Sat. Sep 7th, 2024

Prospek Saham Transportasi Sambut Mudik Lebaran 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Jumlah pengungsi yang kembali diperkirakan akan meningkat secara signifikan pada tahun 2024. Kajian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menunjukkan potensi jumlah orang yang mudik pada tahun 2024 mencapai 71,7 persen penduduk Indonesia atau 193,6 juta jiwa.

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan mudik Idul Fitri tahun 2023 yang berjumlah 123,8 juta orang. Sedangkan puncak return pada tahun 2024 diperkirakan terjadi pada tanggal 5-7 April 2024. Sedangkan puncak return pada tanggal 14-16 April 2024.

Lanjar Nafi, Analis Pasar Saham, mengatakan lonjakan mudik berdampak signifikan terhadap sektor transportasi umum. Faktor yang mempengaruhinya adalah permintaan yang tinggi, kenaikan harga tiket, dan kenaikan angkutan umum. Provider yang diminati ASSA, BIRD, JSMR, ujarnya kepada matthewgenovesesongstudies.com, Jumat (22/03/2024).

Senada, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer memperkirakan pemasok di sektor transportasi dan logistik memiliki prospek yang baik menjelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini. Sektor logistik didorong oleh meningkatnya penetrasi digital dan e-commerce.

Gerakan Idul Fitri dan dukungan pemerintah terhadap investasi proyek infrastruktur jalan raya untuk komunikasi juga membawa angin segar bagi sektor transportasi dan logistik. Apalagi, kepercayaan konsumen masih kuat di awal tahun ini. Indeks ini dapat mendukung permintaan mobil sewaan dari penyedia jasa dan infrastruktur transportasi.

“Kami menilai sektor persewaan mobil merupakan sektor yang menarik karena kebutuhan transportasi menjelang libur panjang semakin meningkat. Apalagi di awal tahun ini pun harga mobil baru masih sangat tinggi,” kata Khaer.

Dalam konteks ini, Kiwoom Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham BIRD dengan target nilai intrinsik 2.200, beli ASSA dengan target harga 900.

 

Penafian: Semua keputusan investasi sepenuhnya merupakan kebijaksanaan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Meski begitu, sentimen terhadap pemilu (pemilu) VÚC nampaknya sudah mulai berkurang meski belum sepenuhnya. Pasar kini dikatakan sedang mengalihkan fokusnya ke kondisi global yang lebih luas. Salah satunya adalah indikasi penurunan suku bunga yang dilakukan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve System (Fed).

“Temanya pemilu sentris, setidaknya sampai paruh pertama tahun 2024. Jadi kalau bicara pemilu sentris, kita fokus ke konsumen dulu,” kata Kepala Investasi BNI Asset Management Putut Endro Andanawarih dalam siaran persnya. konferensi di Jakarta. Selasa (20 Februari 2024). 

Ia memperkirakan peningkatan konsumsi domestik kini membentuk kurva “K”. Hal ini menandakan kelompok menengah ke atas memiliki pertumbuhan yang baik. Di sisi lain, pertumbuhan konsumsi masyarakat menengah ke bawah melambat. Daya beli masyarakat kelas menengah atas dinilai tidak terlalu terpengaruh oleh sentimen yang ada, termasuk inflasi.

“Jadi perbankan itu favorit kita dan paling banyak kita pegang tahun ini. Kalau suku bunga naik atau turun, NIM banknya tidak turun. Itu (bank) tetap untung. Jadi kalau ada penurunan bunganya nanti, bunganya berarti bagus, kata Putut.

Ketika suku bunga turun, suku bunga diperkirakan juga akan turun. Hal ini akan meningkatkan pertumbuhan keuangan, termasuk perumahan. Jadi Putut mempunyai pandangan positif terhadap kepemilikan properti.

“Propertinya ada, tapi saat ini masih netral.” Itu juga netral tentang barangnya. Di EBT kita sudah mulai melirik, investasi mulai masuk ke sana,” kata Putut.

 

Seperti disebutkan sebelumnya, Tahun Baru Imlek 2024 menandai dimulainya Naga Kayu dalam astrologi Tiongkok. Waktu ini juga dianggap penting dalam ramalan.

Sedangkan dari pasar saham sendiri, CEO Arah Investasi Mandiri Hendra Martono Liem mengatakan Tahun Naga Kayu diharapkan membawa energi inovasi dan pertumbuhan.

“Naga mewakili kekuatan dan perubahan. Kayu Yang mewakili pertumbuhan dan ekspansi. Ketika ini diterjemahkan ke dalam pasar saham, hal ini dapat berarti peluang besar di bidang-bidang yang terkait dengan teknologi, energi terbarukan dan pendidikan di mana inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan adalah hal yang penting,” kata Hendra untuk Liputan6 .com, Sabtu (2 Oktober 2024).

Meskipun terdapat potensi pertumbuhan, volatilitas pasar dapat meningkat, terutama karena perubahan kebijakan dan ketidakpastian geopolitik. Investor dapat mencari celah untuk memanfaatkan volatilitas dan menemukan peluang dalam ketidakpastian.

Selain itu, investor disarankan untuk mempertahankan diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko. Di Tahun Naga Kayu, Hendra mengidentifikasi beberapa potensi keuntungan. Salah satunya adalah teknologi dan inovasi. Dikatakannya, sesuai dengan unsur pohon yang terkait dengan pertumbuhan dan perluasan, maka sektor teknologi dapat berkembang, terutama yang fokus pada inovasi berkelanjutan.

 

Ada juga sektor energi terbarukan. Jika komponen kayu juga dikaitkan dengan keberlanjutan, maka sektor energi terbarukan cukup menjanjikan. Kemudian sektor makro mendapat dorongan dari tren global menuju digitalisasi dan keberlanjutan. Sementara itu, banyak bidang yang perlu diperhatikan di tahun Naga Kayu, yaitu sumber daya alam dan sumber daya mineral.

Sektor ini mungkin menghadapi tantangan akibat peralihan global menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Hal lain yang perlu diwaspadai adalah sektor industri berat. Dengan fokus pada inovasi dan keberlanjutan, industri berat dapat terkena pembatasan peraturan dan perubahan persyaratan.

“Menurut Bazi, unsur kayu versus logam dapat mengindikasikan adanya tantangan pada domain yang terkait dengan unsur logam,” kata Hendra.

 

Sementara itu, analis pasar saham Hans Kwee mengatakan bidang yang diminati terkait dengan unsur api, kayu, dan logam. Untuk elemennya ada bidang teknologi dan media.

Ada properti untuk elemen pohon. Sementara itu, komponen logam termasuk emas dan bank. Saham-saham pilihan Hans di sektor teknologi dan media antara lain PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR).

Selanjutnya di sektor real estate adalah saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Puradelta Lestari Tbk (DMAS) dan Ciputra Development Tbk (CTRA). Di sektor emas, jagoannya adalah Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). . , Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan United Tractors Tbk (UNTR).

Terakhir dari sektor perbankan adalah Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI(, dan Bank Central Asia Tbk (BBCA). Pasar saham dan saham akan sangat fluktuatif, jadi semester pertama bagus untuk obligasi dan semester kedua untuk saham, beli saat koreksi,” kata Hans.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *