Mon. Sep 16th, 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Sub Holding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) memastikan pasokan listrik primer untuk pembangkit dalam kondisi aman menjelang Idul Adha 1445 H. Dengan begitu, pasokan listrik ke masyarakat aman dengan stok yang memadai. . batubara, gas, dan bahan bakar minyak (BBM).

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara memastikan PLN EPI berkomitmen menjaga pasokan listrik utama agar masyarakat dapat menikmati perayaan Idul Adha 1445 Hijriyah.

“Saat Idul Adha, kami pastikan aliran listrik aman, sehingga masyarakat tidak terganggu saat merayakan ibadah keagamaan. Kami ingin masyarakat Indonesia merasa nyaman dan tenang saat menjalankan ibadah dan berkumpul bersama keluarga,” kata Iwan, Jumat (14/6/2024).

Menurut Iwan, PLN EPI memperkuat rantai pasok dan memastikan kebutuhan dasar energi seluruh sektor produksi terpenuhi. Saat ini stok batu bara secara umum berada pada posisi sangat aman.

Saat ini kondisi hari produksi batu bara (HOP) sangat baik, rata-rata 25-28 HOP, untuk bahan bakar 7-16 HOP, dan untuk fasilitas gas dan LNG digabungkan sesuai jadwal awal pemberdayaan, kata Iwan.

Iwan menjelaskan hingga 13 Juni 2024, total persediaan batu bara PLTU PLN di Jawa, Madura, dan Bali sebanyak 25 HOP. Total stok batu bara PLN PLTU Sumatera – Kalimantan (Sumkal) sebanyak 20,8 HOP.

Sedangkan rata-rata jumlah batubara PLTU PLN di Sulawesi – Maluku – Papua – Nusa Tenggara (Sulmapana) sebesar 27,8 HOP.

“PLN EPI akan terus waspada untuk memastikan pasokan listrik utama pembangkit-pembangkit milik PLN Grup dapat diandalkan,” ujarnya.

Selain itu, Iwan memastikan PLN EPI akan terus berkoordinasi dengan Sub Holding PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power agar pasokan utama energi untuk kebutuhan operasional pembangkit tetap terjaga dan tidak ada hambatan dalam mendukung masyarakat dalam perayaan Idul Fitri. . al-Adha 1445 Hijriah.

Iwan menambahkan, PLN EPI mendukung pemerintah untuk menurunkan emisi karbon menuju Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan terus mengembangkan rantai pasok biomassa.

“Biomassa merupakan salah satu bentuk energi baru terbarukan (EBT) yang dapat mengurangi emisi karbon, harganya sangat murah dan sangat mahal serta berdampak besar bagi masyarakat dan perekonomian lokal,” pungkas Iwan.

PT PLN (Persero) menggandeng pembiayaan dengan World Bank, Canada Clean Energy & Forest Climate Facility dan Clean Technology Fund sebesar USD 581,5 juta atau setara Rp 9,46 triliun (kurs Rp 16.270 per dollar AS), untuk mendukung peningkatan akses listrik di Indonesia, program transisi energi dan digitalisasi perusahaan.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan skema hibah dan perjanjian pinjaman langsung dengan Sovereign Guarantee yang disebut dengan Program Indonesia Sustainable Least-cost Electrification-1 (ISLE-1). Program ISLE-1 adalah program pinjaman yang mendukung Bank Dunia dan mitra pembangunan untuk meningkatkan akses terhadap listrik, meningkatkan kesiapan jaringan untuk integrasi energi baru terbarukan (EBT), dan meningkatkan kemampuan operasional teknologi informasi PLN.

Penyusunan program ini juga mendapat bantuan teknis dan finansial dari Strategi Pengurangan Risiko Energi Terbarukan (SRMI) yang dikelola oleh Energy Sector Management Assistance Program (ESMAP). Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menilai pentingnya kerja sama keuangan Bank Dunia melalui program ISLE-1 untuk mendukung proyek distribusi, transmisi, dan penyediaan listrik hingga 100 persen listrik Indonesia.

Program ini juga akan mendukung secara finansial perusahaan untuk menambah bauran energi terbarukan baru, mengurangi biaya produksi dan memperkuat kemampuan finansial dan operasional PLN.

“ISLE-1 fokus di dua wilayah yaitu Maluku dan Nusa Tenggara karena kedua wilayah tersebut memiliki tingkat listrik yang rendah dan biaya pembangkitan listrik yang tinggi,” kata Darmawan, Kamis (13/06/2024).

Darmawan mengakui peralihan kekuasaan tidak bisa dilakukan sendirian. Sebagai jalur transisi energi, PLN terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk mencari solusi permasalahan yang ada.

“Transformasi energi tidak dapat dilakukan sendirian, karena terdapat tantangan teknis, strategis, operasional, dan finansial. PLN telah merancang seluruh tantangan tersebut agar setiap tantangan dapat diatasi, dimitigasi, dan dikelola sehingga dapat terus berkembang dan mencapai keberhasilannya, “dia menambahkan.

 

Country Manager Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Carolyn Turk mengatakan Bank Dinia siap mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai 100 persen listrik dan mempercepat EBT.

Pendanaan ini diharapkan dapat mengatasi keseimbangan antara investasi yang diperlukan pada jaringan dan tingginya kebutuhan listrik, khususnya di wilayah Provinsi Timur. “Bank Dunia bersedia mendukung komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai 100 persen listrik. “Lebih banyak listrik rumah tangga, terutama di pulau-pulau bagian timur, akan memberikan lebih banyak peluang ekonomi, terutama bagi perempuan,” kata Turk.

Tak hanya listrik, Turk juga mengatakan pendanaan program ISLE-1 juga dimaksudkan untuk mendukung pengembangan EBT di Indonesia.

“Berinvestasi pada energi terbarukan sangat penting untuk menempatkan sektor ini pada jalur yang efisien dan berkelanjutan sekaligus meningkatkan keterjangkauan dan keandalan,” tutupnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *