Fri. Sep 20th, 2024

Prudential Financial Akui Lebih dari 2,5 Juta Data Nasabah dan Karyawan Disusupi Hacker

matthewgenovesesongstudies.com, Batavia – Prudential Financial, perusahaan jasa keuangan global, mengungkapkan lebih dari 2,5 juta data pribadi pelanggan dan karyawan akan diretas pada Februari 2024.

Menurut laporan terbaru yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Prudential menemukan sebuah insiden pada tanggal 5 Februari 2024, di mana penyerang mengakses sistemnya dan mengakses data serta akun administratif/pengguna (pelanggan) dan karyawan/kontraktor.

Pada bulan Maret 2024, perusahaan Fortune 500 mengungkapkan dalam pengajuan ke Kantor Kejaksaan Agung Maine bahwa lebih dari 36.000 informasi pribadi orang (termasuk nama, nomor SIM, dan nomor identifikasi non-pengemudi) telah dicuri.

“Selama penyelidikan kami, kami mengetahui bahwa pihak ketiga yang tidak berwenang mengakses jaringan kami pada 4 Februari 2024 dan menghapus sebagian informasi pribadi dari sistem kami,” kata Prudential, seperti dikutip Bleeping Computer, Rabu (3/7/2024). .

“Sebagai bagian dari respons kami, kami telah menugaskan pakar keamanan siber terkemuka untuk memastikan bahwa pihak ketiga yang tidak berwenang tidak lagi memiliki akses ke sistem perusahaan,” tambah perusahaan itu.

Pekan lalu, perusahaan memperbarui informasi yang dibagikannya kepada Jaksa Agung Maine tentang pelanggaran data pada bulan Februari, dan mengatakan bahwa insiden tersebut berdampak pada 2.556.210 orang.

Juru bicara Prudential Finance tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai masalah tersebut.

 

Meskipun Prudential tidak membagikan informasi tentang pelaku ancaman setelah pelanggaran pada Februari 2024, kelompok ransomware ALPHV/Blackcat mengaku bertanggung jawab atas serangan 13 Februari tersebut.

ALPHV menghentikan operasinya dan kehabisan uang tunai setelah uang tebusan sebesar USD 22 juta dicuri dari afiliasi Notchy menyusul pelanggaran Change Healthcare.

FBI mengaitkan kelompok ransomware tersebut dengan lebih dari 60 serangan ransomware dalam empat bulan aktivitasnya di seluruh dunia dan mengatakan ALPHV akan mengumpulkan setidaknya USD 300 juta dari lebih dari 1.000 korban pada September 2023.

Prudence adalah perusahaan asuransi jiwa terbesar kedua di Amerika Serikat, dengan 40.000 karyawan di seluruh dunia dan melaporkan pendapatan lebih dari USD 50 miliar pada tahun 2023.

Pada Mei 2023, data pribadi dari 320.000 nasabah Prudential tambahan – termasuk nama, alamat, tanggal lahir, nomor telepon, dan nomor jaminan sosial – juga terungkap setelah geng kejahatan siber Klopp meretas file sharing Informasi Manfaat Pensiun (PBI). Perawatan Platform (Data Berbagi Vendor Pihak Ketiga).

Di sisi lain, riset terbaru Prudential yang dipublikasikan pada akhir tahun 2023 menunjukkan tingginya tingkat kesadaran masyarakat di lima negara Asia, termasuk Indonesia, tentang pentingnya menabung dan membangun jaringan asuransi kesehatan. dan pendapatan keluarga.

Penelitian tersebut diberi judul Delivering Aspirations: Financial Preparedness in Asia. Asuransi uang ini penting untuk menjaga kehidupan yang stabil di masa depan. Penelitian ini melibatkan 5.000 orang dan menunjukkan sejauh mana kesadaran mereka akan pentingnya memiliki jaringan keuangan.

Di Indonesia, sekitar 68 persen responden mengatakan mereka akan memiliki asuransi untuk melindungi diri mereka dan keluarga mereka terhadap risiko kesehatan dan pendapatan. Selain itu, 56 persen responden Indonesia menabung uangnya untuk kebutuhan, yang merupakan jumlah tertinggi dibandingkan negara lain dalam studi ini.

Selain itu, 36,4 persen responden Indonesia memprioritaskan pendidikan berkualitas dibandingkan pengeluaran keluarga.

Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnan, mengatakan hasil riset tersebut memberikan semangat baru bagi industri asuransi di Indonesia.

Namun tingkat asuransi di Indonesia masih rendah dan Prudential berkomitmen untuk menciptakan produk dan layanan inovatif yang dibutuhkan nasabah, ujarnya.

Menariknya, 74 persen responden milenial sadar untuk menabung dalam keadaan darurat, lebih banyak dibandingkan generasi lainnya. Namun masih ada beberapa responden Z yang ingin menghabiskan uangnya untuk hidup.

Selain tabungan, pentingnya asuransi juga terlihat dari penelitian ini. Hampir 80% responden di lima negara, termasuk Indonesia, memiliki asuransi kesehatan dan 46% memiliki asuransi perlindungan pendapatan.

Prudens Indonesia meluncurkan PruFuture Life Insurance, solusi sederhana dan mudah untuk masa depan, khususnya bagi keluarga baru dan generasi muda.

Produk ini dirancang dengan masa perlindungan panjang hingga 120 tahun dan pilihan pembayaran premi yang fleksibel.

“Kami melihat tingkat kesadaran yang tinggi di kalangan masyarakat tentang fakta bahwa asuransi bersih akan menjadi lebih baik,” katanya.

Prudence berkomitmen untuk menjadi mitra dan pelindung masyarakat dengan menyediakan solusi keuangan dan layanan kesehatan yang mudah dan dapat diakses.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *