Thu. Oct 10th, 2024

Polisi di Riau Diduga Aniaya Warga Hingga Tewas, Korban Ditinggal di Rumah Sakit

matthewgenovesesongstudies.com, Pekanbaru – Bripka AS ditangkap Satuan Reserse Kriminal Umum Polda Riau bersama Bareskrim Polsek Kampar. Pekerja Markas Besar (Yanma) Polda Riau menganiaya seorang warga, Jamal.

Jamal merupakan warga Kecamatan Siakhulu, Kabupaten Kampar. Sebelum tewas akibat ulah AS, korban dibawa bersama 4 warga lainnya saat berada di Kota Kuala Nanas.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Anom Caribbeannto menjelaskan, kasus penyerangan polisi terhadap warga sipil bermula dari pria berinisial Y yang mengaku menjalin hubungan dengan Jamal. Inisialnya adalah teman AS.

Di AS, Y mengaku hartanya dicuri Jamal sehingga harus diambil. Belum diketahui barang apa saja yang dicuri, baik sepeda motor maupun perhiasan.

Y, siapa tahu dia masih buron, nanti tahu kalau tertangkap, kata Anom, Kamis malam, 12 September 2024.

Pada 8 September, Y mengetahui Jamal Kualu berada di Nanas. Bripka diajak naik sepeda motor menuju kota AS, bersama 3 pria lainnya yang tidak dikenal AS.

Jamal akhirnya ditemukan di tempat lain dan diserang. Korban dipukul berkali-kali oleh Y saat AS juga turun tangan namun tidak sebanyak Y dan 3 saksi mata lainnya.

Saat itu korban diajak mengendarai sepeda motor menuju perkebunan kelapa sawit Desa Durian Tandan yang berjarak 15 menit dari lokasi semula, jelas Anom.

 

***Untuk mengetahui keaslian berita populer, silakan WhatsApp 0811 9787 670 dengan mengetikkan kata kunci yang Anda inginkan.

Pelecehan juga terjadi di sektor kelapa sawit tersebut. MP Y utama masih ada bersama AS, 3 orang lainnya menjaga jarak 20 meter untuk mengamankan area.

Beberapa menit kemudian, Y meninggalkan lokasi dengan mengendarai sepeda motor dan kembali dengan mobil. Jamal dipukuli, dimasukkan ke dalam mobil dan dibawa ke rumah neneknya.

“Mereka menggeledah rumah nenek korban dengan barang curian, korban pingsan dan dibawa ke rumah sakit,” kata Anom.

Pihak klinik menyatakan tidak mampu merawat korban hingga dibawa ke RS Sansani dan kemudian ke RS Umum Arifin Ahmad. Keesokan harinya, korban dinyatakan meninggal dunia.

Korban diserahkan ke dokter dan keluar rumah sakit. Dari seluruh pelaku, hanya AS yang merupakan anggota Polri, kata Anom.

Anom mengatakan belum terungkap apa yang melatarbelakangi perbuatan Y dan AS terhadap Jamal. Polisi masih mencari keberadaan Y dan pria lain yang mendengar kejadian tersebut.

Anom mengatakan, AS tidak punya wewenang untuk mengambil Jamal karena itu bukan tugas mereka. AS juga tidak punya surat perintah penangkapan, dan itu hanya masalah pribadi antara Y dan Jamal.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *