Thu. Sep 19th, 2024

Putin Peringatkan Korea Selatan untuk Tidak Mempersenjatai Ukraina

matthewgenovesesongstudies.com, Moskow – Vladimir Putin memperingatkan Korea Selatan bahwa mereka akan membuat “kesalahan besar” jika mempersenjatai Ukraina dalam perangnya dengan Rusia.

Komentar Putin muncul setelah Korea Selatan mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan kemungkinan tersebut sebagai tanggapan terhadap perjanjian baru antara Rusia dan Korea Utara mengenai bantuan timbal balik jika terjadi agresi terhadap salah satu negara.

“Moskow… (akan mengambil) keputusan yang kemungkinan besar tidak akan memuaskan para pemimpin Korea Selatan saat ini jika Seoul memutuskan untuk memasok senjata ke Kiev,” kata Putin kepada wartawan, Kamis (20/6/2024), seperti dilansir BBC. Jumat (21/06).

Pemimpin Rusia tersebut berbicara di Vietnam tak lama setelah kunjungannya ke Korea Utara, di mana ia menandatangani pakta pertahanan dengan Kim Jong Un.

Putin juga memperingatkan bahwa Moskow siap mempersenjatai Korea Utara jika Amerika Serikat dan sekutunya terus memasok senjata ke Ukraina.

“Mereka yang memasok senjata-senjata ini yakin bahwa mereka tidak berperang dengan kami. “Saya juga katakan di Pyongyang bahwa kami mempunyai hak untuk memasok senjata ke wilayah lain di dunia.”

Korea Selatan sebelumnya mengecam perjanjian antara Rusia dan Korea Utara sebagai ancaman terhadap keamanan nasionalnya.

Setelah pernyataan Putin, kantor Kepresidenan Korea Selatan mengatakan pada hari Jumat bahwa ia akan mempelajari “berbagai pilihan” untuk pasokan senjata ke Ukraina, dan bahwa posisinya akan bergantung pada pendekatan Rusia terhadap masalah ini.

Selain itu, Korea Selatan juga memanggil Duta Besar Rusia Georgy Zinoviev untuk memprotes perjanjian antara Rusia dan Korea Utara serta menuntut agar Rusia “segera menghentikan” kerja sama militer dengan Korea Utara.

 

Beberapa pihak di Ukraina berharap bahwa peningkatan kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara akan mendorong Korea Selatan untuk mempertimbangkan kembali pendekatannya. Para analis sebelumnya mengatakan bahwa Ukraina akan memanfaatkan kunjungan Putin ke Pyongyang untuk meningkatkan tekanan.

Selama kunjungan Putin, Kim Jong Un juga menyatakan “dukungan penuh” terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa Rusia telah mengerahkan rudal Korea Utara di Ukraina.

Pada Jumat pagi, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan bahwa perjanjian antara Rusia dan Korea Utara harus menjadi kepentingan setiap negara yang tertarik untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.

Dia menambahkan bahwa perjanjian tersebut tidak mengejutkan dan Amerika Serikat telah memperingatkan selama berbulan-bulan agar tidak mengembangkan hubungan pertahanan antara kedua negara.

Sementara itu, juru bicara pemerintah Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan pihaknya sangat prihatin karena Presiden Putin tidak mengesampingkan kerja sama teknologi militer dengan Korea Utara dan bahwa perjanjian antara Rusia dan Korea Utara tidak dapat diterima.

Para analis mengatakan bahwa perjanjian tersebut dapat berdampak besar pada dunia dan kawasan. Selain kemungkinan Korea Utara mempersenjatai Rusia secara terang-terangan, hal ini juga bisa berarti campur tangan Rusia dalam konflik di Semenanjung Korea.

Kedua Korea secara teknis masih berperang dan mempertahankan perbatasan yang dijaga ketat, di mana ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *