Sat. Sep 21st, 2024

PPP Gagal ke Senayan, Pengamat Nilai Kinerja Mardiono Sebagai Ketum Perlu Dievaluasi

By admin Aug20,2024 #Mardiono #Pemilu 2024 #PPP

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadi partai utama yang tidak mencalonkan diri di Senayan pada pemilu 2024. . dan pemimpin PPP saat ini Muhammad Mardiono. 

Dalam surat tersebut, DPR meminta diadakan rapat darurat pada tahun ini untuk melakukan penilaian pasca pemilu 2024. 

Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai hal tersebut merupakan hal yang lumrah. Sebab, dia menilai kegagalan PPP kemungkinan besar disebabkan oleh ulah Mardiono.

“Sebagai ketua umum, dia tidak berbuat apa-apa, strateginya pun tidak dipikirkan, PPP punya aset tokoh-tokoh yang sangat kuat di daerah, tapi tidak terhubung dengan baik dan benar,” kritik Dedi saat dimintai tanggapan melalui a pesan teks pada hari Kamis. (20/6/2024).

Dedi menambahkan, Mardiono bahkan terkesan hanya memegang jabatan resmi, tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan dukungan masyarakat dalam pemilu.

Oleh karena itu, lanjut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini, keinginan menilai kinerja Mardiono sebagai ketua umum merupakan hal yang tepat untuk dilakukan.

Penekanan Mardiono sudah benar mulai dari urusan internal partai, PPP harusnya punya ketua umum dari model yang pendekatan strukturnya sampai ke bawah, tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, surat yang dilayangkan kepada Mardiono pada 1 Mei 2024 itu telah ditandatangani empat petinggi majelis, yakni Ketua Dewan Kehormatan Zarkasih Nur, Ketua Dewan Pakar Prijono Tiptohriyanto, dan Ketua Dewan Ahli Syariah. dewan Mustofa Akil Siroy dan Ketua Dewan Pertimbangan M Romahurmuzi atau Romi. 

 

Surat itu memuat beberapa posisi DPR. Salah satunya, meminta agar Konferensi dilaksanakan pada tahun 2024. Berikut hal-halnya: 

1. Karena PPP merupakan partai warisan ulama yang merupakan wadah perjuangan umat Islam, maka hendaknya dipertahankan keberadaannya selamanya di DPR Rl, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten Kota.

2. Dimana, mengingat kembalinya KPU pada Pemilu 2024 yang diumumkan pada 20 Maret 2024, PPP menurut perhitungan tersebut tidak mencapai ambang batas parlemen sebesar 4% (persentase). 

Sehingga pihak legislatif sangat prihatin karena hal ini baru pertama kali terjadi selama 11 (sebelas) kali PNP mengikuti pemilu. 

Namun, kita belum pernah melihat adanya penjelasan atau permintaan maaf dari keseharian pimpinan DPP PPP selaku ketua umum partai terkait kegagalan PPP melewati tahapan tersebut.

3. Terkait dengan upaya PPP untuk keluar dari ambang batas Parlemen di Mahkamah Konstitusi (MC), kami meminta agar hal tersebut dilakukan dengan menggunakan segala lobi politik dan birokrasi, serta melalui segala sarana komunikasi yang ada. berkembang biak. semua sumber daya partai yang tersedia.

4. Bahwa demi menjaga kehormatan partai sampai dengan dilaksanakannya Kongres, kami tidak ingin memberhentikan, mengubah dan mengganti, pengurus DPP, pimpinan DPW, pimpinan DPC dan pimpinan PAC.

5. Mengingat persaingan Pilpres 2024 berakhir dengan pengumuman Mahkamah Konstitusi pada 22 April. Oleh karena itu, PNP harus segera memutuskan sikapnya terhadap pemerintahan selanjutnya melalui platform partai terkait untuk berdiskusi. 

 

Kami menuntut segera diadakan Kongres Buruh Nasional (Mukernas) untuk memutuskan hal ini dan isu-isu strategis lainnya.

6. Penilaian rinci terhadap penurunan perolehan suara PPP di tingkat nasional perlu dilakukan. 

Menimbang: (1) perolehan suara PPP di tingkat pusat (DPR Rl) pada Pemilu 2024 jauh lebih kecil dibandingkan perolehan suara PPP di tingkat daerah (DPRD Daerah dan Kota); (2) Yang dimaksud dengan “Pejabat” Ketua Umum PPP adalah jabatan yang bersifat tidak tetap dan tidak dilaksanakan secara normal menurut jangka waktunya.

Platform evaluasi yang tepat adalah Muktamar. Oleh karena itu, kami meminta agar Sidang diselenggarakan pada tahun 2024, paling lambat 3 (tiga) bulan setelah diterimanya surat ini.

7. Karena pengurus harian DPP PPP mengabaikan surat yang kami kirimkan sebelumnya yang meminta partisipasi unsur DPR dalam Panitia Seleksi Parlemen (LPC). 

Padahal, surat itu lahir atas nama silaturahmi dan kolaborasi, prinsip yang dipahaminya saat ia dilantik sebagai Pj Presiden ICC. 

Oleh karena itu, kami mohon agar usulan yang kami sampaikan melalui surat ini dapat dipertimbangkan secara matang demi kehebatan PPP.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *