Sat. Sep 21st, 2024

Remaja Hobi Makan Junk Food, Studi Ungkap Dampaknya pada Kesehatan Otak

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Penelitian terbaru dari University of Southern California menunjukkan bahwa remaja yang mengonsumsi junk food tinggi lemak dan gula bisa mengalami kerusakan otak jangka panjang, terutama masalah memori.

Dalam studi tersebut, peneliti universitas memberi tikus makanan tinggi lemak, kemudian melakukan serangkaian tes memori dan mengukur tingkat neurotransmiter yang terkait dengan memori dan pembelajaran.

“Kami menemukan tidak hanya dalam makalah ini tetapi juga dalam beberapa penelitian terbaru kami lainnya bahwa jika tikus ini dibesarkan dengan pola makan junk food, mereka mengalami gangguan memori yang tidak kunjung hilang,” kata profesor tersebut. biologi di USC Dornsife College of Letters, Arts and Sciences, Scott Kanoski, melalui siaran pers USC, seperti dikutip oleh New York Post.

“Jika Anda (kemudian) menerapkan pola makan sehat, sayangnya efek tersebut akan berlanjut hingga dewasa,” tambahnya.

Penelitian ini menggunakan penelitian terkini mengenai penyakit Alzheimer. Menurut Asosiasi Alzheimer, penyakit ini merupakan jenis demensia yang memengaruhi pemikiran, perilaku, dan ingatan.

Orang dengan penyakit Alzheimer memiliki tingkat neurotransmitter otak yang lebih rendah yang disebut asetilkolin, yang berperan penting dalam pergerakan otot tak sadar, gairah, pembelajaran, dan perhatian.

Untuk mengetahui pengaruh pola makan terhadap kesehatan otak, tim peneliti mempelajari kadar asetilkolin pada tikus, dibandingkan dengan tikus dalam kelompok kontrol yang diberi makanan berlemak dan manis, seperti benda-benda baru di lokasi berbeda tugas pengujian memori. .

Hasilnya, tikus pada kelompok kontrol mampu mengenali objek baru, sedangkan tikus pada kelompok junk food tidak dapat mengingatnya.

 

Masa remaja adalah masa ketika otak berkembang, kata Kanoski, jadi dia bertanya-tanya tentang dampak pola makan Barat yang tidak sehat terhadap perkembangan otak – dan apakah dampaknya dapat dibalik.

“Namun sayangnya, beberapa hal yang mungkin lebih dapat dibalikkan di masa dewasa, akan menjadi kurang dapat diubah jika terjadi di masa kanak-kanak,” jelas Kanoski.

 

Dalam penelitian lain, Kanoski mengatakan ia mampu mencegah gangguan memori dengan memberikan tikus obat khusus yang meniru asetilkolin.

Ketika obat disuntikkan ke bagian otak yang mengontrol memori, yang disebut hipokampus, memori tikus dipulihkan.

Kanoski mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian untuk melihat bagaimana kerusakan dapat diperbaiki tanpa pengobatan.

Junk food lebih berbahaya bagi kesehatan otak. Sebuah penelitian awal tahun ini menemukan hubungan antara makanan olahan dan lebih dari 30 komplikasi kesehatan, termasuk depresi, gangguan tidur, dan kematian terkait penyakit kardiovaskular.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *