Mon. Sep 16th, 2024

Prajogo Pangestu Kembali Borong Saham BREN, Dongkrak Harga?

Liptan6.com, Jakarta – Presiden Grup Barito Pacific Prajogo Pangestu menambah kepemilikannya di PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN). Saat ini Prajogo akan membeli 10 juta saham BREN pada 12 Juni 2024.

“Tambahan kepemilikan ini merupakan penambahan kepemilikan kedua dalam dua hari setelah sebelumnya Prajogo menambah kepemilikannya di saham BREN pada 10 Juni 2024,” kata PT Barito Renewables Energy Tbk. Merly, direktur dan sekretaris perusahaan, menjelaskan. Siaran, Rabu (6 Desember 2024).

Menurut Merly, perilaku pembelian tersebut menunjukkan kepercayaan Prajogo terhadap BREN. Di sisi lain, perilaku pembelian ini memberikan dukungan bagi manajemen untuk mengikuti perluasan dan perkembangan usaha.

Pada perdagangan hari ini Rabu (12/6), BREN menguat 9,93% dari harga penutupan sebelumnya hingga ditutup pada posisi 8.025. Frekuensi perdagangan saham BREN tercatat sebanyak 2.081 kali. Volume perdagangannya sebanyak 22,87 juta lembar saham senilai Rp 183,5 miliar. Harga saham BREN naik 9,93% dalam seminggu. Sejak awal tahun atau year-to-date (year-to-date), saham BREN mengalami kenaikan sebesar 7,36%.

Sebelumnya, Prajogo membeli 37.848.800 lembar saham pada 10 Juni 2024. Pembelian saham yang dilakukan pengelola dinilai sebagai bentuk kepercayaan terhadap langkah pertumbuhan dan ekspansi ekonomi yang dilakukan Barito Renewables dan anak usahanya, Star Energy. Energi panas bumi dan angin balito.

Barito Renewables telah menyelesaikan akuisisi tambahan penting pada portofolio energi ramah lingkungan melalui pembangkit listrik tenaga angin Sidrap 1 milik anak perusahaannya, Barito Wind Energy, yang berkapasitas 75 MW.

Secara terpisah, anak perusahaan Divisi Panas Bumi Star Energy Geothermal juga merealisasikan total tambahan kapasitas bawah tanah sebesar 116 MW di tiga wilayah operasinya yakni Sarak, Darajat dan Wayang Windu, dimana 53 MW di antaranya berada di dua pemilik. , yaitu pengembangan Salak Binary dan program retrofitnya. Kapasitas produksi ini merupakan bagian dari kisah pertumbuhan BREN untuk memperluas produksi melalui pertumbuhan organik.

Sebelumnya, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melalui anak usahanya Star Energy Geothermal merealisasikan penambahan kapasitas global sebesar 116 MW di tiga wilayah operasional: Salak, Darajat, dan Wayang Windu. Dari jumlah tersebut, 53 MW akan dicapai melalui dua strategi, yaitu pengembangan dan renovasi Salak Binary.

Kapasitas tambahan ini merupakan bagian dari kisah pertumbuhan BREN untuk memperluas sumber daya melalui pertumbuhan organik. Program ini berpotensi menghasilkan tambahan pendapatan hingga US$40 juta per tahun bagi Barito Renewables Energy.

“Kami menambah kemampuan ini dengan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi pasukan kami dalam operasi kami melalui renovasi dan pengembangan kemampuan Salak Binary akan meningkatkan pendapatan sekitar $40 juta per tahun,” Chief Executive Officer Ballito Renewables Hendra Tan mengatakan dalam sebuah pernyataan. pengumuman bursa pada Jumat (31 Mei 2024).

Proyek Biner dan Pengembangan Salak saat ini sedang berjalan dan direncanakan akan selesai terus menerus hingga tahun 2026. “Ini merupakan komitmen kami untuk terus mengembangkan bisnis dan mendukung proyek konversi energi pemerintah Indonesia,” tambah Hendra Tan.

Sementara itu, Suharsono Darmono, Direktur Manajemen Aset Star Energy Geothermal, menjelaskan Sarak Binary merupakan proyek inovatif yang menggunakan teknologi terkini untuk energi panas bumi dengan menyerap panas dari air garam panas. Listrik yang tadinya tidak terpakai kini diubah menjadi listrik. Program retrofit ini merupakan bagian dari upaya perseroan meningkatkan efisiensi pembangkit listriknya.

“Dukungan punggung ini merupakan bagian dari rencana pengembangan energi kami. Kegiatan pengembangan yang dilakukan Star Energy Geothermal meliputi rekonstruksi, pengembangan dan penggantian AC dan rotor turbin secara efektif dengan menggunakan teknologi baru termasuk,” tambah Suharsono.

Selain Sarak Binary, Star Energy juga menggunakan layanan pemulihan untuk meningkatkan kapasitas sebesar 39,2MW di operasi Sarak, Darajat, dan Wayang Windu. Commercial start date (COD) Salak dan Wayang Windu ditetapkan pada 2025. Sedangkan Darajat dijadwalkan selesai pada 2026.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *