Sun. Sep 22nd, 2024

Qodari Sebut Jokowi dan Gibran Tak Akan Sulit Mencari Partai Baru

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan lagi pemimpinnya. Sebab, pada Pilkada 2024, Jokowi mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menanggapi hal tersebut, CEO Indo Barometer M Qodari menilai banyak pihak yang akan mengajukan banding kepada Jokowi dan Gibran jika PDIP akhirnya resmi dibuka.

“Ya kalau bicara parpol, ya parlemen. Kalau kita lihat jumlah kursi Golkar dan PAN, kursi PSI tidak ada,” ujarnya dalam pidatonya, Kamis (2/5/2021). 2024 ). ).

Menurut Qodari, hal ini juga menjadi titik balik politik di Indonesia. Pasalnya, tak ada lagi beban bagi parpol lain untuk mengajak Jokowi dan Gibran ikut serta.

“Dengan dilepasnya Pak Jokowi dan Mas Gibran oleh PDIP, maka tidak ada beban bagi parpol lain untuk mengajak Jokowi dan Gibran bergabung ke parpolnya,” ujarnya. 

Qodari juga melihat ke depan Gibran akan punya pengaruh seperti Jokowi. Salah satunya dikukuhkan pada pemilu 2024 yang mana ia dipilih oleh mayoritas pemilih.

“Mas Gibran telah membuktikan kemampuannya dalam menarik pemilih muda pada Pilpres 2024, terbukti dari hasil survei dan jajak pendapat dan ini menjadi salah satu kunci kemenangan pasangan Prabowo-Gibran,” ujarnya.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan lagi pemimpinnya. Sebab, pada Pilkada 2024, Jokowi mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

“Oh, masyarakatnya sudah lama di sana, bagaimana bisa dikatakan masih bagian dari PDI Perjuangan, benar,” kata Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun yang terhormat di kantor DPP PDIP, Senin (22). ) /4/2024). ).

Selain Jokowi, Komarudin juga menegaskan Gibran Rakabuming Raka bukan lagi Ketua PDIP.

“Gibran sudah tidak lagi menjadi ketua partai, saya sudah sampaikan sejak dia mengambil keputusan itu,” kata Komarudin.

 

Ia pun menyayangkan sikap Gibran yang dinilainya sangat responsif terhadap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Komarudin pun mewanti-wanti Gibran agar tidak berbohong lagi usai dirinya dilantik menjadi Wakil Presiden Pemerintah Indonesia.

“Sesuai dengan sifat Mas Gibran, menurut saya beliau sangat tanggap terhadap Sekjen. Karena apa yang disampaikan Sekjen memang benar terjadi dan bohong, dua kali,” kata Komarudin.

Menurutnya, Gibran berbohong kepada PDIP, bahkan kepada Ketua DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

Komarudin mengatakan, kebohongan pertama yang diutarakan Gibran adalah saat dirinya dipanggil menemui Hasto dan dirinya di kantor DPP PDIP.

“Yang terjadi pertama kali saya telpon Pak Sekjen, dia di lantai dua ruang Sekjen, lalu dia bilang dia tahu tahun dia datang, bapaknya tidak akan jadi presiden lagi. Saya mau berangkat, pasti mengandalkan PDI Perjuangan’,” ujarnya.

Kebohongan kedua, PDIP akan bertahan jika Megawati menanyakan soal pindah partai.

“Terus datang ke Sekolah Partai, ada juga kasetnya, itu yang diminta istri saya. Gibran dan Bobby, ‘Mau tetap di sini atau berpindah sisi?’ Mas Gibran sendiri yang naik panggung dan mengatakan akan bertahan di PDI Perjuangan saat itu,” lanjutnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *