Fri. Sep 20th, 2024

RI Usulkan Dana Abadi untuk Biayai Proyek Sumber Daya Air Termasuk Ketersediaan Air di IKN, Begini Manfaatnya

matthewgenovesesongstudies.com, Denpasar – Pemerintah Indonesia menawarkan proyek hibah untuk mendukung proyek sumber daya air. Hal ini dibenarkan oleh Direktur Jenderal Pendanaan Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Herry Trisaputra Zuna yang mengatakan hal tersebut merupakan bagian dari inisiatif Center of Excellence (CoE) Indonesia dalam rekomendasi Konferensi Air Dunia ke-10.

“Dalam Center of Excellence (CoE) pemerintah Indonesia menawarkan yang namanya endowment fund untuk proyek sumber daya air. terurus dengan baik karena semuanya butuh uang,” kata Herry dalam keterangan pers dan media di sela-sela World Water Forum 2024 di Bali Nusa Convention Center (BNDCC), Bali, Rabu (22/5/2024). .

Melalui pendanaan, Herry mengatakan hasil investasi tersebut bisa digunakan untuk pemeliharaan, termasuk ketersediaan air di ibu kota (IKN).

Sebenarnya saat High Level Panel (HLP) kemarin ada dua proyek yang kembali ditandatangani. Yang pertama bantuan air besar ke pemerintah PUPR, pemerintah Indonesia akan membangun instalasi pengolahan air (WTP) serupa di IKN sebanyak 350 liter. per detiknya, “Kami berharap dapat menunjang ketersediaan air di IKN”, lanjutnya.

Kedua, pada acara kemarin ada penandatanganan perjanjian pinjaman antar pemberi pinjaman.

Skema pendanaan tersebut, kata Herry, sudah digunakan untuk penyaluran dana Lembaga Keuangan Negara (LPDP) dan Dana Negara (Tapera).

 

Lebih lanjut, Herry menjelaskan, pendanaan untuk proyek-proyek terkait air tersedia dari berbagai sumber.

Pertama, berasal dari dana publik. Namun apabila dana dirasa tidak mencukupi, sumber pendanaan lain dari sumber eksternal seperti Badan Pengelolaan Air (BJPSDA) dapat digunakan.

“Lagipula kami pikir bisa dengan menggabungkan program-programnya,” tambah Herry.

 Selain pendanaan, pemerintah Indonesia juga mendesak adanya sistem keuangan di bawah naungan Global Water Fund untuk mengatasi permasalahan air yang dihadapi negara-negara peserta Konferensi Internasional ke-9 -10.

Harapannya, International Fund for Water yang akan menjadi milik masing-masing negara anggota dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan air di masing-masing negara, kata Herry. 

Herry mengatakan, pelayanan dan akses terhadap air saat ini sangat bergantung pada pendanaan pemerintah.

Apalagi gap kebutuhan uang saat ini sangat besar. Oleh karena itu, Herry juga mengatakan pengelolaan Global Water Fund akan melibatkan pihak swasta dalam proyek-proyek yang berkaitan dengan air.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *