matthewgenovesesongstudies.com, JAKARTA – Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mendoakan Timnas U-23 Indonesia lolos ke Olimpiade Paris 2024 sekaligus menyambutnya. Di kantornya di Paris, Prancis.
Timnas U-23 Indonesia akan melakoni laga play-off konfederasi melawan wakil Afrika Guinea untuk memperebutkan tiket ke Olimpiade 2024.
“Sebagai tuan rumah Olimpiade, NOC Prancis tentunya mendukung seluruh peserta. Namun secara khusus, David mendoakan agar Indonesia bermain baik di laga play-off melawan Guinea U-23 dan lolos ke Olimpiade Paris 2024,” kata Octo. dalam pernyataan tertulis.
Pemenang laga Guinea-Indonesia akan masuk Grup A bersama tuan rumah Prancis, Amerika, dan Selandia Baru.
Tentunya kami masyarakat Indonesia dimana pun berharap untuk terus berdoa dan mendukung perjuangan Garuda Muda mengukir sejarah bagi Indonesia di Olimpiade, tambahnya.
Selain membahas timnas U-23, Presiden NOC Prancis ingin mengajak Indonesia melihat Fasilitas Olahraga Terpadu yang menjadi acuan pengembangan fasilitas olahraga di Ibu Kota Negara (IKN).
“Fasilitas Olahraga Terpadu merupakan fasilitas yang disediakan Perancis yang telah menghasilkan atlet-atlet yang tidak boleh dilewatkan dan selalu meraih emas Olimpiade dari tahun ke tahun. Sebagai tuan rumah Olimpiade 2024, wajar jika Prancis mengincar finis lima besar,” kata Octo. .
Sementara itu, dalam kunjungannya ke Prancis, Octo berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Prancis (KBRI).
“Melalui koordinasi ini, kami berharap semua persiapan dapat berjalan dengan baik. Kami berusaha memaksimalkan semua fasilitas untuk menekan biaya, karena biaya harusnya efektif namun dengan hasil yang maksimal. Alhamdulillah KBRI akan memberikan yang maksimal. Dukungan untuk tim Indonesia di Paris 2024,” pungkas Octo.
Cabang olahraga sepak bola menggelar babak playoff untuk mencari peserta terakhir Olimpiade 2024 di Paris. Mewakili Asia, Timnas U-23 Indonesia akan menghadapi negara Afrika Guinea di INF Clairefontaine, Kamis (9/5/2024).
Edisi play-off 2024 akan menjadi edisi keenam sejak 1992, ketika peserta cabang olahraga sepak bola Olimpiade dikenakan batasan usia. Namun dalam lima kali terakhir, wakil Asia hanya berpartisipasi satu kali.
Momennya terjadi di Olimpiade 2012, saat Oman bertemu Senegal demi tiket ke London.
Oman kesulitan memperlambat performa gemilang Senegal di Stadion City of Coventry. Mereka kalah 0-2 berkat gol Ibrahima Balde dan Abdul Sane.