Fri. Sep 20th, 2024

Polusi Udara Meningkat saat Kemarau, Simak Tips Dokter agar Tubuh Tidak Tumbang

matthewgenovesesongstudies.com Dokter spesialis paru Jakarta Astri Indah Prameswari dari Eka Hospital BSD mengatakan memasuki musim kemarau membuat udara menjadi kering. Jadi, kuman, bakteri, atau virus apa pun akan beterbangan ke dalam debu.  

“Pencemaran banyak dampak atau pemicunya. Bisa pabrik atau pabrik, knalpot mobil, kebakaran hutan. Lalu kalau musim makin parah, apalagi musim kemarau, jadi kering dan panas, karena kelembapan mempengaruhi pencemaran itu,” ujarnya. ditambahkan. ujar Astri.

 Apalagi pada bulan Juni hingga Agustus, saat musim kemarau tiba, debu dan kuman penyakit mudah beterbangan dan masuk ke dalam penyakit flu. Tak hanya itu, polusi juga berdampak jika masuk ke mata, telinga, atau menempel di kulit.

Jika Anda memiliki riwayat alergi, mudah sekali untuk marah. Misalnya, duduk di pinggir jalan dalam waktu lama bisa menyebabkan mata perih, berair, atau merah. 

 Makanya kadang kalau terlalu kering pemerintah menerapkan tindakan hujan buatan, tugasnya membersihkan udara dari polusi, karena kalau tidak dikelola akan berdampak buruk bagi kesehatan, kata Astri. di media. pada hari Kamis, 27 Juni 2024.

Tak hanya di luar, polusi udara dan debu yang mengancam kesehatan juga bisa menyerang di dalam. Ruangan tempat Anda tinggal adalah tempat Anda bekerja.

Kekhawatiran utama mengenai kontaminasi adalah minimalnya. Ukurannya lebih kecil dibandingkan pasir dan bakteri. Polusi udara yang paling ditakuti adalah polusi partikulat dengan konsentrasi PM2.5 sebesar 57,7 µg/m³ (mikrogram per meter kubik).  

 “Polusi terbagi dua, udara dan partikulat. Polusi partikulat mengiritasi sistem pernapasan dan dalam jangka pendek atau pendek menyebabkan reaksi lambat,” ujarnya.

Misalnya, lanjut Astri, dengan reaksi yang cepat, polusi partikulat dapat menyebabkan mata berair, nyeri, atau merah. Pada flu, terjadi batuk, sesak napas dan gejala lainnya.

“Kalau reaksinya lambat, bertahun-tahun, polutannya tetap lama, karena sedikit yang masuk ke saluran pernapasan, paru-paru, dan peredaran darah. Kemudian peradangan yang terlalu banyak bisa menyebabkan penyakit paru obstruktif atau PPOK,” kata Astri.

Jika polusi partikulat ini masuk ke dalam darah, ada beberapa jenis resistensi. Menurut Astri, apa yang menghambatmu? Misalnya pada jantung, jantung sedang terganggu. Jika sampai ke otak, bisa menyebabkan stroke atau gangguan kesehatan lainnya.

 

Jika polusi udara mempengaruhi kondisi tempat kerja, penting untuk melakukan hal-hal ini demi kesehatan.

“Kalau di dalam kamar perhatikan kebersihannya, perhatikan debunya, bisa juga pakai air purifier. Bersihkan dengan keras,” kata Astri.

Jika Anda sedang bekerja atau melakukan pekerjaan di luar, perhatikan kondisi kesehatan. Salah satunya dengan selalu memakai masker dan mencuci tangan.

“Pakai masker, itu yang paling mudah,” ujarnya.

Cara lainnya adalah dengan menjaga imunitas tubuh. Sebab paparan polusi memerlukan antioksidan untuk melawan bakteri, virus, atau kuman apa pun yang masuk ke dalam tubuh.

“Istirahat yang banyak. Jadi karena kena polisi, terjadi oksidasi dan stres, jadi makanan yang dimakan harus kaya antioksidan seperti sayur, buah, suplemen tanpa ada masalah,” ujarnya. .

 

 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *