Thu. Sep 19th, 2024

RAN! Strategi Kemenkes Eliminasi Kanker Serviks pada 2030

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mendukung upaya percepatan pemberantasan kanker serviks melalui Rencana Aksi Nasional (RAN) yang ditetapkan tahun lalu. RAN mengkhususkan diri dalam menyediakan layanan seperti skrining, vaksinasi HPV, dan manajemen pasien pra-kanker.

Data menunjukkan bahwa kanker telah menjadi penyebab utama kematian, baik secara nasional maupun global. Indonesia menempati peringkat tinggi dalam jumlah kasus baru dan kematian akibat kanker serviks. Ketua Tim Kerja PTM Penyakit Kanker dan Darah Kementerian Kesehatan RI, Dr. Sandra mencontohkan, WHO meluncurkan Strategi Global Penghapusan Kanker Serviks yang bertujuan untuk menghilangkan kanker pada tahun 2030.

Ia juga menjelaskan bahwa strategi global ini mencakup tujuan 90-70-90, yang berarti: 90 persen anak perempuan di bawah usia 15 tahun harus tertular HPV untuk mencegah infeksi. 70% perempuan berusia 35 hingga 45 tahun harus dievaluasi untuk tujuan tersebut. Kinerja 90 persen pada wanita dengan lesi kanker menerima penatalaksanaan standar

Untuk mendukung percepatan pemberantasan penyakit ini, Indonesia merancang RAN yang lebih kompleks dibandingkan rekomendasi WHO. Menurut Sandra, RAN ini memiliki empat pilar yang meliputi pelayanan, pendidikan, penggerak kemajuan, dan tata kelola.

Kementerian Kesehatan telah menetapkan sasaran vaksinasi, tes, dan penatalaksanaan dalam dua tahap, dengan harapan tercapainya vaksinasi dan tes secara penuh, seperti dikutip dari Sehat Negeriku pada Sabtu, 24 Februari 2024.

Tes ini menggunakan tes DNA HPV sebagai metode utama untuk mendeteksi perubahan sel di leher rahim. Tes DNA HPV dilakukan bersamaan dengan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) untuk mendeteksi lesi kanker. Pasien yang didiagnosis dengan kondisi langka dapat menerima pengobatan tepat waktu.

Selain itu, partisipasi masyarakat dalam program vaksinasi dan skrining sangat penting. Shanty Eka, penyintas kanker serviks, berbagi pengalamannya menghadapi penyakit tersebut dan mengungkapkan harapannya agar seluruh wanita Indonesia mendapat vaksin untuk mencegah kanker serviks. Dengan adanya program pemberantasan kanker serviks diharapkan dapat mengurangi dampak negatif penyakit ini di Indonesia.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *