Fri. Sep 20th, 2024

Review Film Godzilla x Kong: The New Empire, Kebangkitan Para Titan Melawan Villain Baru

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta, – Setelah penantian selama 3 tahun, para penggemar Giants atau Titans akhirnya kembali tersenyum lega. Pasalnya, film kelima franchise MonsterVerse, Godzilla x Kong: The New Empire resmi tayang perdana di Indonesia pada hari ini, Rabu (27/3/2024).

Diproduksi oleh Legendary Pictures dan didistribusikan oleh Warner Bros., film ini juga merupakan sekuel atau prekuel dari Godzilla vs. Kong yang juga disutradarai oleh Adam Wingard.

Godzilla vs. Kong, yang sebelumnya dijadwalkan untuk rilis pada tahun 2021, berfokus pada pertarungan antara dua Titan Alfa, dengan Godzilla muncul sebagai pemenang. Namun, keduanya akhirnya memutuskan untuk bekerja sama demi perdamaian dan mengalahkan Mechagodzilla, robot yang diciptakan dari sumber energi Hollow Earth dan DNA Raja Ghadora.

Sementara itu, Godzilla x Kong: The New Empire akan mengeksplorasi lebih jauh sejarah dan asal usul para Titan serta menjelajahi Hollow Earth untuk mengungkap misteri di balik Pulau Tengkorak. Dengan kekuatan baru mereka, Godzilla dan King Kong kini harus bersatu kembali untuk menghadapi penjahat baru yang tersembunyi jauh di dalam Tanah Suci: Raja Bekas Luka.

Berawal dari pencarian sumber sinyal yang tidak diketahui, seorang ilmuwan bernama Dr. Elaine Andrews (Rebecca Hall) akhirnya tiba di Hollow Earth untuk menyelidikinya. Bersama putri angkatnya dan Ivy terakhir yang masih hidup di Pulau Skeleton, Jaya (Kyle Hotel), yang juga merasakan sinyal aneh di dalam dirinya.

Bersama podcaster Titan Truth Bernie Hayes (Brian Tyree Henry) dan dokter hewan Trapper (Dan Stevens), mereka memulai perjalanan menjelajahi Hollow Earth untuk menemukan sumber sinyal.

Di tengah menyelesaikan misinya, rombongan justru menemukan cetakan telapak tangan berukuran besar berwarna merah. Kang tidak, dokter. Elaine Andrews segera menyadari bahwa jejak di bukit itu sengaja ditinggalkan monster lain untuk dijadikan seruan perang.

Di sisi lain, Kong terus menjelajahi Hollow Earth dan menemukan peradaban menakjubkan di Scale Island. Dipandu oleh monyet ‘minikang’ kecil bernama Soko, Kong terkejut menemukan bahwa ada kera besar lain selain dirinya di Hollow Earth.

Sayangnya, suku kera di Hollow Earth ternyata justru hidup di neraka karena sudah lama diperbudak oleh pemimpin kejam mereka, Scar King. Akankah Kong berhasil mengambil alih suku monyet?

Berbeda dengan banyak franchise MonsterVerse sebelumnya yang berfokus pada musuh Godzilla, penjahat baru dalam film ini adalah musuh bebuyutan Kong, Scar King, seekor kera raksasa—meskipun tidak lebih besar dari Kong—berbulu merah. Tubuh dan lengan panjang.

Lebih buruk lagi, Raja Bekas Luka menampar bahunya. Senjata yang diberi nama Whiplast ini terbuat dari tulang punggung titan yang sudah mati dan dilengkapi dengan bilah kristal di ujungnya. Tentu saja, senjata khusus ini digunakan untuk mengintimidasi musuh dan mengendalikan sesama penjahat: Shim.

Shimo adalah punjung reptil dengan sisik seputih salju. Seperti Godzilla, Shimo juga bisa menembakkan laser tertentu dari mulutnya sebagai senjata. Namun, jet Shimoo adalah sinar es yang mati.

Bersama Scar King, Shimo akan menjadi ancaman baru super berbahaya yang harus dihadapi Kong. Setelah lengannya terluka setelah duel pertama, Kong akhirnya mendapatkan senjata baru berupa tangan besi yang disebut Project Superpowers. Sadar bahwa ia tidak bisa mengalahkan musuhnya sendirian, Kong kemudian mencari bantuan dari mantan rivalnya, Godzilla.

Tak hanya Kong yang dipersenjatai kekuatan baru, Raja Para Monster alias Godzilla rupanya baru pertama kali mendapat sinyal ‘bertarung’. Setelah berhibernasi di dalam kristal es, Godzilla bertransformasi dengan sirip punggungnya yang berwarna magenta. Bahkan, laser khusus yang keluar dari mulutnya juga berubah warna menjadi magenta.

Dengan kolaborasi baru antara Kong dan Godzilla, pertarungan epik ini mencapai klimaks yang luar biasa. Disajikan dengan visual baru yang lebih berwarna, animasi CGI pada film ini akan memanjakan mata penontonnya.

Jika kita kembali ke tahun 2019, para raksasa Musura atau Mothra bertelur sebelum mengorbankan nyawa mereka untuk membantu melawan Ghidorah, naga berkepala tiga di Godzilla: King of the Monsters. Telur raksasa ini nantinya akan menetas dan berkembang.

Mothra digambarkan sebagai ngengat raksasa yang dikenal sebagai penjaga bumi. Begitu pula di Godzilla x Kong: The New Empire. Kembalinya Mothra akan berdampak besar dalam membantu kedua Titan melawan musuhnya. Tentu saja kehadiran judul ini menjadi plot menarik yang ditunggu-tunggu oleh para penggemarnya.

Lantas apakah Morra akan kembali berperan sebagai malaikat pelindung Kong dan Godzilla?

Dengan jalan cerita yang memukau, kemunculan penjahat baru yang misterius dan hadirnya kekuatan Titan yang canggih, film ini siap mengajak para penggemarnya menjelajahi alam semesta yang luas dengan aksi pertarungan seru yang tiada henti.

Berbeda dengan film sebelumnya yang masih menampilkan manusia membantu salah satu kubu Titan, Godzilla x Kong: The New Empire akan menampilkan pertarungan habis-habisan antar Titan tanpa campur tangan manusia. Tentunya akan menjadi pengalaman baru bagi penonton yang akan menikmati berbagai petualangan film dengan dialog yang minim.

Selain itu, efek visual yang ditampilkan dalam film ini juga berhasil menyampaikan pesan emosional kepada penontonnya. Ketika momen-momen interaksi manusia dihadirkan, dinamikanya menjadi sangat jelas. Kisah ibu-anak Dr. Akile akan memberikan nuansa berbeda pada adegan cinta antara Eileen Andrews dan Gia Burney dan Trapper yang menawarkan humor dan chemistry yang kuat.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *