Fri. Oct 4th, 2024

Ridwan Kamil soal Rekrutmen KAI: IPK Saya 2,77, tapi Buktinya…

matthewgenovesesongstudies.com, Rekrutmen KAI Jakarta belakangan ini menjadi sorotan publik. Saat ini KAI banyak membuka lowongan untuk berbagai posisi melalui Management Trainee Program di KAI Recruitment 2024.

Namun persyaratan yang dicantumkan KAI dalam tawaran pekerjaan dinilai cukup tinggi. Alhasil, informasi tersebut menjadi perbincangan di masyarakat.

Seperti diketahui, beberapa ‘syarat tuhan’ dalam program ini antara lain S1 dengan peminatan khusus dan IPK minimal 3,5 (tiga poin dari lima), serta akreditasi jurusan/program studi pada tanggal kelulusan al . kurang “Hebat”. (A)” dari BAN -PT atau lembaga yang berwenang. Kemudian kemampuan bahasa Inggris dibuktikan dengan nilai TOEFL minimal 500.

Geger perekrutan KAI pun menyita perhatian mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Jawaban ini diposting Kang Emil di laman media sosialnya.

Bermula dari pertanyaan warganet di salah satu komentar postingan Instagram @ridwankamil.

“Pak, benarkah IPK tidak mempengaruhi profesi kita?” tanya akun @dika.a*****.

Komentar tersebut langsung ditanggapi Ridwan Kamil. “IPK saya 2,77 setelah lulus ITB. Saya pasti tidak bisa bekerja di KAI. Tapi buktinya…” jawabnya.

Sejak berita ini ditulis, sudah 140.973 orang menyukai postingan Kang Emil yang mengomentari perekrutan KAI. Siap menjadi pemimpin

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menetapkan persyaratan atau kriteria yang tinggi dalam merekrut KAI untuk program Management Trainee tahun ini. Ada alasan mengapa perusahaan menetapkan kriteria yang dirasa cukup sulit.

Executive Vice President KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengungkapkan alasannya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Tapi ini kebutuhan kita, kita ingin membentuk pemimpin masa depan, profesional masa depan yang bekerja di bidang perkeretaapian, khususnya operator kereta api, kata Agus saat ditemui di Jakarta, Senin (22/04/2024).

“Kenapa? Dibandingkan negara lain, kita masih kekurangan tenaga ahli transportasi,” imbuhnya.

 

Ia mencontohkan pengembangan sumber daya manusia perkeretaapian di Tiongkok. Dimana lebih banyak sumber daya manusia yang mempunyai kapasitas mumpuni. Dengan adanya program Management Trainee (MT) ini, Agus berharap kedepannya akan ada peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkungan KAI.

Selain itu, dilihat dari proses bisnis yang diterapkan KAI semakin berkembang dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, diperlukan tenaga ahli baru yang profesional.

“Dalam situasi saat ini, kebutuhan akan pengalaman semakin berkurang. Mengapa semakin berkurang? Dulu kita berpikir bahwa operator hanya masalah operasi dan pemeliharaan. Sekarang ini adalah perkembangan yang luar biasa, ada lingkungan, bukan “Kami punya lingkungan (ahli) yang memang biasa bicara soal kereta api,” jelasnya.

Selain itu, teknologi perkeretaapian juga berkembang pesat. Hal ini menandai lahirnya LRT dan kereta berkecepatan tinggi di Indonesia.

“Kami berharap percepatan ini (melalui manajemen peserta pelatihan) dapat mempersiapkan orang-orang tersebut, yang kemudian akan lebih cepat menyerap manajemen modern sesuai standar internasional yang kita gunakan,” jelasnya.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *