Sat. Sep 21st, 2024

Putra Mahkota Arab Saudi Desak Dunia Akui Negara Palestina yang Merdeka

matthewgenovesesongstudies.com, Riyadh – Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) pada Senin (17/6/2024) meminta dunia internasional mengakui pemerintahan merdeka Palestina.

“Kerajaan telah memperbarui seruan komunitas internasional untuk mengakui negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Hal ini membuka jalan bagi pemahaman penuh terhadap hak-hak hukum rakyat Palestina. Perdamaian yang abadi dan adil,” kantor berita negara SPA mengutip ucapan putra mahkota Arab Saudi di Al Arabiya pada Rabu (19/6).

MBS menekankan pentingnya menerapkan resolusi terbaru Dewan Keamanan PBB, khususnya yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza. Dia juga meminta komunitas internasional untuk mengambil semua tindakan untuk melindungi kehidupan Jalur Gaza.

MBS menyampaikan sambutan tersebut di Istana Mina, di mana atas nama Raja Salman ia menerima para pemimpin terkemuka yang akan menunaikan ibadah haji tahun ini.

Sementara itu, Otoritas Palestina (PA) kemungkinan besar akan runtuh dalam beberapa bulan mendatang. Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eid mengumumkan pada hari Senin.

Eid menggambarkan permasalahan tersebut sebagai kurangnya dana, kekerasan yang terus berlanjut dan ketidakmampuan setengah juta warga Palestina untuk bekerja di Israel.

“Situasinya sangat buruk,” kata Bart Eid kepada Reuters. Otoritas Palestina, yang bekerja sama dengan kami, telah memperingatkan kami bahwa hal ini akan runtuh pada musim panas ini.

“Jika mereka runtuh, itu berarti Gaza lainnya, yang berdampak buruk bagi semua orang.”

Norwegia memimpin tim donor internasional ke Palestina, dan mendukung Otoritas Palestina.

Otoritas Palestina sendiri merupakan entitas pemerintah yang dikendalikan oleh kelompok Fatah, yang kini menjadi bagian dari Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

 

Perkembangan lainnya, 17 warga Palestina tewas pada Selasa (17 Juni) dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi al-Nusairat dan al-Bureij di tengah Jalur Gaza.

“Setiap jam yang berlalu, Israel membunuh lebih banyak orang,” katanya kepada Reuters. “Kami menginginkan gencatan senjata sekarang.” Melalui program obrolan.

“Kita punya cukup darah, dan saya katakan kepada Israel, Amerika Serikat, dan para pemimpin kita, perang harus dihentikan.”

Militer Israel tidak segera mengomentari 17 kematian tersebut, namun mengatakan pasukannya terus melanjutkan operasi melawan kelompok militan di tengah Jalur Gaza.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *