Sat. Sep 7th, 2024

Produsen Mobil Listrik Swedia Polestar Akan Lanjut Seriusi Pasar ASEAN pada 2025

matthewgenovesesongstudies.com, JAKARTA – Merek otomotif Swedia Polestar yang kini sepenuhnya bergerak di bidang produksi mobil listrik, berencana memperluas kehadirannya ke tujuh pasar baru pada tahun depan. Dalam rencana ekspansi barunya ini, Polestar menyasar negara ASEAN lainnya, yakni Thailand.

Sebelumnya Polestar sudah merambah kawasan ASEAN dengan menggarap pasar Singapura. Kakak beradik Volvo ini bertujuan untuk mendapatkan lebih banyak pangsa pasar di Asia Tenggara, dengan Thailand menjadi salah satu target penjualan barunya tahun depan.

Polestar mengumumkan rencana ekspansi baru ini, yang mencakup ekspansi ke Prancis, Republik Ceko, Slovakia, Hongaria, Polandia, dan Brasil pada tahun 2025, dalam keterangan resmi perusahaan, Senin (17/6/2024).

“Memperluas operasi ritel kami dengan mitra baru dan lama akan memungkinkan kami menjangkau lebih banyak pelanggan. Melalui kemitraan dan ekspansi ini, kami akan memperkuat merek kami yang kuat dan jajaran model yang terus berkembang,” kata CEO Polestar Thomas Ingenloth dalam keterangan resmi. dikatakan.

Perusahaan tersebut mengambil langkah tersebut setelah pengirimannya turun 40 persen pada kuartal pertama, menurut laporan Reuters. Ekspansi ke pasar baru memberikan peluang untuk memperkuat penjualan.

Thailand, target penjualan Polestar di pasar Asia Tenggara, menempati peringkat ketiga penjualan kendaraan roda empat dengan penjualan 210.138 unit pada periode 2024-April, menurut data ASEAN Automotive Federation. Keberhasilan tersebut masih tertinggal dari Indonesia dengan 263.706 poin dan Malaysia dengan 260.235 poin.

Namun jika berbicara di segmen mobil listrik yang mencakup Polestar, situasinya berbeda. Thailand mencatatkan penjualan yang signifikan pada tahun lalu, dari 9.729 unit pada tahun 2022 menjadi 78.314 unit pada akhir tahun 2023.

Dukungan regulasi Thailand melalui kebijakan insentif dan pengurangan pajak melalui proyek EV3 dan EV3.5 telah memperkuat produksi dan penjualan kendaraan listrik di negara tersebut dan menguntungkan produsen.

Dengan basis produksi yang kuat, Thailand terus menjadi tujuan utama para produsen mobil untuk memasok kendaraan ke kawasan ASEAN, dengan produksi mencapai 518.790 unit pada awal tahun dan melampaui angka produksi Indonesia dan Malaysia sejak bulan April. Antara 300-200 ribu unit.

Merek asal Swedia yang kini berada di bawah naungan perusahaan Geely Automobile asal China ini menargetkan bisa mengirimkan 155-165 ribu mobil pada tahun 2025, bersama saudaranya Volvo, dengan rencana baru tersebut. Target ini lebih dari yang terealisasi sebanyak 54.600 kendaraan. Itu disampaikan pada tahun 2023.

Tahun lalu, Geely dan merek mobil Malaysia Proton mengumumkan rencana membangun pabrik mobil listrik di Negeri Gajah Putih di bawah perusahaan induk yang sama.

Dengan diperkenalkannya Polestar tahun depan dan kemungkinan selesainya fasilitas produksi mobil listrik Geely di sini, penjualannya akan bersaing dengan BYD, Neta dan MG dalam penjualan mobil listrik di Thailand.

Tahun lalu, BYD menduduki peringkat pertama penjualan mobil listrik di Thailand sebanyak 30 ribu 650 unit, disusul Neta 12 ribu 777 unit, dan MG 12 ribu 764 unit. Tesla di peringkat keempat dengan 8.206 unit, sedangkan Ora milik Great Wall Motor di peringkat kelima dengan 6.746 unit.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *