Thu. Sep 19th, 2024

Produsen Marmer Dunia Kumpul di Jakarta, Ada Apa?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Jakarta Surface Show, pameran khusus material marmer, batu alam, dan cladding, akan digelar pada 6-8 Juni 2024 di Aula Besar JI Expo Convention Center dan Theater Kemayoran.

Puluhan produsen marmer dan batu alam global berpartisipasi, menawarkan produk terbaik dengan sifat batu alam berbeda. Marmer memiliki keunikan estetis sebagai bahan yang digunakan dalam struktur dan interior, sehingga meningkatkan nilai bangunan dan properti.

“Türkiye adalah salah satu negara penghasil marmer terbesar dan terbaik di dunia. Marmer Turki diakui oleh arsitek dan desainer di seluruh dunia dan banyak digunakan dalam karya mereka. Koordinator Jakarta Surface Show Gönül Akyıldız mengatakan: “Pada Jakarta Surface Show, kami menghadirkan Paviliun Nasional Turki yang dirancang sedemikian rupa sehingga pengunjung dapat langsung merasakan penggunaan marmer dari Turki di paviliun ini.” Kamis (6/6/2024).

Selain Turki, pameran ini akan dihadiri oleh peserta dari Italia, Portugal, Brazil, India, Belgia, China, Vietnam dan tentunya Indonesia yang merupakan negara terbaik dalam produksi marmer. Pesertanya adalah arsitek, arsitek lanskap, desainer interior dari Indonesia dan Asia Tenggara “Kami berharap para arsitek bergabung dengan distributor untuk bertukar ide dan saling menginspirasi untuk inovasi konstruksi yang lebih baik,” lanjutnya.

Berbagai program dan acara digelar selama Jakarta Surface Show 2024, antara lain Forum Bisnis Bangunan dan Real Estate, Meja Bundar Desainer Interior, Juri Terbuka Kompetisi Hijau Jakartaku, peluncuran buku “45 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Pepohonan Lansekap” dan talkshow. Dengan pakar pemasaran digital dalam membangun bisnis bahan bangunan online.

 

 

Jakarta Surface Show juga mengundang desainer interior dari kawasan ASEAN, termasuk yang dipastikan berpartisipasi dari Singapura, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Kami berharap kehadiran para desainer interior ini dapat menciptakan peluang untuk bertukar ide, pengalaman dan wawasan dengan para desainer interior tanah air.

Pengunjung bisa mendapatkan kode QR pengunjung dengan mendaftar di website www.jakartasurfaceshow.com, dan dengan dukungan IAI, pengunjung arsitek bisa mendapatkan poin KUM 10 dengan mengunjungi Jakarta Surface Show.

Jakarta Surface Show didukung oleh Kementerian PUPR Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, PUPR Indonesia dan Kamar Dagang dan Industri Infrastruktur, Dinas Perdagangan Italia, Ikatan Arsitek Indonesia – IAI dan Arsitek Lansekap Indonesia. Asosiasi – IALI dan Persatuan Desainer Interior Indonesia – HDII. Pameran ini akan dibuka untuk pengunjung mulai tanggal 6 hingga 7 Juni mulai pukul 10:00 hingga 18:00 dan pada tanggal 8 Juni mulai pukul 10:00 hingga 16:00.

 

Sebelumnya, terjadi kendala pasokan gas ke sektor industri sehingga mengganggu kerja industri yang kini tumbuh baik. Badan Pusat Statistik (BPS) mempublikasikan data utilisasi kapasitas industri triwulan I tahun 2024 mencapai 73,61% dari utilisasi kapasitas, dibandingkan 72,33% pada triwulan I tahun 2024.

Kemajuan sektor industri juga terhambat oleh tidak konsistennya penerapan program Penetapan Harga Gas Khusus Industri (HGBT). Pelaku di tujuh sektor, yaitu industri pupuk, petrokimia, oleokimia, industri baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet, seringkali terpaksa membeli gas di atas standar HGBT, yakni di atas 6 dolar per MMBt. Permasalahan pasokan dan harga gas ini mengancam keunggulan kompetitif industri Indonesia dalam persaingan global.

Edy Suyanto, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Keramik Indonesia (ASAKI), mengatakan permasalahan terkait pasokan gas bumi menjadi ancaman bagi kemajuan industri pengolahan pada umumnya, dan berbagai industri keramik pada khususnya.

Menurut Edy, mulai Februari 2024, salah satu produsen gas akan memberlakukan kuota penggunaan gas yang disebut dengan Alokasi Gas Industri Khusus (OSIT) pada kisaran 60-70 persen, dengan dasar adanya pasokan di hulu. kekacauan.

“Namun, anggota asosiasi harus mempertahankan kewajiban produksi, penggunaan, dan penjualan mereka kepada pelanggan domestik dan ekspor di industri keramik, sambil membayar harga gas yang tinggi. Padahal, meski HGBT industri keramik US$6 per MMBtu, menurut catatan kami sudah mencapai US$15 per MMBtu.

Pengamat kebijakan publik Bangkit Wiryawan dari Universitas Diponegoro (Undip) mengatakan, blokade pasokan gas memang sangat mengganggu sektor industri yang saat ini sedang tumbuh baik, terutama dalam beberapa tahun terakhir.

“Hal ini tentu saja berdampak langsung pada berkurangnya daya saing produk industri Indonesia seiring dengan meningkatnya biaya produksi untuk memenuhi kekurangan permintaan gas. Tanpa dukungan tata kelola yang baik, termasuk penyediaan infrastruktur kelembagaan dan sindikat gas, industri Indonesia akan mengalami kesulitan. global “Tidak mungkin bersaing bahkan di tingkat regional,” katanya.

 

Menurut Bangkit, permasalahan kekurangan pasokan dan ketidakpastian harga gas tentu berkaitan langsung dengan tidak lancarnya proses produksi. Padahal, agar sektor kompetitif bisa tumbuh dan fokus pada inovasi, kebutuhan dasar seperti bahan baku produksi harus terpenuhi dengan baik.

“Selain mengganggu proses produksi yang berarti kondisi ketidakpastian produksi, jika situasi ini terus berlanjut dalam jangka menengah, juga berpotensi menurunkan kepercayaan pasar terhadap kemampuan Indonesia dalam mendukung pertumbuhan industri.” Permasalahan pasokan tersebut, “Di sisi lain, akan melemahkan upaya revitalisasi industri agar dapat bersaing di pasar global yang sedang diupayakan secara aktif oleh para pelaku ekonomi, dan pada akhirnya dapat berujung pada deindustrialisasi,” tuturnya.

Menurut Bangkit, kemacetan proses produksi akan memaksa pelaku industri untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara lain, yang tentu saja akan meningkatkan biaya produksi. Kalaupun mereka memutuskan untuk menunggu gas mengalir, penantian yang lama ini juga akan menyebabkan biaya produksi meningkat karena proses produksi tidak mungkin dihentikan.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *