Fri. Sep 27th, 2024

Pupuk Indonesia dan Chevron Kembangkan Amonia Rendah Karbon

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta PT Pupuk Indonesia (Persero) terus melakukan inovasi dalam upaya mencapai tujuan dekarbonisasi. Kali ini Pupuk Indonesia menjalin kemitraan strategis dengan Chevron New Energies International Pte. Ltd melalui penandatanganan perjanjian studi pengembangan bersama (JDSA).

Kerjasama ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi penangkapan karbon untuk mengoptimalkan produksi amonia rendah karbon atau amonia biru di kawasan industri PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim).

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengungkapkan, kajian pengembangan teknologi penangkapan karbon ini merupakan langkah nyata perusahaan dalam mengurangi emisi karbon di sektor industri pupuk nasional.

“Sesuai dengan komitmen global, kami berupaya menciptakan proses produksi yang lebih ekologis dan berkelanjutan,” kata Rahmad, Jumat (2/8/2024). Amonia Rendah Karbon: Solusi untuk Masa Depan

Amonia rendah karbon atau amonia biru yang dihasilkan dari proses penangkapan karbon ini berpotensi besar menjadi sumber energi bersih di masa depan.

Selain digunakan sebagai bahan baku pupuk seperti urea dan NPK untuk mendukung ketahanan pangan nasional, amonia biru juga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang lebih bersih pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

“Jepang merupakan salah satu negara yang mempunyai minat besar terhadap amonia biru sebagai solusi energi bersih,” tambah Rahmad. Manfaat Kemitraan

Kolaborasi antara Pupuk Indonesia dan Chevron diharapkan dapat menghasilkan sejumlah manfaat, antara lain: Pengurangan emisi karbon: Teknologi penangkapan karbon akan membantu mengurangi jejak karbon dari proses produksi amonia. Meningkatkan produktivitas pertanian: Amonia rendah karbon yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghasilkan pupuk berkualitas tinggi yang mendukung peningkatan produktivitas pertanian. Meningkatkan ketahanan energi nasional: Amonia biru dapat menjadi sumber energi alternatif yang lebih bersih dan berkelanjutan. Membuka peluang pasar baru: Kolaborasi ini diharapkan dapat membuka peluang pasar baru bagi produk-produk yang bernilai tambah dari proses penangkapan karbon Pupuk Indonesia

Program penangkapan karbon yang dilaksanakan Pupuk Indonesia merupakan bagian dari jalan perusahaan untuk mencapai tujuan dekarbonisasi.

Sebelumnya, Pupuk Indonesia telah berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 1,55 juta ton pada tahun 2023, melampaui target yang telah ditetapkan.

PT Pupuk Indonesia (Persero) menyelenggarakan program “Pupuk Indonesia Menyapa” di Balai Desa Kampung Telaga, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, pada Kamis, 25 Juli 2024. Program ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung Merauke sebagai pangan nasional . keranjang

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menjelaskan, “PI Mengapa” merupakan wadah komunikasi dan koordinasi dengan berbagai aktor di lapangan.

Program ini bertujuan untuk mempercepat penebusan pupuk bersubsidi di wilayah ujung timur Indonesia, serta meningkatkan produktivitas pertanian untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan daerah.

“Pupuk Indonesia memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras memajukan pertanian Indonesia baik itu PPL (Penyuluh Pertanian Lapang), tim verifikasi dan validasi, kios resmi, distributor, pemerintah, kelompok tani, KTNA (Kontak Andalan Petani Tani-Nelayan) dan pihak-pihak lainnya. “Kami salut sekaligus melakukan kegiatan penebusan,” kata Rahmad Pribadi, Jumat (26/7/2024).

Untuk memudahkan petani dalam menebus pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia mengadakan program penebusan bersama. Fasilitas ini memungkinkan petani menukarkan pupuk bersubsidi di satu lokasi, seperti di Balai Desa Kampung Telaga Sari, dengan menggunakan kartu petani atau kartu tanda penduduk (KTP).

 

Dalam kunjungannya ke Merauke, Rahmad Pribadi memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi dengan mengunjungi sejumlah kios, toko, dan petani. Wilayah ini dinilai penting bagi ketahanan pangan nasional.

Hingga 20 Juli 2024, Pupuk Indonesia telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 5.890 ton untuk seluruh Papua, sebanyak 3.530 ton di antaranya berada di Gudang Lini III Merauke.

Rinciannya, pupuk Urea sebanyak 1.955 ton dan pupuk NPK Phonska sebanyak 1.575 ton untuk petani Merauke. Stok ini melebihi ketentuan minimal yang diatur pemerintah.

“Saya mengunjungi gudang di Tanah Miring, gudang paling timur milik Pupuk Indonesia. Saya tidak khawatir di Merauke, dan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Merauke (Yosefa Loise Rumaseu) mengamini Merauke bisa menjadi keranjang pangan baik regional maupun nasional,” kata Rahmad.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *