon, Luvu Utara, dan Kantor Pertanahan Maros.

 

Tonton pilihan videonya di bawah ini:

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *