Fri. Sep 20th, 2024

Rencana Pembangunan Beach Club di Sanur Bali, Kemenparekraf Sebut Tokoh Adat ‘Kecolongan’

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Rencana pembangunan beach club di Sanur yang dilakukan salah satu pengembang terus menuai kontroversi. Pasalnya, rencana tersebut tidak sesuai dengan citra Mendengkur yang telah dibangun selama ini, yakni sebagai kawasan wisata yang tenang dan jauh dari hiruk pikuk.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengaku telah mengoordinasikan rencana tersebut dengan tokoh adat setempat. Kesannya warga tertipu dengan rencana pembangunan beach club.

“Semua tokoh, termasuk tokoh adat Sanur, baru sadar, ‘Iya kok bisa?’. Kami terus berkoordinasi,” kata Deputi Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Martini, di sela-sela acara. . Mulai dari penandatanganan kolaborasi co-branding Wonderful Indonesia di Jakarta, Jumat malam, 26 Juli 2024.

Diakuinya, upaya koordinasi tersebut juga melibatkan GIPI Bali, sebuah asosiasi yang membawahi beberapa industri pariwisata. Selain itu, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan Kantor Kemenkomarves yang membawahi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mengkaji regulasi pembangunan beach club di kawasan Sanur.

“Sekarang kita identifikasi, seperti yang disampaikan Pak Menteri, setiap daerah atau daerah punya ciri khasnya masing-masing.

Meski begitu, pihaknya belum bisa memastikan apakah rencana pembangunan beach club di Sanur akan dihentikan atau tidak. Pihaknya rencananya akan berkoordinasi dengan sejumlah pemangku kepentingan pada Selasa, 30 Juli 2024. “Masih proses, kita dalami, lihat aturannya lagi,” kata Made.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta agar pengusaha yang akan membangun beach club dilibatkan dalam proses koordinasi. Ia mengatakan, pengusaha harus memiliki izin untuk bisa membangun.

“Kita perlu duduk bersama, mencari solusi juga bersama. Jangan mengganggu ketertiban umum dan patuhi koridor perizinan yang ada,” ujarnya.

Sebelumnya, Sandi meminta pengembang membangun beach club yang konsepnya sejalan dengan Sanur sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) wisata kesehatan (health and wellness Tourism). Apalagi lokasi pembangunannya dekat dengan KEK Sanur.

“Harusnya bisa bertema sama dan juga bisa menjadi tempat penyembuhan. Jaga kebisingan agar tidak mengganggu lingkungan sekitar,” kata Sandiaga saat ditemui di sela-sela pemutaran perdana Film Uang Panai. 2 di Jakarta, Minggu 21 Juli 2024.

Di sisi lain, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Bali Ida Ayu Indah Yustikarini menyoroti izin pembangunan beach club tersebut dikeluarkan karena dinilai tidak ada aturan dan kebijakan yang dilanggar. “Sudah menjadi kebijakan dan peraturan sesuai dengan satu bidang pengajuan online yang menjadi kewenangan Dinas Penanaman Modal Kota Denpasar dan PTSP,” ujarnya dalam rangkuman mingguan hybrid bersama Sandi Uno, Selasa, 22 Juli 2024.

Sanur Beach Club merupakan proyek yang akan dilaksanakan oleh Icon Bali Mall. Mereka menunjukkan gambaran bukan hanya satu, melainkan dua beach club yang akan dibuka di kawasan Beach Promenade. Namun deskripsi tersebut telah hilang dari halaman resminya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pariwisata Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana menegaskan, segala pembangunan di Sanur harus menjaga suasana yang menjadikan Sanur terkenal. Ia menjelaskan, Sanur sejauh ini telah menunjukkan kemampuannya dalam menarik wisatawan yang mencari ketenangan, meski di masa pandemi.

Sanur sudah membangun segmentasi selama beberapa dekade dan ini tidak pernah berubah, kata Adniyana dikutip Bali Sun, Selasa 23 Juli 2024.

Ia mengatakan, dibukanya Mall Icon Bali telah mengubah suasana wisata di sekitar Sanur sebagai destinasi pantai santai selama lebih dari 30 tahun. Hal ini berisiko mengancam bisnis pengusaha lokal yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Daripada membangun klub pantai, dia merekomendasikan untuk membangun lounge pantai yang lebih kecil dan lebih tenang.

“Seperti lounge yang lebih mewah. Kita bisa melihat contohnya yang tetap positif dan tidak terlalu hingar-bingar, namun tetap menawarkan pengalaman yang sesuai dengan era saat ini,” ujarnya.

Melalui channel bisnis matthewgenovesesongstudies.com, KEK Sanur yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2022 merupakan inisiatif strategis pemerintah untuk menggali potensi kawasan Sanur sebagai destinasi pariwisata sehat, menjadikan Bali sebagai landmark dalam meningkatkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. mendiversifikasi Indonesia. Ekonomi. Pemerintah membangun KEK Sanur yang terdiri dari pusat konvensi seluas 3.750 meter persegi dan Klinik Danau Ulster dengan teknologi kesehatan yang inovatif.

“KEK Sanur yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2022 merupakan inisiatif strategis pemerintah untuk menggali potensi kawasan Sanur sebagai destinasi pariwisata yang sehat, menjadikan Bali sebagai tonggak sejarah peningkatan dan diversifikasi perekonomian Indonesia. ” Kata Menteri BUMN Eric Tohir, beberapa waktu lalu.

Di kawasan ini juga telah dikembangkan Sentra UMKM Sanur di atas lahan seluas 973 m2 untuk 49 kios UMKM dan balai nelayan. Fasilitas tersebut akan dilengkapi dengan ruang bawah tanah dan dek panorama dengan sentuhan kearifan lokal Bali. InJourney Hospitality bersama Pemerintah Kota Denpasar melalui Desa Adat Baga Utsaha Padruwen (BUPDA) akan berkolaborasi mengelola pusat UMKM tersebut agar menjadi rumah bagi para pelaku UMKM.

 

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *