Thu. Sep 19th, 2024

Profil Tim Piala Eropa 2024: Misi Italia Pertahankan Takhta

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Euro 2024 menjadi penampilan ke-10 timnas Italia. Berjuluk Gli Azzurri, tim ini telah menorehkan prestasi impresif di pentas Eropa sepanjang sejarah kompetisi.

Dua kali ia berhasil meraih gelar juara, pertama pada tahun 1968, disusul kemenangan luar biasa pada edisi terakhir. Pencapaian ini menegaskan status Italia sebagai kekuatan yang patut diperhitungkan secara internasional.

Namun kesuksesan Timnas Italia tidak hanya sebatas dua gelar tersebut. Mereka mencapai final pada dua kesempatan lainnya pada tahun 2000 dan 2012. Meski tidak meraih gelar juara, Italia selalu menjadi ancaman serius bagi lawannya, dengan mencapai babak semifinal pada tahun 1980 dan 1988.

Di Piala Eropa 2024, tim asuhan Luciano Spalletti tergabung di Grup B bersama Spanyol, Kroasia, dan Albania. Pada laga pertama, Italia akan menghadapi Albania di Signal Iduna Park, Sabtu (15/6/2024).

Gianluigi Donnarumma merupakan kiper berbakat kelahiran 25 Februari 1999 yang saat ini bermain untuk tim Ligue 1 Prancis Paris Saint-Germain (PSG). 

Sebelum mencatatkan namanya di skuad PSG, Donnarumma sempat menjejakkan kakinya di klub legendaris Italia, AC Milan. Saat membela I Rossoneri, ia menembus tim utama pada usia 16 tahun.

Pada musim panas 2021, ia mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu kiper terbaik dunia. Angka yang mengesankan, mencatatkan tiga clean sheet dan hanya kebobolan empat gol dalam tujuh penampilan, membuat Italia menjuarai Piala Eropa untuk kedua kalinya.

Penampilan ini membuat UEFA menobatkannya sebagai pemain terbaik turnamen, suatu kehormatan yang jarang diraih oleh seorang penjaga gawang. Itu adalah momen bersejarah karena sang kiper memenangkan penghargaan tersebut untuk pertama kalinya.

Spalletti memulai perjalanan manajerialnya bersama Empoli pada tahun 1993. Dari sana, Spalletti pindah ke klub-klub terbesar Italia, memberikan dampak yang tak terbantahkan di mana pun ia melangkah.

Dua periodenya bersama AS Roma membuktikan kemampuannya yang luar biasa, di mana ia memimpin tim meraih dua gelar Coppa Italia berturut-turut.

Namun, prestasi terbesarnya tidak hanya didapat di tanah kelahirannya. Spalletti memperluas pengaruhnya di Rusia dengan memimpin Zenit St. Petersburg dari 2009 hingga 2014. Di sana ia memenangkan dua gelar Liga Utama Rusia, menandai era keemasan klub.

Lalu datanglah gelar Serie A yang didambakan saat ia menangani Napoli. Ia mengantarkan tim meraih Scudetto musim 2022/2023, sekaligus menjadi salah satu pelatih paling berpengaruh dalam sejarah Liga Italia.

Pencapaian tersebut membuat Federasi Sepak Bola Italia menunjuknya sebagai pelatih timnas pada Agustus 2023.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *