Sun. Sep 8th, 2024

Prabowo-Gibran Akan Pimpin Pemerintah Indonesia ke Depan, PGRI Ingatkan Ini

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) resmi menetapkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden Terpilih dan Wakil Presiden tahun 2024-2029.

Terkait hal tersebut, Ketua Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Prof. Unifah Rosyidi memberikan salah satu alat yang biasa ada ketika pemerintahan baru terbentuk. Dengan kata lain, perubahan dilakukan pada kurikulum.

Hal itu diungkapkannya pada pembukaan Konferensi Kajian Provinsi PGRI Jawa Tengah Era Bhakti XXII ke-5 yang digelar di Aula Universitas PGRI Semarang.

Mereka berharap pemerintahan baru tidak mudah mengubah kurikulum yang diajarkan di banyak sekolah.

Melansir pemberitaan Antara, Minggu (28/4/2024), Unifah mengatakan, “Kita mengetahui ada pendidikan baru di setiap pergantian. Nanti kabinet baru akan mengkajinya.”

Ternyata memodifikasi atau mengubah kurikulum tidaklah begitu penting. Jadi bagaimana guru dan siswa dapat meningkat?

“Jadi dalam situasi kita, perubahan itu tidak penting. Yang penting studi bisa mengantarkan guru dan siswa untuk memperbaiki diri,” kata Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini.

Unifah menegaskan, perubahan yang perlu dilakukan dalam kebijakan pendidikan harus dilakukan berdasarkan kajian yang memiliki kedalaman kebenaran.

Di sisi lain, Unifah berharap Mendikbud merupakan sosok yang cinta terhadap dunia pendidikan dan guru.

Dikatakannya, PGRI juga berupaya memberikan pemikiran kepada pemerintahan baru tentang pendekatan yang tepat kepada Menteri Pendidikan.

“Kami juga sedang berdiskusi untuk memberikan imbauan tertulis. Hal itu akan dilakukan oleh Lembaga Kajian PGRI,” kata Unifah.

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka terpilih periode 2024-2029 akan menganalisis data pengguna Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) saat ini.

Hal itu disampaikan Gibran saat berkunjung ke dataran Muara Baru, Jakarta Utara. Dia mengatakan penyelidikan itu terkait dengan program makan siang dan susu gratis yang dia mulai.

“Sebenarnya kami ingin memastikan anak-anak kami yang masih kecil juga terkena gizi buruk, tapi kami juga ingin hati-hati dalam mendidik mereka, mungkin ada ibu yang mengidap FMD dan ada ibu yang sudah mengidap FMD, atau ada.” Dalam sambutannya, Rabu (24), Gibran mengatakan, “Hal ini terutama menyasar program tersebut nanti yang akan kita kaji ulang agar yang menerima program tersebut dapat merasakan manfaatnya,” ujarnya./4/2024).

Program KIS dan KIP milik Presiden Joko Widodo dan masih berjalan. Oleh karena itu, Gibran ingin memastikan proyek ini tetap berjalan dan mencapai tujuannya.

Melalui program ini, Gibran juga ingin memastikan anak-anak tidak lagi menderita karena makan dan minum susu secara bebas.

“Jadi jangan sampai ada yang pincang, jangan sampai ada yang putus sekolah, kita lihat program Kartu Indonesia Pintar, KIS ini sangat efektif dan tujuannya bisa mudah tercapai,” tegas Wali Kota Solo.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *