matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Raissa Ramadhani merasa memiliki kesamaan dengan Laura Anna dalam upayanya mencapai titik yang diyakininya. Meski tak seganas Laura yang memperjuangkan keadilan, Raisa mengenang kembali perjuangannya mengawali karir di bidang musik
Sebagai pendatang baru, Raissa Ramadhani mengaku tidak mudah untuk terjun ke dunia musik. Ia juga perlu mengumpulkan keberanian dan menghilangkan rasa tidak aman.
Sepertinya setiap orang punya sisi pejuangnya masing-masing. Kalau aku mungkin di bidang musik karena aku tergolong baru, kata Raissa Ramadhani di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Jadi untuk mengumpulkan keberanian, melawan rasa tidak aman saya juga butuh perjuangan yang besar, tambah Raissa Ramadhani.
Raissa sadar penampilannya mewarnai dunia musik karena dibandingkan dengan penyanyi lain. Selain itu, ia lebih condong pada genre musik ballad yang juga banyak dipraktikkan oleh penyanyi.
“Mungkin penyanyi balada sekarang sudah banyak di industri musik. Pasti disamakan dengan penyanyi balada yang lain. Mungkin banyak tuntutannya, seperti apa yang bisa diberikan ke industri musik,” kata Raissa.
Di sisi lain, Raissa bersyukur dengan tim kuat yang selalu mendukung pekerjaannya. Saat ini, Raissa terus berupaya mempersembahkan karya terbaik kepada pendengarnya.
“Untungnya saya punya tim yang sangat bagus, tetap jujur pada diri sendiri, jangan memikirkan apa yang ingin Anda berikan. Tapi maksimalkan apa yang Anda miliki, itulah yang Anda berikan,” ujarnya.
Raisa pun bersyukur atas kesempatan menyelesaikan original soundtrack film Laura. Selain itu, membawakan soundtrack film aslinya menjadi salah satu wish list musikal Raissa.
Film Laura sendiri merupakan karya sutradara Hanung Bramantyo yang diadaptasi dari kisah hidup Laura Anna. Film ini telah tayang di bioskop sejak 12 September 2024.