Fri. Sep 20th, 2024

Realisasi Kredit Bank Mandiri Tembus Rp1.435 Triliun di Kuartal I-2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta Di tengah situasi perekonomian dan pasar keuangan global yang penuh ketidakpastian, Bank Mandiri berhasil menunjukkan fleksibilitas dan ketahanan. Hal ini terlihat dari alokasi kredit yang dilakukan Pankki Mandir pada triwulan I tahun 2024.

Bank Mandiri mampu melunasi akumulasi kredit sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024, naik 19,1% year-on-year (yoY). Apalagi, perkembangan tersebut melebihi pertumbuhan kredit korporasi yang tumbuh sebesar 12,4% secara tahunan pada akhir Maret 2024.

Direktur Utama Bank Mandir Darmawan Junaidi mengatakan pertumbuhan kredit Bank Mandir mencerminkan fundamental perekonomian Indonesia yang kuat dan stabil.

“Dengan kerja mediasi ini, Bank Mandiri semakin menegaskan perannya sebagai agen pembangunan yang bertujuan untuk memajukan perekonomian Indonesia,” ujarnya.

“Fungsi brokerage yang mengesankan ini tersebar merata di seluruh sektor dengan pertumbuhan dua digit, dan hingga akhir Maret 2024, kredit Wholesale Mandir berhasil tumbuh sebesar 25,2% YoY menjadi Rp751 triliun, dan kredit retail tumbuh 10,9% YoY menjadi Rp 363 triliun.”, jelas Darmawan.

Darmawan juga mengatakan, dalam menghadapi dinamika perekonomian yang berubah, Bank Mandiri akan terus mengedepankan prinsip kehati-hatian, termasuk menerapkan berbagai inisiatif dan inovasi layanan kepada seluruh nasabah dan pemangku kepentingan untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Darmawan mengatakan, langkah Bank Mandir membuahkan hasil yang baik. Dia mengatakan hal itu tercermin dari kualitas aset Bank Mandir yang lebih baik dibandingkan lima bank besar.

Rasio kredit bermasalah (NPL) perbankan tercatat tetap sebesar 1,02 persen pada Maret 2024, turun 68 basis poin (bps) dari 1,7 persen pada periode yang sama tahun lalu, ujarnya.

Selain itu, Bank Mandiri juga sangat berhati-hati dan konservatif dalam menentukan cadangan kredit, yang hanya terlihat pada bank coverage ratio yang sebesar 368 persen, jelas Darmawan.

Menurut dia, membaiknya kualitas kredit juga tercermin dari rendahnya biaya kredit (CoC) yakni sebesar 0,99 persen pada akhir Maret 2024.

“Dengan menggalakkan penyaluran kredit, kami melanjutkan strategi yang telah kami terapkan dalam beberapa tahun terakhir, yaitu memperkuat kompetensi inti Bank Mandir di sektor grosir dan meningkatkan pertumbuhan perdagangan ritel dengan rantai nilai yang berorientasi ekosistem dan fokus pada sektor-sektor utama. .di Indonesia,” ujarnya.

“Melalui eksekusi strategi bisnis yang konsisten dan optimalisasi saluran digital, Bank Mandiri berhasil meraih laba bersih konsolidasi sebesar Rp12,7 triliun pada kuartal I tahun 2024, meningkat 1,13% year-on-year,” jelas Darmawan.

Darmawan menjelaskan, peningkatan kinerja keuangan juga didorong oleh sejumlah inovasi dan strategi digital Bank Mandir.

“Salah satunya adalah Super App Livin’ milik Mandir yang mampu mengelola 846 juta transaksi pada kuartal I tahun 2024, meningkat 41,7% dari tahun sebelumnya, dan jumlah pengguna sebanyak 24,4 juta. 40% year-on-year,” jelasnya.

Sedangkan nilai transaksi Livin’ by Mandir pada triwulan I 2024 mencapai Rp 921 triliun, juga meningkat 27,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kata Darmawan.

Ia mengatakan Livin’ with Mandiri turut berkontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan non-bunga perseroan yang tercermin dari fee based income (FBI) Livin’ with Mandiri sebesar Rp557 miliar atau meningkat 25,5% year-on-year.

Sementara itu, di Kopra dengan Mandiri Wholesale Digital Super Platform, secara konsisten menjadi market leader transaksi digital grosir dengan mengelola transaksi senilai Rp4,773 triliun hingga kuartal I-2024, ujarnya.

“Selanjutnya, pertumbuhan pengguna Kopra by Mandiri juga meningkat lebih dari dua kali lipat dalam setahun terakhir menjadi 200 ribu pengguna pada akhir Maret 2024, dimana 93% akun pengguna Kopra adalah pengguna Mandiri,” jelas Darmawan.

Ia mengatakan, kehadiran Livin dan Kopra bersama Mandir juga berkontribusi terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang signifikan, khususnya dana murah.

“Hal ini menegaskan bahwa transformasi digital yang dilakukan Bank Mandir sangat berhasil mendorong kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik,” kata Darmawan.

Optimalisasi digital berkontribusi terhadap pertumbuhan aset pihak ketiga konsolidasi Bank Mandir (DPK) sebesar 13% dari Rp 1,391 triliun pada Q1 2023 menjadi Rp 1,572 triliun pada akhir Q1 2024, kata Darmawan. Tabungan meningkat 10,6% year-on-year menjadi Rp 607 triliun secara konsolidasi.

Berkat penggunaan Kopra oleh Mandir, tren pertumbuhan giro Bank Mandir juga meningkat, hingga akhir triwulan I tahun 2024, total giro Bank Mandir tumbuh signifikan, 16,4% per tahun Rp 562 triliun, “dia dikatakan.

Berkat digitalisasi dan optimalisasi layanan nasabah yang komprehensif, rasio aset berbiaya rendah Bank Mandir kini mencapai 79,4% per Maret 2024, naik 22 bps year-on-year, dan posisi ini merupakan yang tertinggi sejak Bank To mendirikan Mandir, jelas Darmawan. .

Selain mencatatkan hasil keuangan yang positif, Bank Mandiri sebagai agen pembangunan juga berkomitmen mendorong pembangunan nasional yang mendukung ekosistem berkelanjutan. Komitmen ini dicapai dengan menerapkan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) Bank Mandir.

Darmawan mengungkapkan dari sisi lingkungan hidup, hingga akhir kuartal I 2024, portofolio hijau Bank Mandir telah mencapai Rp 130 triliun, meningkat 19,3% year-on-year (yoY).

Selain itu, Bank Mandiri secara rutin mengembangkan sejumlah instrumen keuangan berkelanjutan dengan pinjaman yang terkait dengan pembangunan berkelanjutan, pinjaman ramah lingkungan, pembiayaan mobilitas bisnis, dan pinjaman sosial untuk mendorong nasabah menuju perekonomian rendah karbon dan pada kuartal pertama tahun 2024 Bank Mandiri akan menyalurkan pembiayaan konstruksi visual senilai Rp6,7 triliun,” ujarnya.

Selanjutnya, total portofolio sosial Bank Mandir mencapai Rp134 triliun, meningkat 9% year-on-year (yoY), sehingga portofolio berkelanjutan Bank Mandir secara keseluruhan berhasil tumbuh sebesar 14% mulai Maret 2023 menjadi Rp264 triliun pada tahun 2023. akhir Maret 2024,” jelas Darmawan.

Dia mengatakan, jumlah tersebut setara dengan 24 persen dari total portofolio kredit Bank Mandir.

Darmawan mengatakan konsistensi tersebut juga diikuti dengan serangkaian program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dilaksanakan Bank Mandiri yang fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui inklusi keuangan. Ia mengatakan, program ini telah memberikan dampak positif bagi lebih dari 6,2 juta masyarakat di Indonesia.

“Pembiayaan hijau ditargetkan pada sektor berkelanjutan seperti energi terbarukan, termasuk pembangkit listrik tenaga air, panas bumi, transportasi, dan ekosistem hulu kendaraan listrik,” e.

“Pertumbuhan sektor energi terbarukan pada tahun 2024 sangat signifikan yaitu sebesar 15 persen dari kuartal I tahun 2024,” kata Darmawan.

Lebih lanjut dikatakannya, dari sisi manajemen, Bank Mandiri berhasil meningkatkan skor Corporate Governance & Perspective Index (GCPI) menjadi 95,22 dari sebelumnya 95,11, sehingga Bank Mandiri bisa mendapatkan kategori best perform dalam CGPI.

“Dalam penerapan praktik ESG, Bank Mandiri menerapkan tiga pilar keberlanjutan, yaitu perbankan berkelanjutan, operasional berkelanjutan, dan pembangunan berkelanjutan di luar perbankan,” kata Darmawan.

“Pada setiap pilarnya, Bank Mandiri berkomitmen untuk mencapai transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon, nol emisi pada tahun 2030 dan mengkatalisasi dampak sosial untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” ujarnya.

 

(*)

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *