Thu. Sep 19th, 2024

Produsen Angkat Bicara Usai Viral Efek Samping Konsumsi Paramex

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Sepeninggal komedian Babe Kabita dengan riwayat anemia aplastik, perbincangan mengenai penyakit tersebut marak di media sosial. Lalu ada cuitan di Twitter atau kini disebut X tentang efek samping konsumsi obat sakit kepala Paramex berupa anemia aplastik.

“Perhatikan bahwa informasi efek samping telah ditambahkan, ada risiko anemia aplastik.” Jika Anda mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas, bacalah semua informasinya agar aman,” demikian bunyi tweet yang diposting pada 14 April 2024 itu.

Tweet tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan netizen. Apalagi mereka yang mengandalkan obat ini saat sedang sakit kepala atau sakit gigi.

Menanggapi tweet yang telah dilihat 2,7 juta kali, produser Paramex, PT Konimex memberikan komentar. Conimex mengungkapkan, penambahan informasi mengenai efek samping anemia aplastik didasarkan pada hasil proses registrasi.

PT Konimex selaku pemilik merek dan produk Paramex menginformasikan bahwa penambahan informasi mengenai efek samping risiko anemia aplastik merupakan hasil proses registrasi obat dan sesuai dengan ketentuan yang dilampirkan pada nomor izin edar BPOM. DTL 78130003810A1,” kata Rahmadi Yoesoef, Direktur Utama PT Konimex, melalui keterangan tertulis.

Pada kemasan Paramex juga terdapat informasi aturan pakai dan dosis sesuai aturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Bila dikonsumsi sesuai anjuran, Paramex aman digunakan.

“Hanya digunakan untuk sakit kepala dan sakit gigi, tentunya harus diminum jika gejala tersebut ada dan bisa dihentikan jika gejala sudah hilang,” tegas Rahmadi.

Rahmadi juga mengatakan, obat yang diproduksi sejak tahun 1976 ini belum pernah mendapat keluhan dari konsumen terkait kasus anemia aplastik.

“Dalam pemantauan efek samping obat yang dilakukan sejak produk dipasarkan, tidak pernah ada keluhan mengenai efek samping tersebut.

Dalam pengumuman PT Konimex pada 16 April 2024, Rahmadi pun membeberkan fakta anemia aplastik.

Anemia aplastik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor genetik atau gangguan kesehatan semasa hidup, seperti: Penyakit autoimun yang dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat, termasuk sel-sel di sumsum tulang. Pernahkah Anda menjalani radiasi atau kemoterapi? Kedua pengobatan kanker ini berisiko merusak sel-sel sehat tubuh. Penggunaan obat-obatan tertentu seperti jenis antibiotik tertentu dan rheumatoid arthritis. Terinfeksi virus tertentu seperti HIV, hepatitis, cytomegalovirus, Epstein-Barr dan sebagainya. Paparan zat berbahaya terjadi secara terus menerus, seperti pestisida, bensin, dan sebagainya. Kehamilan, karena pada masa kehamilan terdapat risiko sistem imun ibu menyerang sel-sel di sumsum tulang.

Pada kesempatan lain, petugas kesehatan Ngabila Salama menemukan bahwa anemia aplastik adalah kegagalan sumsum tulang belakang memproduksi tiga jenis sel darah: sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), trombosit (trombosit).

Kondisi ini sangat jarang terjadi, kurang dari 15.000 orang per tahun di Indonesia atau 5 kasus per 100.000 penduduk sehingga gejalanya sulit dikenali, kata Ngabila melalui pesan singkat kepada Health matthewgenovesesongstudies.com.

Cegah penyakit dengan menjalani pola hidup bersih, sehat, dan SMART setiap hari agar terhindar dari penyakit menular dan tidak menular, termasuk kanker.

Kemudian hindari penggunaan antibiotik, bahan kimia, obat-obatan tanpa resep dokter. Cegah kematian melalui diagnosis dan pengobatan dini. Skrining berkala diperlukan setiap 6 bulan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *