Fri. Sep 20th, 2024

Reku Optimistis Antusiasme Investor Kripto Masih Tinggi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Chief Compliance Officer (CCO) Reku dan CEO ASPAKRINDO-ABI, Robbie, optimistis meski Bitcoin terkoreksi, minat investor terhadap mata uang kripto tetap tinggi. Robbie menjelaskan, saat ini investor cenderung wait and see bagaimana perkembangan perekonomian Amerika Serikat (AS). Dari perspektif makroekonomi, inflasi AS sebesar 3,4 persen, atau 0,3 persen lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan Desember 2023.  “Pertumbuhan ini mengalahkan ekspektasi para ekonom sebesar 3,1%. “Perkembangan mendadak ini meningkatkan kesadaran investor terhadap instrumen berisiko tinggi seperti aset kripto,” kata Robbie dalam webinar: Bitcoin Spot ETF Disetujui, Bitcoin Maximalists Siap Berpesta, pada Rabu malam, 17 Januari 2024. Namun, pasar tetap terbuka untuk itu. Robbie, untuk kembali ke hijau. Oleh karena itu, investor sebaiknya terus berinvestasi sambil memantau kondisi pasar. Bitcoin Spot ETF adalah Game Changer Terkait dengan Spot Bitcoin ETF, Robbie mengatakan ini adalah game changer bagi investor. Menurutnya, Bitcoin Spot ETF membuka kemungkinan bagi investor tradisional untuk masuk ke pasar kripto melalui Bitcoin.  “Hal ini dapat mendorong lebih banyak aliran modal tidak hanya dari investor ritel tetapi juga dari investor institusi,” jelas Robbie. Robbie juga memperkirakan peluncuran global Bitcoin Spot ETF akan meningkatkan jumlah pengguna secara signifikan pada tahun 2024. Penafian: Semua keputusan investasi ada di tangan pembaca. Lakukan riset dan analisis Anda sebelum membeli atau menjual mata uang kripto. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Sebelumnya diberitakan bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) telah resmi menyetujui permohonan Bitcoin Spot ETF dari 11 perusahaan. Spot Bitcoin ETF mulai diperdagangkan pada 11 Januari 2024 waktu AS.

Dalam hal ini, CEO Reku Jesse Choi mengatakan bahwa dorongan ini mewakili fase baru dalam pasar keuangan global, karena melegalkan penggunaan aset kripto dalam sistem keuangan tradisional. 

Jesse menambahkan, disetujuinya Bitcoin Spot ETF memberikan dampak positif bagi industri kripto, khususnya di Amerika Serikat. Hal ini memudahkan investor institusi dan ritel untuk berinvestasi melalui ETF Bitcoin. 

Antusiasme dan permintaan pasar selanjutnya dapat mendorong aliran modal ke Bitcoin. Menurut Alliance Bernstein, volume investasi yang masuk ke pasar diperkirakan mencapai $10 miliar atau $155,5 triliun (dengan $15,556 per USD).

Keputusan SEC ini mungkin akan membawa lebih banyak perhatian pada Bitcoin di sektor keuangan tradisional Indonesia. 

“Bitcoin Spot ETF mencerminkan integrasi aset kripto ke dalam layanan keuangan tradisional, yang dapat merangsang apresiasi terhadap potensi permintaan publik dan relevansi Bitcoin sebagai sarana investasi yang tersedia bagi investor biasa di Indonesia,” kata Jesse. 

Bagi investor kripto Indonesia pada umumnya, adopsi Bitcoin Spot ETF telah menimbulkan banyak kegembiraan. Berdasarkan diskusi dengan pengguna Reku, ETF Bitcoin sangat antusias. Dan fenomena ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi di mata uang kripto. Guna mendapatkan peluang dan reaksi positif tersebut, Reku terus mengembangkan berbagai fitur dan dimensi baru untuk menarik minat masyarakat sebagai platform investasi, jual beli aset kripto. Selain itu, Reku terus berupaya menjaga kepercayaan konsumen dan masyarakat. 

“Industri kripto Indonesia masih memiliki tujuan besar untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap aset kripto. “Dalam hal ini, Reku terus memperkuat posisinya sebagai bursa yang transparan terhadap operasional kami,” kata Jesse.

Jesse mengatakan ke depan, Reku tetap optimis dengan perkembangan industri kripto Indonesia. 

“Persetujuan Bitcoin ETF merupakan langkah awal, dan kami optimis akan ada perkembangan di bidang lain yang akan meningkatkan daya tarik aset kripto,” pungkas Jesse. 

Penafian: Semua keputusan investasi ada di tangan pembaca. Lakukan riset dan analisis Anda sebelum membeli atau menjual mata uang kripto. matthewgenovesesongstudies.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diakibatkan oleh keputusan investasi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) telah menyetujui dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) di bursa setelah berbulan-bulan spekulasi. 

Menurut Coinmarketcap (11/1/2024), Bitcoin Spot ETF yang diusulkan oleh perusahaan manajemen secara bersamaan disetujui sebelum batas waktu yang diharapkan pada 10 Januari 2023. 

Total ada 13 pemohon ETF Bitcoin termasuk BlackRock, Grayscale Investments, Ark Invest & 21Shares, Bitwise, VanEck, WisdomTree, Invesco, Fidelity, Valkyrie, Global X, Hashdex, Franklin Templeton dan Pando Asset Management.

Sejak 2013, banyak perusahaan gagal mengajukan dana perdagangan bitcoin. SEC berulang kali menyebut potensi manipulasi pasar di pasar spot sebagai alasan penolakannya. 

Namun, SEC menyetujui Bitcoin Futures ETF pada Oktober 2021, yang membantu mendorong Bitcoin ke angka $69.000 pada November 2021, atau setara Rp1 miliar (dengan kurs Rp15.562 per USD).

Selama beberapa bulan terakhir, telah terjadi sejumlah pertemuan antara pemohon ETF dan regulator, dan amandemen telah dilakukan pada pengajuan S1, termasuk penciptaan kepemilikan tunai. 

Pengajuan tersebut mencakup perjanjian pengawasan bersama yang menunjuk bursa mata uang kripto Coinbase yang terdaftar di AS sebagai mitra untuk mengatasi masalah terkait manipulasi pasar spot.

Harga bitcoin meningkat seiring dengan optimisme bahwa bitcoin ET akan diterima. Harga Bitcoin mencapai USD 47.441 atau Rp 738,3 juta pada perdagangan Kamis (11/1/2024).

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *