Fri. Sep 20th, 2024

Rencana Pemkab Bandung Bangun Pabrik Pupuk Organik untuk Penuhi Kebutuhan Petani

matthewgenovesesongstudies.com, Bandung – Pemerintah Kabupaten Bandung berencana membangun pabrik pupuk organik. Pabrik tersebut disebut-sebut sebagai upaya memenuhi kebutuhan petani di kawasan Bandung.

Hal tersebut disampaikan Bupati Bandung Dadang Supriatna pada Konferensi Bedas ke-112 di Desa Kopo, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung.

Menurutnya, sebagian besar petani di Kabupaten Bandung saat ini masih memilih menggunakan pupuk kimia atau anorganik dibandingkan pupuk organik. Padahal, di beberapa daerah terdapat potensi yang bisa dimanfaatkan untuk produksi massal pupuk organik.

“Padahal kalau kita gali potensi yang ada di lingkungan ini, ada pupuk organik. Nanti kita tawarkan demplot, nanti saya tugaskan ada yang membuat pupuk organik,” ujarnya dalam keterangannya (14/5/2024).

“Rencananya kami akan mendirikan atau membangun pabrik pupuk organik pada tahun 2024 untuk memenuhi kebutuhan pupuk para petani di seluruh wilayah Kabupaten Bandung,” jelasnya.

Untuk menunjang perekonomian masyarakat, Dadang juga mewariskan program pinjaman bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan.

“Program ini tentunya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat penerima manfaat dari program pinjaman bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan ini,” ujarnya.

 

Sebelumnya, Bupati Bandung Dadang Supriatna berencana mengeluarkan kebijakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) khusus untuk lahan pertanian padi atau sawah. Pemilik sawah di Bandung, kata dia, akan dibebaskan dari pembayaran PBB.

“Petani sawah, pemilik sawah, PBBnya akan dilepas,” kata Dadang pada seminar terkait pertanian di Graha Alif, Kecamatan Solokaneruk, Kamis (10/11/22), disampaikan keterangan resmi Pemkab Bandung. .

Ia menyatakan, kebijakan tersebut akan diterbitkan untuk mendukung pertanian dan ketahanan pangan di Bandung.

“Ini untuk kepentingan petani padi dan untuk kepentingan kebutuhan pangan, Insya Allah saya akan membuat kebijakan khusus, sawah atau lahan untuk tanaman padi, Insya Allah pembayaran PBB dibatalkan,” kata Dadang.

“Saya bandingkan menanam padi dengan cabai. Menanam cabai di lahan 1 hektar bisa menghasilkan Rp 500 juta per tahun. Sedangkan padi menghasilkan Rp 120 juta per tahun jika panen padi tiga kali,” imbuhnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *