Fri. Sep 20th, 2024

Rekosistem Kelola 35 Ribu Ton Sampah Anorganik pada 2023, Diolah Jadi Apa?

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Perusahaan pengelola sampah Rekosistem berhasil mengelola total 35.000 ton sampah hingga tahun 2023. Angka tersebut meningkat 84,2 persen sejak tahun 2022.

“Pencapaian ini tidak lepas dari dukungan perusahaan dan masyarakat yang mempercayai Rekosistem dalam mengelola sampahnya dan prinsip ekonomi sirkular,” ujar Ernest Reimana, CEO dan pendiri Rekosistem saat menjadi pembicara pada acara bertajuk “Reshaping the Future” , Kamis. , 7 Maret 2024.

Ekonomi sirkular adalah model ekonomi yang bertujuan untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, material, dan sumber daya dalam perekonomian selama mungkin, sehingga mengurangi kerusakan pada masyarakat dan lingkungan. Ernest mencontohkan penggunaan bahan daur ulang dibandingkan produk kewanitaan.

Aplikasi Rekosistem juga meraih honorable mention di Google Play Best of 2023 Indonesia dalam kategori Best Apps for Good. Selain itu, mereka mengatakan akan melepaskan 5.800 ton limbah untuk biomassa dan sumber energi terbarukan lainnya. Tindakan ini akan menghemat 16.167 ton karbon hingga tahun 2023.

Ernest menambahkan, Rekosistem akan terus membuka lokasi-lokasi baru untuk menunjang semangat konsumen dalam mengelola sampahnya, termasuk dengan pembangunan tempat pembuangan sampah baru Reko di kota-kota lain. Saat ini, tempat penampungan sampah tercatat sudah tersebar di kota-kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.

Pelanggan yang ingin membuang sampah organik dapat mengecek lokasi Tempat Sampah Reko dekat kotanya menggunakan aplikasi Rekosistem. 

Selain mendukung pengelolaan berbasis metode ekonomi sirkular, Rekosistem juga mengedepankan kelestarian lingkungan melalui kampanye #PilihKemasSetor. Program tersebut dilaksanakan dengan memberikan insentif berupa price point pada Aplikasi Rekosistem untuk pembuangan sampah di Stasiun Sampah Reko.

Poin reward ini dapat diakumulasikan dan ditukarkan dengan saldo e-wallet atau pembayaran lainnya. Pada tahun 2023, akan terdapat 53.600 kontainer sampah Reko yang tersebar di 40 stasiun sampah dan drop box Reko.

Selain menjadi tempat pembuangan sampah, Rekosistem juga mengembangkan fasilitas pemulihan sumber daya yaitu Reko Hub. Di Reko Hub, sampah yang terkumpul dipilah, diolah dan didistribusikan ke industri daur ulang atau tempat pengolahan sampah. Kini Reko Hub telah merambah ke Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya.

Tidak sebatas sampah plastik, Reko Hub juga memanfaatkan sampah yang sulit didaur ulang dan mengubahnya menjadi energi terbarukan. Hal ini dicapai melalui kerja sama antara Rekosistem dan PLN untuk mengurangi emisi karbon.

“Dibandingkan dua tahun lalu, bisnisnya meningkat 66 kali lipat,” kata Ernest.

Ia mengatakan, bisnis pengelolaan sampah sehat dan terus berkembang. Saat ini Rekosistem telah bekerja di lebih dari 150 perusahaan dan jumlah karyawan tetap, rekanan, dan mitra usaha mencapai enam ratus orang.

Proyek Ernest dan pabriknya pada tahun 2024 akan meningkatkan jumlah TPA yang saat ini ada dari 3.500 ton sampah per bulan menjadi 20.000 ton per bulan. Hal ini mencakup penambahan stasiun pencatatan sampah baru ke lokasi lain yang belum terjangkau.

Rekosistem menggunakan strategi bisnis B2B atau B2B2C dan bertujuan untuk menciptakan ekosistem pengelolaan ruang. “Kita tidak mungkin bisa mendirikan tempat sampah tanpa ekosistem yang mendukung. Makanya kita harus punya B2B. Misalnya kita naik MRT, kita pasang tempat pencatatan sampah di stasiun itu. Kita mungkin tidak bisa. dukung saja, tapi kita akan buat sistem yang kuat,” kata Ernest tentang konsep bisnisnya. Di Sini.

Sasaran pengelolaan sampah 100 persen dan nol emisi pada tahun 2050 merupakan pendekatan nasional yang didorong oleh pemerintah. Pengelolaan sampah Jakstranas (Kebijakan Strategis Nasional) yang bertujuan untuk mengurangi 30 persen sampah di sumbernya dan 70 persen sampah agar dapat diolah dengan baik merupakan tujuan yang didukung oleh Rekosistem.

Ernest juga mengatakan bahwa dirinya telah lama bekerja sama dengan para pemangku kepentingan dalam proyek-proyek pemerintah, khususnya pengurangan dan pengelolaan sampah menjadi salah satu tujuan yang juga dicapai Rekosistem.

“(Kami) akan berkoordinasi erat dengan KLHK dan DLH. Saat itu Rekosistem merupakan mitra DLH Jakarta dan Surabaya. Dan kesepakatannya selalu berdasarkan dinas daerah yang ada saat ini,” kata Ernest.

Saat ini, Rekosistem terus fokus menjadi solusi pengelolaan sampah di kawasan pemukiman dan menjalin kerja sama dengan pemerintah dan perusahaan swasta di wilayah Jawa. Pada tahun 2024, Rekosistem akan memperluas cakupan wilayahnya dengan mencakup lebih banyak elemen yang memahami pentingnya pengelolaan sampah yang baik.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *