Fri. Sep 20th, 2024

Review Film Kingdom of the Planet of the Apes: Ketika Kera Berevolusi, Ambil Alih Peradaban Manusia di Bumi

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Babak baru kisah Planet Kera telah dimulai. Planet of the Apes melanjutkan trilogi cerita yang menggambarkan sulitnya kehidupan kera yang hidup berdampingan dengan manusia. Konflik utama masih menyangkut kera, yang berevolusi menjadi lebih cerdas dan menjajah umat manusia dengan ambisi menguasai dunia.

Film arahan Wes Ball ini bersetting 300 tahun setelah Caesar (Andy Serkis) lumpuh dalam War for the Planet of the Apes (2017). Dalam film ini, manusia mulai mengalami kemunduran bahkan menjadi buas dan primitif. Sebaliknya bumi mulai diambil alih oleh peradaban kera yang berkembang dengan kecerdasan dan teknologi secanggih manusia.

Dengan terpecahnya negara kera menjadi beberapa suku, karakter baru diperkenalkan dalam film Planet of the Apes. Di bawah kepemimpinan otoriter Proximus Caesar (Kevin Durand), yang terobsesi mendominasi Bumi, ajaran Caesar mulai diputarbalikkan untuk memperbudak kera lain dan membangun peradaban mirip manusia.

Namun tidak semua kera setuju dengan Proximus Caesar, dan di antaranya Noah (Owen Teague), seekor kera muda dari suku Elang yang dilarang belajar tentang kehidupan di dunia luar atau tentang sejarah kera. Namun ia harus menjalani tantangan berbahaya untuk menggulingkan pemimpin tirani yang menghancurkan ras kera dari asal usulnya.

Selama usahanya, ia menemani monyet baik hati Raka (Peter Marcon), yang mengingat kebenaran ajaran Caesar, yang menganjurkan toleransi dan perdamaian dengan manusia. Noah mulai ragu dengan masa lalunya.

Ia juga didorong untuk menegakkan kembali kebebasan hidup antara kera dan manusia. Dalam perjalanannya mencari jawaban, dia bertemu Mae (Freya Allan), tokoh kunci dalam cerita. Lantas, apakah perjuangan Nuh mewujudkan visi tersebut akan membuahkan hasil? Film “Kerajaan untuk Planet Kera” sudah bisa disaksikan di bioskop mulai hari ini Rabu (8/5/2024).​

Planet of the Apes menawarkan plot yang segar dan menantang. Interaksi canggung dan konflik menegangkan antara kera dan manusia dalam film ini berulang kali menarik perhatian.

Pertemuan antara monyet Noah dan Raka dan manusia primitif Mei merupakan salah satu unsur komedi film tersebut. Ini menyajikan kepada penonton gambaran tentang apa yang akan terjadi jika manusia diperlakukan seperti monyet. ​

Alasannya adalah karena manusia dalam film ini diburu dan diperbudak oleh sekelompok monyet, bahkan mereka diberi makanan yang sama seperti manusia memberi makan hewan. Namun, persahabatan ketiganya bisa menjadi plot emosional yang mendalam yang mengawali film ini.

Penonton pun bakal tertarik dengan kisah perjuangan Noah dan May. Di sisi lain, Noah mempunyai visi kuat untuk menyelamatkan negeri kera dari Proximus Caesar. Mei, sebaliknya, adalah manusia yang berusaha mengembalikan dominasi peradaban manusia di Bumi. Keduanya harus berpartisipasi dalam kolaborasi epik untuk mewujudkan impian mereka.

Namun, ketidakpercayaan Mei bahwa monyet akan menggantikan manusia di Bumi menyebabkan konflik pada Nuh. Ia harus memilih antara hidup di bawah pemimpin yang kejam atau menaruh harapan besar pada kemanusiaan.

Akankah May membantu Noah mewujudkan visinya, atau justru dia menjadi ancaman baginya?

Alur cerita yang progresif ringan dan mudah dipahami, dipadukan dengan efek visual yang menarik menjadi nilai plus dari film ini. Kualitas teknologi CGI yang dihadirkan begitu canggih sehingga membuat dunia kera semakin terasa realistis.

Kami berhasil mereproduksi gerakan dan ekspresi wajah monyet dengan setia dari aslinya. Menampilkan teknologi penangkapan gerak, tidak hanya terlihat autentik, namun juga memungkinkan interaksi yang lebih alami antara karakter Anda dan dunia di sekitar mereka.

Dengan durasi tayang 2 jam 35 menit atau kurang lebih 145 menit, film ini menjadi salah satu film terpanjang dalam serial Planet of the Apes. Meski adegan pembuka filmnya terasa sedikit lambat, namun efek visual yang memukau, dengan serangkaian pertarungan dan aksi menegangkan antara Noah dan Proximus Caesar, akan menjadikan tontonan seru yang sayang untuk dilewatkan.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *