Thu. Sep 19th, 2024

Presiden Turki Tegas Dukung Hamas Palestina, Sebut Israel Negara Teroris dan Pelaku Genosida di Gaza

matthewgenovesesongstudies.com, Ankara – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu 9 Maret 2024 mengatakan Ankara “dengan tegas mendukung” kelompok Palestina Hamas.

“Tidak ada yang bisa memaksa kami untuk mengkualifikasikan Hamas sebagai organisasi teroris,” katanya dalam pidatonya di Istanbul, dilansir AFP, Minggu (3 Oktober 2024).

“Turki adalah negara yang berbicara secara terbuka dengan para pemimpin Hamas dan sangat mendukung mereka,” tambah Erdogan.

Erdogan telah menjadi salah satu pengkritik paling keras terhadap Israel sejak dimulainya perang Gaza, yang dimulai setelah serangan Hamas di Israel pada 7 Oktober yang menewaskan sedikitnya 1.160 orang, menurut laporan pejabat Israel kepada AFP.

Israel membalasnya dengan serangan darat dan udara yang ganas yang menewaskan sedikitnya 30.878 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di wilayah kantong Palestina yang terkepung, menurut kementerian kesehatan.

Erdogan menyebut Israel sebagai “negara teroris” dan menuduhnya melakukan “genosida” di Gaza.

Erdogan: Netanyahu tidak berbeda dengan Hitler

Sebelumnya, Recep Tayyip Erdogan pada Rabu (27/12/2023) mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel tidak berbeda dengan Adolf Hitler. Ia membandingkan serangan Israel di Gaza dengan perlakuan terhadap warga Yahudi di Na C.

Turki, yang mendukung solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina, mengkritik serangan udara dan darat di Gaza, menyebut Israel sebagai negara teroris dan para pemimpinnya harus diadili di pengadilan internasional.

 Menekankan kata-katanya, Erdogan mengatakan Turki akan menyambut baik akademisi dan ilmuwan yang menghadapi penganiayaan karena pandangan mereka mengenai konflik Gaza, dan menambahkan bahwa negara-negara Barat yang mendukung Israel terlibat dalam apa yang disebutnya sebagai kejahatan perang.

“Mereka dulu berbicara buruk tentang Hitler. Apa bedanya Anda dan Hitler? … Apakah yang dilakukan Benjamin Netanyahu kurang dari apa yang dilakukan Hitler? Sungguh tidak,” kata Erdogan, seperti dilansir CNA, Kamis (28).

“Dia lebih kaya dari Hitler, dia mendapat dukungan dari Barat. Segala macam bantuan datang dari Amerika Serikat (AS). Dan apa yang mereka lakukan dengan semua dukungan itu? Mereka membunuh lebih dari 20.000 warga Gaza.”

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelumnya pada Senin (4 Desember 2023) mengatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan diadili sebagai penjahat perang sehubungan dengan serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza. Ia juga mengkritik negara-negara Barat yang mendukung Israel.

Turki, yang mendukung solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama satu dekade, mengkritik tajam Israel atas serangannya terhadap Gaza. Sejak 7 Oktober, setidaknya 15.899 warga Palestina tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel.

Berbicara pada pertemuan Komite Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Erdogan mengungkapkan bahwa negara-negara Barat yang mendukung Israel memberikan dukungan tanpa syarat atas pembunuhan anak-anak dan bingung dengan kejahatan Netanyahu.

“Selain menjadi penjahat perang, Netanyahu, yang kini menjadi penjagal Gaza, akan diadili sesuai keinginan (Slobodan) Milosevic,” kata Erdogan, menurut CNA, merujuk pada mantan Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic, yang sedang diadili. Untuk genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang di Pengadilan Den Haag.

“Mereka yang mencoba mengabaikan kematian orang-orang yang tidak bersalah dan menggunakan alasan Hamas adalah tindakan yang tidak manusiawi,” tambahnya, merujuk pada negara-negara Barat, yang menurutnya buta dan tuli.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan secara terbuka menyebut Israel sebagai negara teroris. Tindakan Israel dalam pemboman Gaza dianggap sebagai tindakan terorisme negara.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Kamis (16/11/2023): “Dengan pemboman brutal terhadap warga sipil yang terpaksa meninggalkan rumah mereka saat mereka mengungsi, ini adalah tindakan terorisme yang mutlak.”

“Saya sekarang mengatakan dengan hati tenang bahwa Israel adalah negara teror,” katanya.

Selain itu, Erdogan kembali mendukung Hamas yang disebutnya sebagai pejuang perlawanan. Erdogan juga menyayangkan negara-negara Barat yang tidak bisa melihat situasi dengan jelas. 

Erdogan berkata: “Sayangnya, negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat, masih melihat ke belakang dalam masalah ini.

Sebelum pecahnya perang di Gaza pada Oktober lalu, hubungan antara Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sempat menghangat. 

Ada juga pembicaraan tentang kunjungan Presiden Erdogan ke Israel. Terjadi pertukaran kunjungan antara pejabat Israel dan Turki. Namun, Erdogan mengirim duta besarnya dari Israel ke Turki segera setelah perang di Gaza memburuk. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus mengabaikan seruan gencatan senjata dari lembaga internasional seperti PBB, WHO, dan Institut Hak Asasi Manusia. Negara-negara Barat masih enggan mendukung gencatan senjata dan lebih memilih hanya mendukung gencatan senjata kemanusiaan.

 

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *