Mon. Sep 30th, 2024

Produksi Mobil Toyota Kembali Amblas

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Produksi global Toyota akan turun lagi 11 persen pada Agustus 2024. Produksi raksasa otomotif Jepang itu mengalami penurunan selama tujuh bulan berturut-turut pada tahun ini.

Penurunan produksi Toyota disebabkan oleh banyak faktor, antara lain badai, skandal sertifikasi di Jepang, serta terhentinya produksi dua mobil sport di Amerika Serikat.

Rinciannya, produksi Toyota turun menjadi 709.571 pada Agustus 2024. Sedangkan produksi di pasar dalam negeri atau Jepang mengalami penurunan hingga 22 persen.

Sebelumnya, sejak awal September 2024, Toyota memangkas sepertiga produksi mobil listriknya. Penurunan tersebut disebabkan menurunnya penjualan kendaraan roda dua ramah lingkungan secara global.

Namun, Toyota mengatakan tidak ada perubahan dalam rencananya untuk memproduksi 1,5 juta kendaraan listrik per tahun pada tahun 2026 dan 3,5 juta pada tahun 2030.

Namun pihak brand asal Jepang tersebut mengatakan bahwa angka tersebut bukanlah target melainkan indikator bagi peserta.

Memproduksi satu juta mobil listrik per tahun merupakan prestasi besar bagi Toyota, yang menghabiskan sebagian besar waktunya mengembangkan kendaraan hibrida dan menjual 104.000 mobil listrik tahun lalu.

Pada saat yang sama, mobil listrik saat ini hanya menyumbang satu persen dari penjualan global.

 

Jepang menawarkan lebih banyak pendanaan untuk produksi baterai kendaraan listrik dan $2,4 miliar untuk mendukung proyek yang melibatkan Toyota Motor dan perusahaan besar lainnya. Hal ini sejalan dengan upayanya memperkuat rantai pasokan baterai.

Dilansir Reuters, pemerintah Jepang akan mendukung hingga 2,44 miliar dolar AS untuk 12 proyek penyimpanan baterai atau suku cadang, peralatan atau perlengkapan produksi.

“Kami berharap upaya ini akan memperkuat rantai pasokan baterai penyimpanan Jepang dan daya saing industri baterai penyimpanan,” kata Ken Saito, Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri.

Langkah ini akan membantu meningkatkan kapasitas produksi baterai penyimpanan tahunan negara tersebut sebesar 50 persen dari 80 GWh menjadi 120 gigawatt-jam (GWh).

Dukungan pemerintah meliputi dukungan investasi melalui proyek bersama antara Toyota, Nissan Motor, dan Panasonic Holdings, Subaru dan Mazda Motor.

Selain itu, bantuan terbaru juga datang setelah pemerintah menjanjikan pendanaan hampir US$1 miliar untuk produksi baterai penyimpanan pada Juni tahun lalu dan pendanaan pertama pada April 2023.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *