Fri. Sep 20th, 2024

Rolls-Royce Phantom II 1929 Milik Jason ‘Aquaman’ Mamoa Berubah Jadi Mobil Listrik

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – Bintang Hollywood Jason Momoa mengubah Rolls-Royce Phantom II tahun 1929 miliknya menjadi jantung listrik. Namun tampilan klasiknya tetap dipertahankan.

 

Perusahaan Electrogenic, yang berspesialisasi dalam peralihan, menekankan bahwa mereka selalu berusaha memastikan bahwa perubahan kelistrikan tidak dilakukan secara acak.

Presisi diperhitungkan dengan cermat. Dan kemudian di bawah kap mesin besar Rolls-Royce Phantom II terdapat cukup ruang untuk memasang baterai.

Jadi, tim dengan hati-hati melepas mesin 7,7 liter yang awalnya menggerakkan mobil tersebut. Kemudian diganti dengan baterai besar 93 kWh. Tenaganya sama dengan Audi Q6 e-tron.

Nah, agar tidak terlihat janggal di ruang mesin. Rolls-Royce Phantom II ini terbungkus dalam cover mesin alumunium yang dibuat dan ditekan dengan tangan (hand-made).

Untuk spesifikasi teknisnya, tenaganya berasal dari motor listrik yang menghasilkan tenaga 201 hp (150 kW atau 204 hp. Angka tersebut empat kali lipat dibandingkan mesin ICE produksi tahun 1929 yang hanya menghasilkan tenaga antara 40 hingga 50 hp (30-37 kW atau 5-50,6 PS).

Pemasangan inti listrik ini mengubah torsi mesin sebesar 229 lb-ft (310 Nm) menjadi torsi maksimum 737 lb-ft (1.000 Nm). Lebih dari cukup jika dikendarai oleh pemain paling besar dan berotot sekalipun.

Tapi kamu harus tahu. Mengubah kendaraan tua menjadi kendaraan listrik tidak semudah memutar pegangan. Tim Electrogenic harus memikirkan cara membuat sistem pelumasan “flow-through” mobil berfungsi.

Bushing dan kopling harus dijaga dalam kondisi baik (dan biasanya ditenagai oleh mesin). Mekanik harus menyembunyikan pompa baru di dalam mobil. Hal itu agar fitur mulus Rolls-Royce tidak hilang.

Jadi perusahaan juga harus mencari cara untuk meningkatkan pengereman yang digerakkan oleh kabel.

Sehingga perlu disediakan sistem hidrolik antara pedal dan aktuator kabel asli untuk meningkatkan performa. Hal ini memungkinkan sistem bekerja secara paralel dengan sistem pengereman regeneratif.

Di kompartemen penumpang. Elektrogenik memodifikasi beberapa pengukur agar lebih mampu melayani pengemudi baru mobil.

Misalnya, pengukur bahan bakar (kaca sebelumnya) kini berfungsi sebagai pengukur status pengisian daya LED.

Sedangkan amp meter kini berfungsi sebagai meteran listrik. Menunjukkan tingkat konsumsi daya saat berakselerasi, dan berapa banyak energi yang dihasilkan oleh pengereman regeneratif.

Menurut Steve Drummond, direktur Electrogenic, produk ini merupakan paket yang sangat kohesif, meskipun ada perubahan signifikan di baliknya.

“Menyenangkan untuk dikendarai, Phantom bekerja seperti yang dilakukan para insinyur Rolls-Royce seabad yang lalu. Andai saja mereka memiliki teknologi yang tersedia bagi kita saat ini. Mobilnya sangat senyap, tanpa tenaga dan elegan,” jelasnya.

Sumber: Oto.com

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *