Mon. Sep 16th, 2024

Proyek Rusun ASN IKN Pakai Skema KPBU, Lebih Murah atau Mahal?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membahas pembangunan rumah susun (rusun) bagi ASN di ibu kota nusantara atau IKN melalui program kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) bersama Kementerian PUPR. menteri. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

Basuki mengatakan, banyak pengembang perumahan atau investor yang berminat membangun apartemen ASN di IKN Nusantara dengan sistem KPBU.

“Tentu saja karena dibeli pemerintah, siapa yang tidak mau. Kalau ada pengembang, mending pengembang (langsung membangun) baru bisa membelinya. Kalau (rusun ASN) jadi perumahan dinas, itu juga mahal.” Ini menurut saya yang saya diskusikan dengan Menteri Keuangan. Kalau beliau Menteri Keuangan tidak mau, tapi saya harus kasih informasi ke Menteri Keuangan. Menurut saya, PPP itu terlalu mahal,” kata Basuki Jakarta, Kamis.

Basuki mengatakan, pembangunan rusun untuk ASN di IKN dengan sistem KPBU dinilai terlalu mahal dari segi biaya. Ia juga mengatakan, rusun ASN di IKN dengan skema OPS masih dalam proses pembangunan.

“Belum dibangun. Kalau saya kerja di ASN, kalau pakai sistem PPP, mahal. Biaya uangnya bisa sampai dua tiga kali lipat. Yang saya tahu di bidang pekerjaan umum (PU) “, katanya lagi.

Dia mencontohkan, penggantian Jembatan Callender Hamilton melalui sistem KPBU dengan 37 jembatan yang sudah selesai, investasinya sekitar Rp 600 miliar, namun return dari Kementerian PUPR dalam 15 tahun bisa mencapai Rp 1,5 triliun. .

Menteri PUPR akan melakukan penilaian terhadap Rusun ASN di IKN melalui sistem OPS. Baca juga: Kementerian PUPR: Progres 12 ASN rusun di IKN di atas 30 persen “Jadi kita masih menghitung dengan benar, lebih baik ambil. Kalau pinjamannya masih kurang, bunganya maksimal 1 persen,” dia juga mengatakan.

 

Perkembangan IKN Nusantara sebagian besar bergantung pada investasi swasta.

Berdasarkan perubahan undang-undang no. 3 Tahun 2022 tentang Rencana Induk IKN, untuk mendukung penyiapan, pengembangan dan transfer, serta pengelolaan pemerintahan khusus IKN, pemerintah melaksanakan sinergi keuangan yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan lain-lain. sumber yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sinergi keuangan ini diperlukan untuk menjamin keberlanjutan fiskal dengan melakukan berbagai upaya, termasuk mengoptimalkan penggunaan sistem keuangan yang kreatif dan inovatif dengan tetap menjaga akuntabilitas.

Sumber pendanaan yang dimaksud antara lain APBN yang dapat dilakukan melalui alokasi anggaran dan/atau pendanaan, kemudian sistem KPBU untuk mendukung IKN.

 

Selain itu, terdapat skema penyertaan bagi badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki negara, termasuk BUMN/swasta murni.

International Funding/Funding Support System yaitu suatu sistem untuk menyesuaikan ketersediaan dana, termasuk lembaga bilateral/multilateral yang ingin berpartisipasi dalam pengembangan IKN yang ramah lingkungan dan cerdas yang dapat melalui hibah dan/atau penyediaan dana penyelamatan.

Sistem pembiayaan lainnya adalah pembiayaan kreatif, seperti crowdfunding dan pembiayaan filantropi.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *