Sat. Sep 7th, 2024

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja Beli 221 Ribu Saham BBCA, Segini Nilainya

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – CEO PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Jahja Setiaatmadja, menambah kepemilikan saham BBCA pada akhir Mei 2024.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis, Minggu (9/6/2024), Ketua Umum PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja membeli 221.100 saham BBCA di harga Rp 9.000 per saham. Dengan demikian, harga transaksi pembelian saham BBCA pada 30 Mei 2024 adalah Rp 1,98 miliar.

Tujuan transaksi investasi tersebut adalah untuk memiliki status kepemilikan langsung, kata Sekretaris Perusahaan BCA Raymon Yonarto dalam keterangan BEI, 31 Mei 2024.

Usai transaksi, Jahja memiliki 33.850.785 saham BBCA, naik dari sebelumnya 33.629.685 saham BBC.

Pada penutupan perdagangan Jumat 7 Juni 2024, harga saham BBCA turun 1,58 persen menjadi Rp 9.325 per saham. Harga saham BBCA dibuka 25 poin ke Rp 9.500 per saham. Harga saham BBCA mencapai level tertinggi 9 ribu 500 dan level terendah 9 ribu 325 dreri per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 14.885 kali dan volume perdagangan sebanyak 518.953 lembar saham. Nilai perdagangan Rp486,7 miliar. Kinerja Kuartal I 2024

Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) meraup Rp12,9 triliun pada kuartal I 2024, meningkat 11,7 persen year-on-year (YoY). Pertumbuhan BCA didukung oleh perluasan portofolio pinjaman, terus meningkatkan kualitas pinjaman, dan meningkatkan volume transaksi.

Pada saat yang sama, pinjaman meningkat sebesar 17,1% tahun ke tahun dan mencapai Rp 835,7 triliun pada bulan Maret 2024. Pendapatan perusahaan meningkat sebesar 22,1% tahun ke tahun dan berjumlah Rp 389,2 triliun pada bulan Maret 2024, nilai bisnis meningkat sebesar 9,3 % dan mencapai Rp 125,2 triliun. 

Kinerja kredit UKM terus tumbuh di atas rata-rata industri pada tahun lalu. Per Maret 2024, nilai UKM BCA meningkat 13,5% menjadi Rp 110,4 triliun. 

Kredit konsumsi meningkat 14,9% menjadi Rp 201,6 triliun. KPR BCA menopang pertumbuhan kredit konsumer yang meningkat 11,0 persen menjadi Rp121,7 triliun, KKB meningkat 22,2 persen menjadi Rp59,8 triliun, dan kredit konsumer meningkat 22,6 persen mencapai Rp17,1 triliun.

Direktur Utama Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pihaknya melihat optimisme makan bersama masyarakat, khususnya saat puasa Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini, berdampak positif terhadap penyaluran kredit BCA. hingga Maret 2024.

Jahja dalam keterangan resmi, Senin (22/4/2024), mengatakan, “Kami yakin dapat terus mencapai kemajuan hingga akhir tahun ini, berdasarkan prospek positif perekonomian nasional.” 

Pertumbuhan kredit Bank BCA membaik seiring dengan membaiknya kualitas kredit, sejalan dengan reformasi sistem perkreditan yang secara bertahap kembali ke pembayaran reguler. Pinjaman berisiko (LAR) mencapai 6,6% pada kuartal pertama tahun 2024, dibandingkan dengan 9,8% pada tahun sebelumnya. 

Rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga pada level 1,9%. Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang kuat, masing-masing sebesar 220,3% dan 71,9%.

 

 

Di sisi keuangan, total dana pihak ketiga (DPK) meningkat 7,9% menjadi Rp 1,121 triliun sejak Maret 2024. 

Pertumbuhan CASA yang kuat ini sejalan dengan keseluruhan volume transaksi BCA yang meningkat sebesar 20,8% year-on-year hingga mencapai 8,3 miliar pada kuartal pertama tahun 2024. 

BCA terus berinvestasi dalam memperkuat sistem perbankan dan memberikan layanan yang lebih baik kepada berbagai nasabah.

Secara keseluruhan BCA berhasil mempertahankan profitabilitas secara konsisten. Laba bersih (NII) BCA mencapai Rp 19,8 triliun pada kuartal I 2024, meningkat 7,1% year-on-year. 

Kemudian pendapatan non-bunga meningkat 6,8% menjadi Rp6,4 triliun. Secara total, pendapatan operasional mencapai Rp 26,2 triliun pada kuartal I 2024 atau meningkat 7% year-on-year. 

Rasio biaya terhadap pendapatan dipertahankan pada 32,4%. Selain itu, dengan membaiknya kualitas permodalan, biaya produksi BCA mengalami penurunan sebesar 29,8% sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan laba BCA.

 

Sebelumnya, PT Banka Central Asia Tbk (BBCA) melaporkan total pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) meningkat 7,9% year-on-year (YoY) dan mencapai Rp 1,121 triliun pada Maret 2024. Juga meningkat sebesar 7,3% menjadi Rp 904,5 triliun.

CEO Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan pertumbuhan CASA Bank BCA sejalan dengan total transaksi keuangan BCA yang meningkat sebesar 20,8% mencapai 8,3 miliar pada kuartal I 2024. 

Khusus di channel digital, transaksi mobile dan internet banking BCA mencapai 7,2 miliar atau meningkat 23,5%. “BCA terus melakukan investasi dalam memperkuat sistem perbankan dan memberikan layanan berkualitas kepada berbagai nasabah,” kata Jahja dalam keterangan resmi, Senin (22/4/2024).

Bank BCA juga mencatatkan kinerja pertumbuhan pada kuartal I 2024. BCA membukukan laba bersih Rp 12,9 triliun pada kuartal I 2024, naik 11,7 persen year-on-year (YoY). 

Pertumbuhan ini didukung oleh perluasan penyaluran pembiayaan, perbaikan kualitas kredit yang berkelanjutan, serta peningkatan volume transaksi dan pembiayaan. Penyaluran pinjaman juga meningkat 17,1 persen menjadi Rp 835,7 triliun dari Maret 2024. 

Peningkatan kredit BCA dibarengi dengan peningkatan kualitas kredit, sejalan dengan reformasi sistem kredit yang secara bertahap kembali ke pembayaran reguler. Pinjaman berisiko (LAR) mencapai 6,6% pada kuartal pertama tahun 2024, dibandingkan dengan 9,8% pada tahun sebelumnya. 

Rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga pada level 1,9%. Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang kuat, masing-masing sebesar 220,3% dan 71,9%.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *