Sat. Sep 21st, 2024

Royaltama Mulia Kontraktorindo Incar Kenaikan Laba 218% pada 2024

matthewgenovesesongstudies.com, Jakarta – PT Royaltama Mulia Kontaktorindo Tbk (RMKO) menargetkan keuntungan signifikan di tahun 2024. Direktur Utama PT Royaltama Mulia Kontakindo Tbk Vincent Saputra mengatakan perseroan menargetkan laba sebesar 62,9 miliar rupiah.

“Laba bersihnya dari Rp 19,8 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp 62,9 miliar pada tahun 2024. Ini peningkatan yang signifikan,” kata Vincent dalam jumpa pers, Kamis (18/4/2024).

Sedangkan laba Royaltama Mulia Contractorindo pada tahun 2023 tercatat sebesar Rp 19,8 persen. Artinya, ada pertumbuhan sebesar 218,1 persen terhadap target laba bersih sebesar Rp 62,9 miliar. Target pertumbuhan laba tersebut sejalan dengan target pendapatan yang dipatok sebesar 384,1 miliar rupiah atau tumbuh 41,0 persen pada tahun 2023 dari realisasi pendapatan sebesar 272,4 miliar rupiah.

Vincent mengatakan tahun 2023 merupakan masa investasi dan tantangan bagi RMKO. Pasalnya, operasional perusahaan terganggu karena pelanggan utama RMKO yang merupakan tambang dalam negeri RMKE ditutup selama 3 bulan akibat sanksi administratif dari regulator.

Pada kuartal keempat tahun 2023, RMKE berhasil menyelesaikan sanksi sehingga operasional perusahaan juga kembali normal pada pertengahan November 2023. Dalam jangka pendek, RMKO berhasil mengoptimalkan kinerja keuangannya di akhir tahun 2023 yaitu didukung. Salah satu segmen usaha baru adalah pembangunan fasilitas penunjang pertambangan.

“Pada akhir tahun 2023, rata-rata perusahaan mencapai 102,5% dari target semester kedua karena kendala operasional pada kuartal ketiga tahun 2023. Kami lebih fokus menyelesaikan pertunjukan ini. Sanksi administratif untuk menjamin operasional perusahaan di masa depan,” tambah Vincent.

Pada penutupan perdagangan Kamis 18 April 2024, harga saham RMKO turun 1,96 persen menjadi Rp200. Harga saham RMKO turun dua poin menjadi 202 rubel. Saham RMKO memiliki harga tertinggi Rp 206 dan terendah Rp 200 per saham. Total frekuensi perdagangan 58 kali, volume perdagangan 9577 kali. Nilai transaksinya adalah 193,2 juta.

Sebelumnya diberitakan, PT Royaltama Mulia Contractorindo Tbk (RMKO) menjalin kerja sama dengan PT Atlas Resources Tbk (ARII) melalui anak usahanya PT Gorby Putra Utama (GPU). Kerjasama ini bertujuan untuk membangun dan mengoperasikan coal crushing plant (CCP) dan fasilitas pertambangan pendukung lainnya, serta jasa logistik hulu batubara.

ARII merupakan salah satu produsen batu bara di Indonesia dengan total luas konsesi lebih dari 200 ribu ha. Kegiatan eksplorasi dan produksi batubara dikoordinasikan melalui 6 hub, salah satunya hub Mutara. Mutara Hub terdiri dari 5 lahan konsesi dengan luas total lebih dari 41K Ha, terletak di Kabupaten Musi Rawas dan Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Hub ini telah mendapat persetujuan untuk membangun jalan raya sepanjang 137 km yang akan menghubungkan Hub Mutara dengan fasilitas Jetty Logistics Sriwijaya Bara (Jetty SBL) yang terletak di Sungai Lalang, Provinsi Sumatera Selatan. Mutara Hub dikelola oleh anak usaha perseroan, salah satunya GPU yang memiliki lahan seluas 4.395 ha.

Berdasarkan perjanjian kerja sama ini, Royaltama Mulia Contractorindo akan mengoperasikan 1 unit CCP dengan kapasitas 650 t/h, pengelolaan stockpile, pemuatan batubara ke dump truck serta pengadaan alat berat termasuk pemeliharaan CCP dan seluruh fasilitas penambangan tambahan lainnya. . Fasilitas CCP ini akan dibangun atas investasi Chain Mulia Kencana dengan nilai investasi Rp 36 miliar.

GPU akan membayar investasi ini secara bertahap berdasarkan jumlah batubara yang diproduksi per bulan, yakni 200 ribu MT batubara per bulan selama 60 bulan. Selain membayar investasi CCP, GPU juga akan membayar layanan pengoperasian dan pemeliharaan yang disediakan oleh RMKO untuk mendukung operasi penambangan ARII melalui anak perusahaannya GPU setelah konstruksi CCP selesai.

Chief Operating Officer Royaltama Mulia Contractorindo, William Saputra mengatakan, kerja sama tersebut merupakan implementasi strategi perseroan dalam menggarap potensi pertambangan di Sumsel.

“Perusahaan menargetkan penyelesaian pengembangan CPP pada semester II tahun ini, sehingga kerja sama ini akan berkontribusi terhadap kinerja keuangan RMKO,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (22/3/2024).

ARII memiliki cadangan batubara terbukti sebesar 229,8 juta MT. Hub Mutara merupakan wilayah IUP dengan kontribusi terbesar kedua terhadap total cadangan ARII. Dengan potensi tersebut, kerjasama ini berpeluang meningkatkan kinerja operasional kedua belah pihak.

“Kerja sama ini juga akan meningkatkan kinerja keuangan grup dengan Chain Mulia Kencana dan PT RMK Energy Tbk (RMKE). Kerjasama seperti ini akan kami lanjutkan ke depannya dengan memberikan solusi logistik terintegrasi kepada produsen pertambangan di Sumsel,” tambah William. .

Sebelumnya diberitakan, PT Royaltama Mulia Tonakindo Tbk (RMKO) menargetkan pendapatan Rp 300 miliar dan laba bersih Rp 40 miliar pada 2023. BEI).

Pendapatan (target) 300 miliar rupiah, laba bersih sekitar 30 hingga 40 miliar rupiah, dengan margin laba bersih sekitar 10 hingga 15 persen,” kata Presiden Direktur Royaltama Mulia Kontaktorindo Vincent Saputra seperti dikutip Antara, Senin (31). /7). /2023).

Untuk mendukung angka tersebut, kata Vincent, perseroan menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 150 miliar-Rp 200 miliar pada 2023.

Menurut dia, sumber pembiayaan belanja modal sebagian besar berasal dari kas dalam negeri dan pembiayaan perbankan. Sedangkan sisanya 10 persen diambil dari dana IPO. “Belanja modal yang berasal dari IPO hanya sebagian kecil, sebagian besar berasal dari kas internal dan operasional bank,” kata Vincent.

Vincent menambahkan, dana hasil IPO juga akan digunakan untuk modal kerja. Termasuk pembelian bahan bakar untuk operasional alat berat.

Selain itu juga digunakan untuk pembelian pelumas, pembelian suku cadang alat berat dan penyimpanan alat berat, mesin dan peralatan milik perusahaan.

Sementara itu, CFO RMKO, Nathania Pritsila Saputra, mengatakan perseroan akan tumbuh 6,5 kali lipat pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021, dengan CAGR sebesar 7,9 kali antara tahun 2020 dan 2022.

PT Royaltama Mulia Contractorindo Tbk resmi mencatatkan saham perdananya di pasar modal Indonesia dengan dana sebesar 112,5 miliar rupiah. Perseroan menawarkan 250 juta saham biasa atas nama atau setara dengan 20 persen modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Harga penawaran umum adalah Rp 450 per saham.

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *