Thu. Sep 19th, 2024

PSSI Kecam Ulah Warganet Indonesia Lakukan Serangan Rasisme kepada Guinea di Medsos

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta. 2024 Sejumlah suporter belum terima dengan kegagalan Timnas Indonesia lolos ke Olimpiade 2024 setelah kalah dari Guinea di babak play-off, Kamis, 9 Mei 2024. Mereka mengungkapkan ketidaksenangannya dengan menyerang akun media sosial Guinea dan beberapa pemainnya. Kali ini serangannya bernuansa rasis.

Beberapa netizen Indonesia kedapatan melakukan serangan rasis di media sosial Guinea usai pertandingan berakhir 0-1. Banyak orang menggunakan emoticon atau meme bergambar monyet. Ilaix Moriba, yang mencetak satu-satunya gol kemenangan Guinea, juga menjadi sasaran serangan rasis.

PSSI langsung meminta maaf kepada Federasi Sepak Bola Guinea. PSSI juga mengecam keras tindakan sebagian suporter yang melontarkan kata-kata rasis untuk mengungkapkan kekesalannya atas kekalahan tim besutan Shin Tae-yong.

Mari kita sama-sama dukung sportivitas dan nyatakan kita lawan SARA dan rasisme dalam sepak bola. Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi keberagaman dan sportivitas. Timnas Indonesia prihatin dengan berbagai komentar dan komentar rasis dari banyak orang di media sosial. Negatifnya dari suporter Timnas Indonesia. Nilai besar yang dirugikan,” kata PSSI dalam keterangannya.

Selamat kepada teman kami @feguifootofficiel dan tim sepak bola nasional Guinea Guinea! Kami mengirimkan dukungan kami untuk perjalanan Anda ke Olimpiade #Paris2024. Atas nama tim sepak bola nasional Indonesia, kami mohon maaf dan mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Komentar untuk akun media sosial Anda.

“PSI @pssi dan Timnas Indonesia @timnas.indonesia Kami menghormati sepenuhnya keberagaman dan merangkul semua budaya dengan pikiran terbuka. Sebagai bangsa, kami akan selalu menentang rasisme dan ujaran kebencian dalam segala bentuknya.”

Netizen Indonesia kerap melakukan serangan rasis terhadap pemain sepak bola di media sosial. Hal serupa juga dialami oleh banyak pesepakbola Eropa yang berlaga di kompetisi seperti Liga Inggris.

Kasus pelecehan rasis terhadap bintang Crystal Palace Wilfried Zaha mengejutkan di dunia maya. Pada Oktober 2021, Zaha dilecehkan secara rasial setelah membantu Palace mengalahkan Manchester City 2-0. Zaha membuat suporter City menggila di laga itu. Mantan pemain Manchester United itu menjadi bintang kemenangan Palace.

Di Instagram, Wilfried Zaha mengungkap dirinya mendapat sejumlah DM rasis dari suporter City yang kecewa dengan kekalahan di Palace. Jaha menerima pesan rasis tersebut dari netizen berbagai negara.

Di antara sekian banyak pesan rasis yang diterima Jaha, salah satunya dikirimkan oleh anak muda di Indonesia. Kata-kata blokir itu ia tulis dan diiringi dengan pelanggaran khas bahasa Indonesia.

Dua pemain Manchester United, Axel Tuanzebe dan Anthony Martial juga pernah mendapat serangan rasis dari netizen Indonesia. Legenda MU Rio Ferdinand geram. Ferdinand melontarkan sindiran kepada warganet yang menghina rasisme. Diketahui sebagian besar user ID pelaku rasis menggunakan nama yang identik dari Indonesia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *